Kemarin merupakan acara terakhir sekaligus pengumuman pemenang dari acara Sci-Fi Hardware Hackathon yang merupakan rangkaian acara dari Data for Life 2016. Hackathon ini sendiri berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 27-28 Agustus 2016 yang diselenggarakan di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta.
Sci-Fi Hardware Hackathon ini dihadiri oleh 377 maker dan developer yang berpartisipasi di acara ini dari 590 pendaftar. Mereka berasal dari berbagai daerah, terutama dari JaBoDeTaBek. Selama 24 jam semua peserta secara non-stop berada di Gedung Smesco untuk membuat proyek, di mana salah satunya adalah Internet of Things (IoT).
Pemenang dalam acara ini dikelompokan dalam beberapa kategori, yang nantinya akan dipilih dua pemenang disetiap kategori, diantarnya kategori Best Concept, Best Technology, dan Best Design and UX. Selain dari kategori tersebut terpilih juara Best of The Best atau yang disebut dengan Ultimate Winner.
Untuk pemenang dengan kategori Best Concept, juara pertamanya adalah tim QOP, yang membuat alat atau robot untuk menanam pohon di planet lain agar manusia bisa menempati planet tersebut. Untuk juara keduanya adalah IG-2-T yang membuat alat untuk mendeteksi manusia hidup, manusia yang sudah mati atau zombi. Alat tersebut nantinya akan dipasang ditubuh manusia.
Untuk pemenang kategori Best Technology, juara pertamanya adalah Jarvis, yang membuat alat seperti di film Iron Man, dapat mengetahui suhu, kelembapan, dan lainnya yang ditampilkan pada alat yang berbentuk seperti kacamata. Juaranya keduanya adalah Cikur (secure), membuat alat penetrasi untuk melakukan percobaan hacking terhadap platform Internet of Thing. Pada presentasinya, tim Cikur berhasil melakukan hack terhadap platform IoT yang dimiliki oleh perusahaan Telco di Indonesia.
Untuk pemenang kategori Best of Design and UX, juara pertamanya adalah Sparky Homeschool, yang membuat alat bernama Ghost Detector, alat ini akan memberi tahu jika suhu dibawah 25 derajat celcius maka ada hantu, dan jika terjadi kebocoran gas dirumah maka ada hantu jahat dengan indikator LED merah. Juara keduanya kembali diraih oleh tim IG-2-T.
Sedangkan, untuk pemenang Sci-Fi Hackathon Best of the Best atau Ultimate Winner diraih oleh tim Mantis, yang membuat alat yang bernama Floating Smart Dome atau pelampung besar yang didalamnya terdapat manusia yang bisa hidup, lahan pertanian, perikanan dan lain-lain.
Tim ini berpikir, bebrapa ratus tahun kedepan yang tersisa di bumi hanyalah air sehingga perlu alat untuk manusia bertahan hidup. Ini seperti pada film Gundam yang membuat koloni. Untuk hadiah pada masing-masing kategori adalah 10 juta untuk juara pertama dan 5 juta untuk juara kedua. Sedangkan hadiah untuk pemenang Best of the Best atau Ultimate Winner sebesar 15 juta rupiah.
Juri yang berpartisipasi dalam memilih pemenang merupakan nama-nama yang telah lama berperan penting dalam dunia teknologi dan inovasi di Indonesia maupun global seperti Anthony Vipin Das (LV Prasad Eye Institute), Andri Yadi (DyCode), Dani Kosasih (MakeDoNia) dan Ariavita Purnamasari (General Electrics Indonesia).
*Disclosure : TeknoJurnal merupakan salah satu media partner Data For Life 2016
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…