[Sumber: Flickr]
Teknojurnal – Beberapa hari lalu, bermunculan dugaan bahwa Android P bakal dikenalkan pada pertengahan bulan ini bertepatan hari kue Pie. Namun, hal ini nampaknya bertentangan dengan yang sebenarnya terjadi.
Pada tanggal 7 Maret 2018 lalu, Google secara resmi merilis Android P Developers Preview sehingga tidak butuh waktu lama kita dapat mencicipinya. Seperti versi pratinjau untuk para pengembang terdahulu, Android P hadir secara resmi tanpa mengusung nama lengkapnya.
Meskipun demikian, Google juga telah merilis logo untuk Android P tersebut. Beberapa berpendapat bahwa Logo yang digunakan Oleh Google untuk Android P dapat mengingatkan kita pada popsicles atau es mambo.
Sejak dikenal ke pengembang, Android P Developers Preview sudah dapat diinstal pada beberapa perangkat seperti Pixel, Pixel XL, Pixel 2, Pixel 2 XL, dan juga Android Emulator. Pengguna dapat menginstal dengan mengunduh image kemudian melakukan flash secara manual ke perangkat yang didukung.
Ada banyak fitur baru yang dikenal oleh Google untuk para pengembang melalui Android P Developers Preview. Fokus utamanya adalah pengenalan beberapa alat dan kapabilitas baru yang mendukungan pengembangan aplikasi modern.
Salah satunya fitur unggulan dari Android P adalah dukungannya terhadap tampilan layar berponi atau layar yang terpotong. Dengan dukungan ini, pengembang kini dapat lebih mudah melakukan optimasi tampilan aplikasi yang dikembangkannya untuk layar penuh yang terpotong dengan menjaga konten tetap terpisah dengan status bar dan poni.
Android P juga membawa dukungan API (Application Programming Interface) multi kamera. Dengan dukungan ini, pengembang dapat memanfaatkan beberapa kamera secara bersamaan atau fokus pada satu kamera dalam perangkat yang memiliki lebih dari satu kamera.
Google juga melengkapi Android P dengan dukungan Indoor Positioning. Para pengembang dapat mengembangkan aplikasi yang dapat mengukur jarak dari access point menggunakan metode triangulasi, dengan memanfaatkan dukungan protokol Wi-Fi IEEE 802.11mc.
Android P juga dilengkapi dengan dukungan API Open Mobile, yang mana dapat digunakan oleh pengembang untuk membangun aplikasi yang dapat mengakses elemen keamanan dan memungkinkan untuk pembayaran kartu pintar.
Google juga menambahkan JobScheduler yang mana dapat memeriksa tugas aplikasi yang tertunda dan mengelolanya dengan menunda permintaan besar pada jaringan yang tidak mendukung dengan melihat status jaringan yang berasal dari operator.
Google juga mengganti BitmapFactory dengan ImageDecoder yang menyediakan proses decoding, scaling, post-processing, dan dukungan gambar animasi yang lebih baik.
Selain itu, ada lebih banyak dukungan video Neural Networks 1.1 yang baru untuk HDR VP9, penyandian gambar HEIF, dan peningkatan autofill, otentikasi sidik jari, kinerja ART, pengoptimalan Kotlin, dan efisiensi daya.
Namun dari sekian banyak fitur yang dikenal oleh Google dalam Android P, Google menegaskan beberapa hal yang cukup penting di dalamnya.
Diantaranya adalah Android P bakal menjadi roda penggerak peralihan Google Play Console yang hanya akan mendukung level API Android Oreo atau di atasnya, dukungan API ilegal yang akan dihilangkan, dan pembatasan akses ke perangkat pada beberapa sensor di belakang layar.
Informasi lebih lengkap cara menginstal Android P ke perangkat yang didukung dapat dilihat pada laman pengunduhan Android P.
[Sumber: AndroidPolice]