Hanas Subakti bersama rekan-rekannya telah berhasil membangun Raion Studio yang dimulai dari sebuah komunitas pengembang game dan aplikasi menjadi startup yang telah menghiasi Indonesia dengan berbagai karyanya yang berupa game dan aplikasi.
Kini Hanas dipercaya oleh rekan-rekannya untuk menjadi CEO dari Raion Studio. Beberapa game dan aplikasi terbaru yang dikembangkan Hanas bersama rekan-rekannya di Raion Studio adalah Ghost Battle 2 dan PajakApp.
Menyukai Dunia TI Berkat Game
Hanas Subakti Ini dilahirkan di Blitar pada tanggal 3 Januari 1993. Semenjak masih kecil tepatnya sebelum sekolah, Hanas sangat menyuka bermain game berbasis digital. Berkat itu, Hanas menjadi suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan digital dan hingga saat ini Hanas sangat mencintai dunia TI.
Hanas mengenyam pendidikannya mulai dari SD hingga SMA di Kabupaten Blitar. Selanjutnnya Hanas memutuskan untuk melanjutkan cita-citanya dengan menjadi mahasiswa program Sarjana di Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya pada tahun 2009.
Di Universitas Brawijaya inilah Hanas Subakti bertemu dengan 15 temannya yang kemudian membentuk komunitas pengembangan game dan aplikasi yang bernama Raion dan menghasilkan game maupun aplikasi yang telah mewarnai pasar aplikasi di tanah air maupun dunia.
Game perdana yang dikembangkan Hanas beserta rekannya adalah Surti dan Tejo. Game ini diajukan dalam kompetisi Mobile Game Developer War 3 dan berhasil mendapatkan penghargaan “Best Content Local” dalam kompetisi tersebut.
Terciptanya Raion Studio
Hanas bersama rekan-rekannya di komunitas Raion berhasil menelurkan banyak prestasi dalam bidang pengembangan game maupun aplikasi. Sebut saja AGTA (Aplikasi Game Terapi ADHD) yang merupakan aplikasi untuk membantu dalam meningkatkan konsentrasi anak hiperaktif.
Aplikasi AGTA ini berhasil mendapatkan juara 1 dalam ajang bergengsi GEMASTIK 6 yang diselenggarakan DIKTI dengan ITB. Tak ketinggalan, Hanas bersama rekan-rekan di Raion berhasil juga menjadi pemenang MGDW 5 kategori Special Challenge Racing & Flying dengan game yang berjudul Fly to Heaven.
Selanjutnya, ketika Raion semakin maju dan berkembang akhirnya pada tanggal 1 Februari 2014 resmilah dibentuk menjadi perusahaan Raion Studio. Hal ini juga didasari oleh cita-cita semua pendiri Raion yang ingin menjadi salah satu perusahaan pengembang game dan aplikasi mobile terbaik di dunia.
Beberapa waktu lalu, Hanas bersama rekan-rekannya di Raion Studio telah mengembangkan game pertempuran hantu yang berjudul Ghost Battle untuk perangkat mobile. Menariknya, game ini berhasil meraih penghargaan Best of The Best Aplikasi Mobile Paling Indonesia dalam acara DCI Telkomsel yang disenggalarakan pada tahun 2014.
Menurut Hanas, Hingga saat ini Raion Studio memiliki jumlah anggota sebanyak 14 orang termasuk dirinya dan memiliki 3 game yang menurutnya bisa disebut game yaitu Fly to Heaven, Legend Gatot Kaca dan Ghost Battle 2. Sedangkan untuk aplikasinya adalah Hidayah dan PajakApp.
Untuk Ghost Battle 2 sendiri memiliki kesan yang berarti bagi Hanas karena menurut dirinya game ini lebih dari hasil kerja keras, mahakarya dan karya seni total yang dikembangkan oleh tim Raion Studio.
Aplikasi dan Game Raion Studio
Awalnya Hanas bersama tim Singo Malang mengembangkan game yang berjudul Surti dan Tejo. Game ini menceritakan tentang kisah cinta dari Surti dan Tejo yang dipisahkan oleh jarak. Pemainnya harus membuat Surti dan Tejo saling bertemu dengan menggerakan tombol angka atau arah pada ponselnya.
Ketika Surti berjalan satu langkah maka Tejo juga akan berjalan satu langkah sebaliknya sehingga pemainnya tertantang untuk membuat mereka berada dalam satu tempat yang sama agar permainan selesai. Game Surti dan Tejo ini berhasil memenangkan kategori “Best Content Local” dalam ajang Mobile Game Developer War 3 pada tahun 2012.
Selanjutnya pada tahun yang sama, Hanas bersama tim Raion berhasil memenangkan ajang Hacknation untuk kategori API MindTalk berkat game MindTalk Warrior yang menceritakan tentang petualang dari Parmin menghadapi berbagai rintangan serta musuhnya.
Pada tahun 2013, Hanas dan rekan-rekannya di Raion Studio memenangkan beberapa kejuaraan yang bergengsi seperti Juara 3 Lumia Apps Olympiad Kategori API Tees berkat aplikasi RaionTees, juara 1 GEMASTIK 6 berkat AGTA(Aplikasi Game Terapi ADHD), dan juara kategori Racing & Flying dalam ajang Mobile Game Developer War 3 berkat game Fly to Heaven.
Untuk aplikasi AGTA sendiri memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan konsentrasi anak hiperaktif. Sedangkan game Fly to Heaven merupakan game dengan genre endless fly, yang dapat dimainkan pada peranti Windows Phone dan Android dengan karakter utama seorang anak yang tewas akibat kecelakaan dan sedang berjuang untuk menuju akhirat.
Hanas dan rekan-rekannya di Raion Studio mengembangkan game yang berjudul Ghost Battle 2. Game ini bisa dibilang cukup epik karena melibatkan pertarungan antara hantu lokal dan luar negeri dalam memperebutkan pohon keramat penguasa kehidupan hantu.
Tak ketinggalan, aplikasi PajakApp pun turut dikembangkannya. Aplikasi ini dapat membantu masyarakat yang mempunyai NPWP untuk melakukan laporan SPT tahunannya. PajakApp sendiri memiliki versi gratis dan premium. Untuk versi premiumnya memungkinkan pihak dari PajakApp membantu mencetak dan melaporkan pajak.
Mendapatkan Keuntungan Dari Game dan Aplikasi
Untuk menghasilkan keuntungan bagi Raion Studio, Hanas memiliki strategi pendapatan yang berasal dari dua divisi yang terdiri dari aplikasi dan game. Untuk pendapatan dari divisi aplikasi ini Hanas bersama rekan-rekannya bekerja sama dengan pihak atau perusahaan lainnya.
Salah satu aplikasi yang menggunakan kerja sama untuk pemasukannya adalah PajakApp. Aplikasi ini sendiri memiliki tujuan untuk membantu masyarakat Indonesia yang memiliki NPWP untuk melakukan pelaporan SPT tahunan. PajakApp ini memiliki versi gratis dan premium. Untuk versi premium ini nantinya pihak dari PajakApp akan membantu mencetak dan melaporkan SPT dari pengguna aplikasi ini ke kantor pajak.
Kedua, pendapatan dari divisi game adalah dengan mengembangkan sebuah produk game. Dalam produk yang dikembangkan ini menggunakan sebuah iklan yang sifatnya tidak memaksa sehingga nantinya pemain dari game karya Raion ini jika menginginkan sebuah hadiah dapat melihat iklan, namun apabila merasa tidak berkenan melihat iklan maka tidak masalah.
Selain itu, Raion juga menggunakan metode In-App-Purchase pada game yang dikembangkannya untuk membantu pemainnya membeli perlengkapan tambahan. Salah satu game yang menggunakan iklan dan In-App Purchase adalah Ghost Battle 2.
Ghost Battle 2 ini merupakan game terbaru dari Raion yang bisa dibilang cukup epik karena menceritakan pertarungan hantu lokal dan hantu luar negeri dalam memperebutkan pohon keramat. Pada game ini pemainnya dapat membeli hantu dan perlengkapan tambahan.
Mimpi Menjadi Pengembang Game dan Aplikasi Terbaik Dunia
Hanas sendiri menyukai dunia TI dengan alasan ingin menjadi bagian perkembangan zaman dan karena kebanyakan bidang profesi sudah menggunakan TI. Selain itu, Hanas berharap karyanya di bidang TI bisa bermanfaat bagi orang lain.
Pernah suatu saat, Hanas dan rekan-rekannya mengembangkan sebuah aplikasi bernama AGTA (Aplikasi Game Terapi ADHD) di tahun 2013. Aplikasi ini membantu meningkatkan konsentrasi anak hiperaktif (ADHD).
Pada saat sedang melakukan uji coba aplikasi ini Hanas merasa tersentuh karena baru pertama kali aplikasi yang dikembangkannya disukai dan direkomendasikan oleh terapis anak-anak ADHD. Dari situlah Hanas menyimpulkan bawah bekecimpung di dunia TI bukan hanya sekedar uang saja namun memiliki nilai manfaat dan kemanusiaan juga.
Selain itu, Hanas mengungkapkan bahwa game Ghost battle 2 adalah sebuah karya yang dihasilkan lebih dari sekedar hasil kerja keras, mahakarya, dan karya seni yang dikembangkan secara total dari tim Raion Studio.
Hanas memiliki mimpi untuk menjadi pengembang game dan aplikasi mobile terbaik di dunia serta mempunyai harapan untuk Raion Studio agar terus dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pengembang-pengembang game maupun aplikasi yang lain untuk tetap terus berkarya dalam menghasilkan karya yang berguna bagi nusa serta bangsa.
Bagi pengembang game dan aplikasi di Indonesia, Hanas berharap agar pengembang dapat menjadi agen perubahan dalam memberikan manfaat dan melakukan yang terbaik bagi negeri Indonesia. Selain itu, Hanas juga berharap bangsa Indonesia dalam 2 sampai 3 tahun kedepan dapat menguasai negara sendiri dalam hal dunia TI.
Misalnya masyarakat Indonesia menggunakan sosial media karya anak bangsa Indonesia, mencintai karya game anak negeri dan terus saling mendukung karya-karya dalam negeri sehingga nantinya Indonesia tercinta menjadi negara yang besar karena bangsanya sendiri.