[Sumber: Pixabay]
Hive merilis platform kolaborasi baru untuk publik beberapa waktu lalu. Setelah mengujinya pada versi private beta dengan 600 pelanggan pada bulan Januari 2016, platform tersebut kini telah tersedia untuk masyarakat umum.
Hive merupakan platform yang seolah mengombinasikan Trello, Slack, dan Dropbox. Founder-nya, Jihn Furneaux, menyebutnya dengan “action and collaboration platform”. Platform ini merupakan kombinasi dari aplikasi perpesanan tim, team goals, personal to-do-list, dan file sharing dalam satu dashboard.
Platform kolaborasi Hive dapat digunakan pada perangkat dengan sistem Mac OS dan Windows, serta dapat berjalan dengan baik untuk perangkat smartphone iOS dan Android. Aplikasi ini terintegrasi dengan lebih dari 100 program yang sering untuk digunakan untuk berkolaborasi, seperti Salesforce, WordPress, MailChimp, dan Google Docs.
Platform Hive menggunakan daftar proses yang akan digunakan untuk menyelesaiakan sebuah tugas. Selain daftar tersebut, platform ini menawarkan kemampuan untuk mengelola calender event atau menampilkan query dari pencarian.
Untuk meningkatkan kemampuan dari platform ini dengan kemampuan yang lebih pintar, Hive akan bekerja sama secara tertutup dengan Deolitte, Capgemini [konsultasi], dan GroupM [ad agency], serta membangun library process untuk mendapatkan kemungkinan terbaik dalam melakukan sesuatu.
Hive saat ini tersedia secara gratis untuk tim dengan jumlah pengguna 10. Akan tetapi jika tim yang Anda kelola lebih dari 10 orang, Hive memiliki versi profesional dengan integrasi aplikasi tak terbatas 8 dollar untuk setiap bulannya.
[Sumber: Venturebeat]