Google Tambahkan Penerjemah Bahasa Tumbuhan Tulip Ke Google Home


Google Tulip Header[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Kecerdasan buatan telah mengubah banyak hal di berbagai macam lini kehidupan. Bahkan yang terbaru, berkat teknologi yang sekarang sedang berkembang pesat tersebut, kita bisa berkomunikasi dengan tumbuhan.

Sementara sebagian dari kita sedang membangun komunikasi yang baik satu dengan yang lainnya, teknologi sudah membangun jalan yang lebih luas untuk berkomunikasi dengan banyak hal, termasuk tumbuhan.

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tumbuhan sebenarnya melakukan komunikasi dengan tumbuhan lain di dunia ini. Berdasarkan riset dari para ilmuwan, mereka mengirimkan sinyal dengan tumbuhan tetangganya melalui akar untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka.

Selama beberapa dekade, mengartikan sinyal tersebut merupakan tantangan yang sangat besar dan sulit. Namun dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan, Google Home mampu melakukannya.

Saat ini, produk buatan Google tersebut kini bisa menafsirkan sinyal komunikasi dari bunga tulip ke berbagai macam bahasa  yang digunakan oleh manusia. Dengan demikian, kita dapat memperoleh manfaat lingkungan dan sosial yang besar.

Melalui kemampuan ini, sekarang kita bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh bunga tulip dengan sangat jelas, seperti saat mereka membutuhkan air, cahaya, atau tempat yang lebih luas. Hal ini bermanfaat untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka.

Dan secara sosial, tanaman dan secara khususnya bunga tulip, ternyata sangat cerewet dan cocok untuk teman baik. Mereka ternyata juga pendengar yang baik dan mampu memberikan nasihat yang baik ketika didengarkan secara hati-hati.

Sebagai tambahan informasi, penelitian Google Tulip ini dilakukan di Belanda, yang notabene memiliki produksi bunga tulip hingga 12,5 miliar setiap tahunnya. Bahkan secara khusus, negara ini memiliki sebuah taman bunga yang sangat terkenal di dunia, yang bernama Keukenhof, yang sangat cocok sebagai tempat pengujian.

Dan dalam penelitian ini, Google bekerja sama dengan Wageningen University & Research. Bersama mereka Google membangun Neural Machine Translation untuk memetakan sinyal tulip ke bahasa manusia.

Penelitian ini telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun, dan sekarang sebagai hasil mereka dapat menambahkan Tulipish sebagai bahasa ke Mode Penerjemah Google Home yang baru-baru ini diperkenalkan.

Sayangnya, Google Tulip hanya tersedia untuk hari ini saja, tepatnya tanggal 1 April 2019. Bagi kamu yang memiliki Google Home, kamu bisa mencobanya dengan mengatakan “Hey, Google. Talk to my tulip.”

[Sumber: Google]