TeknoJurnal
  • Data
  • Tentang TeknoJurnal
    • Tim TeknoJurnal
    • Layanan Kami
  • Kontak Kami
TeknoJurnal
Reading now

Kerja Teratur ala Perusahaan Konvensional Itu Tidak Selalu Buruk Bagi Perusahaan “Startup”

May 28, 2013

Kamus Lengkap En Id Dictionary – Aplikasi Penerjemah Bahasa Inggris-Indonesia di Nokia S40

May 27, 2013

Make Me a Princess – Kombinasikan Aksesoris Untuk Sang Putri Lewat Handphone

May 17, 2013

BlackBerry Jam Asia 2013 – Ajang Bertemunya Para Developer BlackBerry Kembali Digelar

May 17, 2013

Rock Star Dev 2013 Selenggarakan Acara Kumpul-Kumpul Developer di Bandung

May 17, 2013

Apakah Aplikasi Android yang Ada Saat Ini Dapat Dijalankan di Ponsel Android Berbasis Intel?

May 16, 2013

MOL Indonesia Bekerja Sama Dengan Alfamart dan Alfamidi Untuk Tingkatkan Peluang Usaha Game Online

Load more

Kerja Teratur ala Perusahaan Konvensional Itu Tidak Selalu Buruk Bagi Perusahaan “Startup”

Featured Opini By Firman Nugraha / May 29, 2013
next
Use ← → keys to navigate
  • A+ A-

Mungkin judul artikel ini agak bertolak belakang dengan apa yang sering didengung-dengungkan di kalangan usaha muda terutama di bidang teknologi informasi di Indonesia. Awalnya saya dan teman saya Putra sesama pendiri TeknoJurnal menerapkan sistem kerja fleksibel total tanpa ada deadline yang jelas dan tempat kerja fisik namun setelah perusahaan berjalan beberapa tahun ternyata model seperti ini tidak cocok untuk TeknoJurnal.

Saya menulis artikel ini karena terpancing dengan tulisan oleh Puja Pramudya di blog pribadinya. Ia sendiri adalah pengusaha muda di bidang teknologi informasi yang membangun perusahaan Radya Labs bersama temannya. Di artikel yang ia tulis, ia bercerita tentang perubahan pola kerja sehingga lebih disiplin dan teratur yang berdampak pada meningkatnya performa kerja dia.

Nah, melanjutkan apa yang saya tulis sebelumnya, apa yang dirasakan oleh Puja dengan apa yang dirasakan oleh saya dan teman saya agak mirip. Sebelum saya dan tim di TeknoJurnal merombak pola kerja kami agar lebih teratur, kami bekerja dengan model fleksibel total yaitu kerja kapan saja dan di mana saja. Awalnya secara pribadi saya senang sekali dengan model kerja seperti itu karena bebas dan banyak waktu luang, namun makin ke sini yang saya rasakan model seperti itu malah membuat hidup saya tidak jelas karena batasan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan pekerjaan menjadi terlalu kabur. Hal ini berdampak pada performa kerja yang tidak bagus.

Setelah berpikir cukup panjang mengulas cara kerja yang saya dan tim TeknoJurnal lakukan selama ini, akhirnya di bulan April lalu saya membawakan masalah ini ke Putra sebagai sesama pendiri TeknoJurnal. Kami pun akhirnya sependapat bahwa kami harus merubah total cara kerja selama ini agar lebih teratur apalagi melihat mulai bulan lalu kami memang berencana untuk lebih jauh mendorong performa perusahaan.

Saya dan Putra akhirnya menyusun model kerja yang baru mulai dari memiliki kantor, mengeset jam kerja, mengoptimalkan penggunaan aplikasi manajemen kerjaan seperti Asana, dan lain-lain. Model kerja kami susun dengan menyerap model kerja di perusahaan konvensional dan menggabungkannya dengan model kerja di perusahaan ala startup. Hal itu kami lakukan karena walaupun kami ingin agar pola kerja lebih teratur namun kami juga ingin unsur fleksibilitas tetap ada agar tidak terlalu ketat pola kerjanya dan apalagi memang kerjaan kami seringkali menuntut fleksibilitas waktu.

Tim TeknoJurnal di Kantor Baru TeknoJurnal

Tim TeknoJurnal di Kantor Baru TeknoJurnal

Baca Juga:

  • Daftar Startup Lokal ala Groupon
  • Perkembangan Startup Lokal Indonesia
  • Apa Itu Startup Lokal?

Kantor kami konfigurasikan agar dapat bekerja dengan optimal dan komunikasi antara anggota tim berjalan dengan lancar namun dengan suasana yang tidak terlalu serius. Di tengah jam kantor ketika waktu istirahat ataupun setelah jam kantor, kami pun sering kali mengadakan sesi bermain game bersama untuk melepas stres kerjaan. Sekarang ini bahkan saya yang dulunya bisa dibilang anti kantor malah menjadi kangen kantor karena bekerja menjadi lebih lancar namun suasana tetap fun.

Setelah mengimplementasikan model kerja yang teratur dan memiliki kantor yang ditata dengan rapih, performa kerja tim TeknoJurnal meningkat tajam dan kultur perusahaan pun semakin terbentuk secara positif. Namun, saat ini hal tersebut belum berdampak di media online-nya yaitu situs TeknoJurnal.com ini karena untuk saat ini mayoritas tenaga tim TeknoJurnal dikerahkan untuk mengurus acara Rock Star Dev 2013 :D

Secara garis besar, apa yang kami lakukan sekarang ini adalah menggabungkan model cara kerja ala perusahaan konvensional dan ala startup untuk mendongkrak performa tim TeknoJurnal. Model seperti ini mungkin tidak cocok untuk sebagian perusahaan dan mungkin bagi sebagian orang memang model kerja fleksibel total cocok untuk mereka, namun penting untuk dipikirkan terutama bagi para pengusaha muda apakah model kerja ala startup yang mereka implementasikan saat ini bagus atau tidak untuk perusahaannya jika memang ingin memajukan perusahaannya.

* pssstttt…. kantor kami terletak di ujung Jalan Kober Depok dan satu atap dengan Studio Independent. Jika ingin berkunjung dan main game bareng kita sangat terbuka :D

TwitterFacebookWhatsAppGoogle+LinkedIn
Tags: cara kerja, kultur perusahaan, perusahaan, StartUp

You may also like

Berita By Sukindar / November 15, 2019

Bank DBS Indonesia dan Greenhouse Gelar Acara Market Expansion Indonesia

Berita By Sukindar / December 4, 2018

BTN dan Gan Kapital Akan Hadirkan Digital Startup Connect 2018

Tech In Asia Jakarta 2018 Logo
Berita By Adhitya Wibawa Putra / October 24, 2018

Rekap Tech in Asia Jakarta 2018 : Kemeriahan Pertemuan Startup, Investor, dan Penggiat Teknologi

Copyright © 2021 by TeknoJurnal.
Proudly powered by WordPress. Theme by DesignWall.
Tutup Iklan X