Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kembali menggelar Ignition untuk kali kedua di Jakarta pada 28 Agustus 2016. Acara yang diselenggarakan di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok ini dihadiri sejumlah pembicara yang kompeten di bidang technopreneurship untuk berbagi ilmu dan pengalaman berharga kepada 250 peserta. Ignition menjadi titik awal para calon startup founder agar memiliki pola pikir dan kesiapan mental untuk mengembangkan startup yang akan mereka bangun.
Para startup founder didorong berkolaborasi dan inovasi karena mengembangkan dunia kewirausahaan berbasis teknologi memang tidaklah mudah. Selain itu, startup founder juga didorong menciptakan solusi bagi permasalahan di Indonesia, khususnya di daerah masing-masing.
“Fokus dalam menciptakan solusi, kalau pun sudah ada yang bikin startup dengan ide yang mirip, cari keunikan agar startup yang dibangun berbeda dengan yang sudah ada. Jangan fokus pada materi, tapi fokus pada penciptaan solusi inovatif yang mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.
Menciptakan inovasi penuh terobosan baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh masyarakat dan mampu menjawab permasalahan serta kebutuhan mereka sehari-hari akan diterima dengan penuh kegembiraan oleh pasar. Bikin masyarakat senang dan terkesan,” saran Andreas Senjaya, CEO iGrow.
Andreas juga membagikan pengalamannya membangun startup dalam sesi Startup Journey. Perjalanan untuk membangun startup yang berkelanjutan membutuhkan produk yang mempunyai orientasi manfaat. “Yakinkan diri bahwa ini jalan yang tepat karena startup merupakan sebuah pilihan.
Peluang startup bisa bertahan selama 3–5 tahun hanya 10%. Jangan punya ekspektasi banyak, tapi juga jangan membuat kita patah arang,” tuturnya. Banyak tantangan yang dihadapi technopreneur di Indonesia. Tantangan terbesar justru ada dalam diri sendiri untuk terus mengasah ilmu. Kemampuan dan ide juga bisa diasah dengan mengikuti kompetisi, berkolaborasi, dan networking dengan founder-founder lain.
Seorang founder juga tidak cukup mempunyai ide saja. “Ide itu murah, yang mahal adalah jalanin, lakukan, dan coba. Kalau cuma dipendam terus takut dieksekusi maka ide akan diambil orang,” papar Indrasto Budisantoso, CEO Jojonomic.
Ignition kedua ini berjalan dalam lima sesi, yaitu The Startup Journey, Think Like a Founder, Making Social Impact with Technology, 9 Notions of Innovations, dan How to Scale Your Startup. Turut pula hadir Henky Priatna, Country Industry Head Google; Yukka Harlanda, CEO Brodo; Hanifa Ambadar, CEO Female Daily; serta Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
Ke depannya pola pikir calon founder akan terbentuk lebih matang dalam hal memetakan masalah, validasi pasar, dan merancang model bisnis dengan mendapatkan mentoring dari secara intensif dari para ahli di bidangnya.
* Disclosure: TeknoJurnal adalah media partner Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…