Interview Dengan Natali Ardianto Tentang Komunitas #startupLokal


Natali Ardianto
Natali Ardianto

Komunitas #startupLokal makin kesini makin besar. Terbukti dengan sudah diadakannya 4 #startupLokal meetup dengan pengunjung yang makin banyak. Dan dalam waktu dekat pun akan diadakan meetup berikutnya, yaitu tanggal 2 September nanti. Komunitas #startupLokal ini juga sudah mulai menarik perhatian korporat-korporat besar dan investor. Menarik bukan? Oleh karena itu saya mengajak mas Natali Ardianto (salah satu inisiator komunitas #startupLokal) untuk saya interview. Berikut adalah hasil interview saya dengan mas Natali:

Kenalin dulu dong tentang mas Natali

Halo saya Natali Ardianto, Chief Technology Officer PT. Warato Indonesia. Sebuah startup yang mendapat investment dari Jepang. Saat ini mengembangkan golfnesia.com dan 5 project lainnya dalam 1 tahun kedepan. Saya juga co-founded urbanesia.com . Saya juga  salah satu inisiator #startuplokal community Jakarta, dan sebentar lagi kita akan membuat foundation untuk menyatukan para pelaku startup di Indonesia.

Bisa deksripsikan gak komunitas #startupLokal itu apa?

Startup lokal adalah usaha rintisan, yang spesifik di industri IT baik web maupun apps. Community ini untuk mewadahi para founder, investor, media, developer dan praktisi IT untuk bertemu dan berkolaborasi. Setiap bulan juga ada pertemuan informal dimana kita mengundang para praktisi di bidang komunikasi, PR,  marketing, bisnis, dan finansial untuk berbagi tips dalam menjalankan bisnis. Karena saya tahu para startups sangat paham dengan teknologi yang dikembangkan tapi kurang memahami aspek bisnisnya.

Siapa sebetulnya para inisiator komunitas #startupLokal beserta dengan backgroundnya?

Awalnya kita sebut startuplokal v.0 . Waktu itu saya bertemu dengan Rama Mamuaya, Dondi Hananto, Sanny Gadaffi, dan Aulia Masna. Semuanya serba kebetulan, ngga ada yang janjian satu dengan yang lainnya. Dari situ, kita ngobrol sampai jam 00.30, sangat menyenangkan dan informatif. Dari situ kita bilang, bagaimana kalau kita buat ketemuan tiap bulan. Terjadilah #startupLokal informal meetup v.1 di tempat yang sama, di Starbucks FX Plaza. Yang tadinya saya estimasi 10-15 yang bakalan datang, ternyata yang hadir 33 orang! Dari situ tercetus ide untuk mengundang pembicara seperti yang ada sekarang.

Jadi bisa dibilang inisiator #startuplokal itu: Rama, Dondi, Sanny, Aulia, dan mas Natali begitu?

Huehehe engga juga. Saat ini yg disebut inisiator adalah saya, Nuniek Tirta Sari, dan Sanny Gaddafi. Tiga orang yang dari awal mengusahakan agar #startuplokal meetup berjalan setiap bulannya. Rama dulu turut serta juga, namun karena kesibukannya dengan pekerjaan dan event SparxUp yang dia buat, maka dia jadi pendukung saja.

Inisiator #startupLokal
Inisiator #startupLokal (dari kiri ke kanan): Natali Ardianto, Sanny Gaddafi, Nuniek Tirta Sari

Apa visi dan misi dari komunitas #startupLokal ini?

Visinya ya menghubungkan antara founder, investor, developer, media. Menjadi kolaborator untuk meningkatkan value startup dimata investor dan media. Kalau misi, untuk menelurkan milyader berikutnya dari komunitas startup dan menjadi go international.

Apa komunitas #startupLokal ini ada struktur kepengurusannya?

Kalau komunitas sih masih liquid, belum ada kepengurusannya.

Bagaimana caranya #startupLokal meetup bisa diadakan tiap bulannya? Dengan pesertanya yang makin kesini makin banyak tentu makin repot

Kami sangat beruntung banyak perusahaan yang perhatian pada komunitas kami. Sejak startuplokal v.3, kami mendapatkan sponsor baik tempat dan snack. Itu di v.3 yang didukung oleh Telkom. Bahkan di v.4 oleh TRG.co.id kami diberikan tempat, makan malam dan fotografer untuk dokumentasi. Dukungan seperti ini yang sangat kami harapkan untuk menjaga agar meetup bulanan kami bisa berjalan dengan lancar. Bayangkan, di meetup ini hadir para perwakilan dari Google, Yahoo, Sinarmas, AdMob, dan nama-nama besar di industri IT. Terlihat bahwa startuplokal di Indonesia sudah mulai menunjukkan taringnya. Sudah ada lebih dari 250 startups di indonesia, dan tiap bulannya muncul 10-15 startups baru.

Orang-orang yang mengikuti #startupLokal meetup itu dari kalangan mana saja sampai sekarang?

Iya so far paling banyak ya owner startups dan developer. Lalu hadir pula kawan-kawan dari media dan related corporate seperti agency, dan ad media.

Bagaimana dengan respon dari kalangan korporat tentang komunitas #startupLokal ini?

Nexian, mobile handset terbesar kedua setelah Nokia di Indonesia, mendapatkan Head of Appsnya dari komunitas ini. Swa Media Inc malahan mau membuat sebuah incubator yang bernama SWAStartup setelah diajak oleh para inisiator untuk merasakan semangat yang dimiliki oleh para startups untuk maju dan berkembang. DailySocial dan SemutApi Colony juga membuatkan event SparxUp yang ditujukan untuk para startups. Telkom Indigo juga secara spesifik menarget kita para startups, dimana mereka punya budget sebesar 15 M untuk startups.

Apa yang para startup-ers bisa ambil dari komunitas #startupLokal ini?

Yang bisa diambil paling utama adalah networking. Jadi dari networking saja, sudah banyak yang mendapatkan baik itu koneksi baru, atau bahkan kerjasama. Ada yang sudah jadi CEO dan CIO karena startuplokal, membuat bisnis bersama, hingga jadi Head of Apps Nexian. Yang kedua adalah ilmu yang bisa diserap dari para pembicara, yang memang kita desain bukan dari industri IT, namun sangat relevan dengan startup, karena startup adalah perusahaan, dan perusahaan perlu adanya manajemen marketing, sales, communication, legal, financial dll. Dan yang ketiga, adalah exposure. #startupLokal meetup ini didatangi oleh para media baik media online maupun offline. Dengan adanya exposure ini, maka mereka memiliki peluang lebih besar untuk diketahui oleh masyarakat luas, dan bukan hanya terbatas dari komunitas IT yang scopenya terlalu kecil. Saya suka sekali memberi contoh Koprol dalam hal exposure ini. Mereka sangat handal dalam mendapatkan exposure media, dan impactnya sekarang adalah akuisisi oleh Yahoo.

Adakah startup yang melejit karena komunitas #startupLokal ini?

Semuanya mendapatkan exposure yang balanced. Siapa yang berani tampil, mereka akan mendapatkan exposure. Contohnya KayaKarya yang pitch di v.4 kemarin, kerasa sekali sekarang KayaKarya mendapatkan exposure media disana-sini. Kayanya ngga fair kalau disebut satu per satu, tapi yang penting para founder harus berani vokal dalam mempromosikan produknya. Itulah kenapa startuplokal v.4 topiknya mengenai komunikasi, karena banyak sekali startups yang keren-keren, tapi karena media announcementnya hanya twitter saja, jadinya kurang mendapat exposure yang optimal.

Apa si yang diperlukan oleh komunitas #startupLokal ini agar terus berkembang?

Yang kita butuhkan adalah dukungan dan doa. Jika ada yang mau mensponsori tempat dan FnB (food and beverage), kita akan sangat berterima kasih. Lebih dari itu, ya kehadiran rekan-rekan startups, investor dan media yang paling penting. karena tanpa mereka, komunitas ini ngga ada valuenya.

Apa ada rencana komunitas #startupLokal ini akan menjangkau pelosok-pelosok Indonesia lainnya?

Iya, pastinya. #startuplokal itu bukan #startuplokal Jakarta, tapi #startuplokal Indonesia. Jadi jika ada daerah-daerah yang ingin membuat komunitas, pakai #startuplokal malah sangat kami sarankan, karena saya tahu pasti banyak media-media yang memantau hashtag (tagar) #startuplokal. Nantinya setelah foundation yang kami rintis jadi, kami memang berencana melakukan roadshow ke daerah-daerah yang sudah mulai ada individu-individu yang mau bersatu dan kami katalisator pembentukan komunitasnya.

Ngomong-ngomong tentang Startup Lokal Foundation, bisa dijelaskan lebih lanjut?

Iya kami menamainya The Indonesia Startups Foundation. Susunan kepengurusannya sudah terbentuk. Inti dari foundation ini adalah untuk membantu startups yang masih struggling atau fundingnya melalui bootstraping supaya tidak cepat mati sebelum berkembang. Juga sebagai gerbang para investor dalam melakukan investment ke startups indonesia. Kami berkomitmen untuk tidak melakukan penunjukan langsung ke sebuah startups jika ada investor yang ingin melakukan investment, tapi lebih ke memberikan short listed startups kepada investor. Kami berusaha untuk menjaga agar para startups tetap menjadi lean startups, agar dapat bertahan lebih lama dengan limited funding.

Nantinya kami akan memperkerjakan para profesional, baik itu orang legal, orang accounting, project manager dan lain-lainnya untuk memanage sisi hukum, finansial para startups, agar startups tidak perlu pusing masalah perpajakan dan legal, dan bisa lebih fokus ke bisnisnya, making good products. Kami juga berencana membuat semacam hackerspace, yaitu kami akan menyewa sebuah rumah dimana nantinya dapat menampung 5-6 startups, cukup dengan biaya bulanan yang kecil dan akan kami subsidi untuk biaya-biaya lainnya. Tentunya dengan syarat maksimal bisa stay selama 6-12 bulan tergantung timeline development produk mereka. Nantinya ada committee 9 orang yang membernya ada dari Bandung, Surabaya dan Yogyakarta, serta Jakarta.

Saya dengar juga beberapa hari yang lalu komunitas #startupLokal akan punya channel di radio lokal, bener ini?

Ya karena networking itu, kami jadi kenal berapa orang dari media radio. Sudah ada ajakan serius untuk itu, tapi sedang kami follow up lebih lanjut.

Apa pendapat mas Natali tentang perkembangan startup lokal saat ini?

Saya sangat senang karena semua pihak sepertinya mau berkontribusi pada startups. Para startups berlomba untuk mempercepat pengembangan websitenya. Bayangkan dalam kurun 1 bulan, di launch 4 situs Groupon clone. Media-media baik online maupun offline sudah mulai membuat kolom Startup Lokal di medianya, contoh VivaNews, PC Plus, PC Media, SWA Magazine dan lain-lain. Investor juga sudah mulai berdatangan. Yang dari Jepang sepertinya akan semakin banyak, juga dari Singapura dan Oktober nanti Government Funding dari Amerika Serikat akan datang.

Jadi, kuartal ketiga dan keempat ini adalah saat yang baik untuk memulai startup lokal kalian. Bahkan startup saya sendiri berencana IPO (initial public offering) tiga tahun lagi.

Ada beberapa orang yang bilang perkembangan startup lokal seperti jaman .com boom waktu lalu, apa tanggapan mas natali?

Nah itu dia. Komunitas startuplokal dan foundation ini tujuannya agar animo startups tetap terjaga, dan tidak ada lagi yang namanya investor bodong atau money laundry. Dari pengalaman saya, jika komunitas ini para inisiatornya sudah males, capek dan berhenti, maka komunitasnya akan secara pelan-pelan pudar dan mati. Saya tidak ingin itu, oleh karena itu saya ingin adanya yayasan ini agar orang-orang yang commit semakin banyak, dan komunitas ini akan tetap terjaga untuk waktu yang lama hingga saatnya nanti dimana sudah tidak ada lagi startups yang perlu difunding dan di support.

Terakhir, ada saran dari mas natali untuk para startup-ers?

Startup itu tidak mungkin bisa berdiri sendiri, tanpa dukungan dari pihak-pihak lain seperti media, investor dan rekan-rekan startup lainnya untuk saling support. Oleh karena itu, manfaatkan komunitas ini dengan baik. Bertemulah dengan perfect stranger, buatlah network baru. Ikutlah berkontribusi karena waktu yang anda luangkan itu adalah investasi.

~

Lumayan panjang juga perbincangan saya dengan mas Natali. Semoga artikel ini memberikan insight lebih mendalam tentang komunitas #startupLokal dan perkembangan startup lokal saat ini. Dan, selamat merayakan ulang tahun Indonesia ke-65 hari ini. Mari kita ikut memajukan Indonesia melalui startup lokal.

:iloveindonesia