Pada posting sebelumnya, saya menempelkan sebuah gambar mengenai analogi proses pengerjaan web oleh seorang web programmer untuk membuat sebuah halaman web yang dapat diakses secara yang diinginkan pada setiap browser, tidak peduli apakah itu IE, Firefox, atau Opera.
Untuk mengatasi hal tersebut, satu kata dari saya, JAVASCRIPT, itu kunci untuk membuat sebuah web agar dapat ditampilkan dengan format yang konstan di setiap browser. Lupakan bahwa penggunaan JavaScript secara ekstensif itu tidak baik, itu hanya pendapat orang dulu, saat ini JavaScript sudah didukung oleh banyak browser dan sangat jarang sekali ada seorang user mematikan fungsi javascript pada browsernya. JavaScript sudah menjadi bahasa client-side-script yang umum digunakan untuk melakukan berbagai macam proses pada komputer user.
Menurut saya, web programmer saat ini hanya perlu fokus terhadap browser berikut untuk membuat webnya:
1. Internet Explorer versi 6 keatas
2. Mozilla Firefox versi 1 keatas
3. Opera versi 6 keatas
4. Safari
Tidak perlu untuk zaman sekarang kita mengecek apakah user itu menggunakan browser NetScape atau IE versi 4 yang saya yakin 99% pengguna internet zaman sekarang pasti menggunakan salah satu dari browser diatas. Oleh karena fungsi penting JavaScript untuk pengecekan browser didukung oleh semua browser tersebut, JavaScript menjadi bagian penting dalam membuat halaman web yang cross-browser. Berikut adalah link untuk beberapa contoh mengenai pengecekan browser:
1. http://techpatterns.com/downloads/javascript_browser_detection.php
2. http://www.mozilla.org/docs/web-developer/sniffer/browser_type.html
3. http://www.quirksmode.org/js/detect.html
Dengan menggunakan pengecekan dengan JavaScript, web programmer bisa menentukan format-format layout halaman web yang dapat diload secara otomatis bergantung pada web browser dari user seperti CSS.
Kesimpulannya: Buang jauh-jauh bahwa menggunakan JavaScript itu tidak baik untuk seorang web programmer