Invasi Android di Indonesia


Android InvasionTahun lalu beberapa vendor lokal sudah berani untuk merilis gadget berbasis Android yang harganya relatif cukup murah. Dan juga, selain vendor lokal, beberapa vendor luar negeri pun seperti Samsung dan HTC aktif dalam mempromosikan produk gadget berbasis Android mereka. Sekarang, makin banyak gadget berbasis Android yang masuk ke Indonesia. Harga dan jenisnya pun makin variatif, mulai dari gadget jenis handphone dan tablet serta dari yang harga mendekati 1 jutaan hingga gadget kelas atas yang harganya jutaan.

Lihat saja ketika di acara International Communication Expo & Conference (ICC) 2011 beberapa waktu lalu, beberapa vendor meluncurkan produk berbasis Android mereka. Sebut saja Nexian yang mengeluarkan 3 produk berbasis Android sekaligus, 2 handphone Android (masing-masing harganya Rp.1,500,000) dan 1 tablet Android (sekitar Rp.2,500,000) dan beberapa produk dari vendor lainnya seperti tablet Tabulet Troy dan Vandroid.

Dengan masuknya berbagai jenis gadget murah berbasis Android, Android makin menyentuh pasar kelas bawah. Masyrakat pun sekarang makin mudah untuk mencoba teknologi baru yang disajikan oleh Android karena harganya yang makin terjangkau dan beragam jenisnya.

Namun begitu, walaupun harga gadget berbasis Android semakin murah sepertinya nanti akan terbentur dengan masalah paket data. Gadget berbasis Android tanpa paket data akan kehilangan sebagian besar fungsinya. Akses Internet pun masih terbatas di beberapa daerah di Indonesia.

Selain terbatasnya akses Internet, harga paket data yang ditawarkan oleh operator seluler pun mungkin masih cukup mahal untuk beberapa kalangan. Dari yang saya tahu, salah satu harga paket data yang murah itu sebesar 30 ribu per bulannya, namun jangkauan jaringan Internetnya masih sangat terbatas. Kota-kota kecil mungkin masih harus menunggu agak lama agar dapat menikmati paket data yang murah.

Diluar masalah paket data dan Internet, edukasi tentang gadget berbasis Android pun saya rasa cukup penting. Dari yang saya tahu, kebanyakan orang ketika menggunakan Android untuk pertama kalinya, learning curve-nya cukup tinggi apalagi jika vendor yang memproduksi gadget tersebut tidak mengemasnya dengan baik. Edukasi ini juga berfungsi agar masyarakat nantinya dapat menggunakan gadget seperti yang berbasis Android dengan bijaksana.

Sekarang dengan hal-hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, peran vendor dan operator penting menurut saya. Jika memang ingin semakin memasyarakatkan gadget berbasis Android, para vendor harus bisa memberikan packaging dan marketting yang menarik dan juga disertai dengan edukasi kepada masyarakat. Bundling dengan operator untuk paket data pun diperlukan sehingga masyarakat awam tidak perlu repot-repot untuk mengurusi masalah paket data.

Menurut saya sendiri agar Android dapat memasuki pasar yang lebih luas di Indonesia masih membutuhkan beberapa waktu, dan gadget konvensional yang sudah umum digunakan masih akan tetap bertahan untuk beberapa waktu.