Berita

Microsoft Akan Bawa Kernel Linux Sepenuhnya di Windows

[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Microsoft tampaknya benar-benar serius untuk membawa ekosistem Linux ke dalam sistem operasi buatannya, Windows 10. Jika sebelumnya hanya Terminal-nya, kini mereka bakal memakai kernel Linux pada sistem operasi tersebut.

Selepas meluncurkan terminal Linux yang baru, dalam sebuah pernyataan dari halaman blog-nya, Microsoft mengungkapkan bahwa mereka akan memakai kernel Linux sepenuhnya pada Windows 10 mendatang.

Langkah maju dari Microsoft ini bakal hadir bakal dimulai melalui build pratinjau pada versi Insider yang rencananya akan diluncurkan pada akhir bulan Juni 2019 mendatang. Yang mana dalam build baru ini, mereka akan mendukung Subsistem Windows untuk Linux 2 yang baru.

Untuk peluncuran versi kernel pertamanya, Microsoft akan menggunakan kernel Linux versi 4.19, yang merupakan versi paling baru dari kernel Linux stabil untuk saat ini. Dan untuk ke depannya, Microsoft akan selalu mengikuti versi stabil dari kernel Linux selanjutnya.

Lalu, apa keuntungan yang akan diperoleh dengan menggunakan kernel dari Linux ini? Secara umum, saat mereka beralih dari emulator yang digunakan hingga saat ini dan menggantinya dengan kernel Linux, kinerja dari Linux dalam Windows dapat meningkat dengan lebih signifikan.

Dalam hal ini, sistem Linux akan memiliki bootup lebih cepat atau proses menyala yang lebih singkat. Selain itu, kernel Linux buatan Microsoft ini juga akan memiliki kemampuan untuk mengelola memori secara lebih efisien.

Kernel Linux ini pun akan selalu diperbaharui oleh Microsoft melalui pembaruan Windows. Yang mana berarti, pengembang akan mendapatkan perbaikan keamanan terbaru dan peningkatan kernel tanpa perlu mengelolanya sendiri.

Sementara itu di sisi antarmukanya, para pengembang atau pengguna dapat memasang aplikasi dari Microsoft Store secara langsung atau melalui proses slideloading seperti yang biasanya digunakan di Linux.

Menariknya, Microsoft sendiri pun telah berjanji untuk membuat kernel berbasis Linux ini menjadi open-source dan akan merilis kode pengembangnya di GitHub. Dengan demikian, para pengembang dapat membuat versinya sendiri berdasarkan instruksi yang ada.

Sebenarnya hal ini bukan yang pertama kali bagi Microsoft. Berdasarkan keterangan dari Microsoft, mereka pernah menggunakannya untuk Azure Sphere. Namun untuk ekosistem Windows sendiri, hal ini memang baru yang pertama kalinya.

[Sumber: Engadget]

Share
Published by
Sukindar

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019