Ok, sekarang saya lanjutkan bagian ke-2 dari artikel “Grafik Berbasis Vektor Pada Web Dengan SVG / VML”. Jika anda telah mencoba kodingan sebelumnya untuk menggambarkan lingkaran dengan vektor pada SVG, coba anda tes pada IE kodingan tersebut. Pasti tidak akan terlihat gambarnya karena IE tidak mengenal SVG, berikut adalah kodingan yang menghasilkan vektor yang mirip dengan yang telah ditulis sebelumnya:
<html xmlns:v=”urn:schemas-microsoft-com:vml”>
<head>
<title>VML yang terintegrasi dengan HTML</title>
<style type=”text/css”>
<!–
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
–>
</style>
</head>
<body>
<h1>VML yang terintegrasi dengan HTML</h1>
<v:arc style=”width:100;height:100″ startangle=”0″ endangle=”360″ fillcolor=”red”></v:arc>
</body>
</html>
Coba kodingan tersebut anda buat pada teks editor atau Dreamweaver lalu simpan dalam bentuk HTML dan anda jalankan halaman tersebut pada browser IE. Anda akan melihat kodingan tersebut akan menampilkan suatu lingkaran yang mirip dengan pada kodingan yang telah dituliskan pada “Part 1”. Untuk contoh bisa lihat disini
Mengapa bisa terjadi perbedaan seperti ini dalam menggambarkan data berbentuk vektor pada web? Jawabannya mudah saja, seperti yang kebanyakan telah diketahui oleh web programmer, pembuat IE, Microsoft, mengajukan standar penggambaran data vektor dengan nama VML pada 1998 lalu, namun berhubung standar yang diajukan oleh grup lain yang membuat SVG lebih bagus, VML tidak dijadikan standar internasional.
Disinilah awal mula permasalahannya, Microsoft tidak ingin standar yang mereka buat tidak dipakai dan juga karena gengsi mungkin kalo mengikuti yang lain dalam memakai SVG, maklum perusahaan yang satu ini tidak mau mengekor pada perusahaan lain dan mempunya gengsi gede. Maka mereka tetap menggunakan standar VML mereka walaupun itu telah DITOLAK oleh W3C (organisasi yang mengatur standarisasi pada web).
Hehehe, mungkin ini bisa mengilustrasikan mengenai keluh kesah yang dihadapi oleh seorang web programmer agar web yang mereka buat itu dapat dijalankan pada browser apa saja
Oleh karena itu sebagai web programmer, kita harus dapat membuat gambar berbasis vektor yang dapat dijalankan pada browser mana saja, baik di IE, Firefox, Opera, Safari, dan lain-lainnya. Untuk dapat menciptakan halaman web yang dapat menggambarkan vektor secara cross-browser diperlukan penyatuan kodingan SVG dan VML dengan menggunakan JavaScript. Untuk penjelasan mengenai penggambaran vektor yang cross-browser, akan dijelaskan pada artikel berikutnya.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…