Di bulan Januari 2012 yang lalu, kita sempat mendengar bahwa Android market (sekarang Google Play) telah berhasil meraih jumlah aplikasi sebanyak 400.000. Dan ternyata di awal bulan Mei ini (kurang lebih selang 4 bulan), Google Play telah memiliki lebih dari 500.000 aplikasi di seluruh dunia. Dengan kata lain, Aplikasi Android yang ada di Google Play berkembang sebanyak 100.000 selama 4 bulan.
Nilai 100.000 aplikasi selama 4 bulan tersebut, berhasil mengalahkan Apple App Store, yang hanya meraih 63.000 aplikasi dalam rentan waktu yang sama. Toko aplikasi lainnya seperti Windows Phone 7 Marketplace dan BlackBeery App World malah hanya meraih masing masing 35.000 dan 22.000 aplikasi.
Angka 400.000 apliaksi di Google Play memang masih belum bisa mengalahkan Apple App Store yang sudah memiliki lebih dari 600.000 aplikasi (terhitung April 2012). Tapi jika dilihat dari tingkat perkembangannya, saya rasa di 2013, jumlah aplikasi yang ada di Google Play akan mengalahkan Apple App Store.
Mayoritas dari kebanyakan aplikasi Android di Google Play masih ditawarkan dengan harga “Gratis”. Hanya sebesar 28% jumlah aplikasi berbayar yang ada di Google Play. Dengan tingkat perkembangan jumlah aplikasi yang sangat pesat, Android memang menyuguhkan jumlah target pasar yang lebih luas. Dengan jumlah target pasar yang lebih luas, maka harusnya para developer aplikasi mobile bisa meraup keuntungan dari hal tersebut. Tapi sayangnya tingginya angka perkembangan ini, tidak didukung dengan angka konsumsi yang baik dari penggunanya. Sehingga hingga saat ini banyak developer Android, khususnya di Indonesia mengeluhkan bagaimana cara monetasi yang baik di platform Android.