Qualcomm baru saja membuka acara Uplinq 2014, sebuah konferensi untuk para pengembang aplikasi mobile yang yang berisi teknologi-teknologi yang disediakan oleh Qualcomm. Acaranya berlokasi di Hilton Union Square San Francisco dan diadakan dari tanggal 18-19 September 2014.
Ada banyak teknologi yang diperkenalkan di acara tahunan Qualcomm ini di antaranya adalah Vuforia for Digital Eyeware, LTE Broadcast Tools, hingga AllJoyn.
Sebagai pembuka acara Uplinq 2014, CEO dari Qualcomm, Steve Mollenkopf, menyampaikan keynote “The New Network Edge” yang memperkenalkan beberapa SDK dari teknologi terkini mereka untuk para pengembang aplikasi mobile.
Hal pertama yang disampaikan oleh Steve adalah Qualcomm hingga saat ini telah mencapai angka 1 milyar dalam urusan penyebaran ponsel pintar yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon. Angka ini mengukuhkan Qualcomm sebagai pemain chipset paling besar di area ponsel pintar.
Setelah itu, Steve melanjutkan sesi keynote-nya dengan memaparkan visi Qualcomm ditahun berikutnya. Berikut poin poin penting yang menarik untuk disimak, khususnya bagi para pengembang aplikasi mobile.
Qualcomm di tahun mendatang akan fokus dalam hal menghubungkan banyak perangkat. Tidak hanya perangkat mobile saja tetapi juga perangkat-perangkat lain seperti mobil, jam, TV hingga peralatan rumah tangga.
Hal ini diperkuat dengan diumumkannya AllJoyn yang telah tegabung dengan AllSeen Alliance. AllJoyn sendiri adalah sebuah sarana dari Qualcomm yang memungkinkan pengembang aplikasi mobile untuk membuat produk yang dapat saling terhubung dengan benda benda sekitar tanpa harus memusingkan perbedaan protokol, sistem operasi, ataupun masalah jaringan.
Hingga saat ini AllJoyn sudah dapat diintegrasikan dengan 60 vendor peralatan elektronik. Termasuk di dalam daftar tersebut adalah Microsoft, Panasonic, LG, hingga Sony. Bagi para pengembang aplikasi yang ingin mengetahui apa itu AllJoyn dapat mengunjungi halaman resmi AllJoyn.
Inovasi berikutnya dari Qualcomm untuk mewujudkan visi Connectivity and Computing ini adalah dihadirkannya LTE Direct. Teknologi ini secara sederhana bekerja untuk mengidentifikasikan orang-orang (yang sedang membawa perangkat mobile mereka) dalam suatu radius area tertentu.
Sebagai contoh adalah ketika seseorang sedang mengendarai mobil tiba-tiba di 40 meter ke depan ada orang yang akan menyebrang jalan. Secara otomatis si pengendara mobil akan diperingatkan untuk mengurangi kecepatan karena akan ada orang yang ingin menyebrang jalan.
Kesemua teknologi tersebut dikemas secara otomatis di level chipset Qualcomm dan tidak menguras baterai. Untuk lebih jelasnya tentang apa itu LTE Direct bisa mengunjungi halaman resminya di situs Qualcomm.
Dan… satu hal yang cukup menarik dari sesi LTE Direct ini adalah munculnya VP of Engginering Facebook, Jay Parikh, yang menginsyaratkan pemakaian teknologi LTE Direct ini di produk Facebook yang akan datang.
Qualcomm memang dikenal sebagai rajanya chipset untuk ponsel pintar. Tapi nampaknya beberapa tahun ke depan mereka juga akan masuk ke area robotika yang tentunya bisa berintegrasi langsung dengan ponsel pintar baik dari sisi penggunaan maupun pembuatannya.
Dalam keynote-nya, Steve menjelaskan bahwa Qualcomm mencipatakan sebuah teknologi machine learning dan juga computer vision untuk robotika. Kedua teknologi ini memungkinkan robot untuk bisa mempunyai mata dan juga kemampuan belajar dari proses melihat lingkungan sekitarnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut video mengenai apa saja yang telah dikerjakan Qualcomm di area robotika.
Vuforia adalah teknologi dan sarana dari Qualcomm untuk mewujudkan apa yang mereka sebut mobile vision platform. Mungkin beberapa pembaca sudah pernah mendengar tentang Vuforia serta penggunaannya untuk augmented reality (AR).
Di keynote ini, Vuforia diperkenalkan bukan hanya untuk AR saja, tetapi lebih kepada indra penglihatan dari sebuah perangkat baik itu ponsel pintar, robot, atau peralatan lainnya.
Hal ini diperkuat dengan demo dari aplikasi Lego Fusion dimana Vuforia digunakan untuk memindai sebuah objek fisik yang kemudian di terjemahkan ke dalam bentuk digital di aplikasi game Lego Fusion. Menurut data Qualcomm, hingga saat ini sudah ada lebih dari 125 juta aplikasi yang mengimplementasikan teknologi Vuforia.
Kemudian hal menarik lainnya dari Vuforia adalah dikenalkannya kamera 3D untuk penggunaan di kacamata pintar. Qualcomm juga merilis SDK dari teknologi ini yang mereka namakan Vuforia for Digital Eyewear. Beberapa peralatan yang sudah mengimplementasikan teknologi ini di antaranya adalah ODG R-7, Samsung Oculus-powered Gear VR, dan Epson Moverio BT-200.
Bagi yang ingin tahu secara lebih detail mengenai keynote Uplinq 2014, bisa melihat video versi lengkapnya berikut ini:
* Disclosure: penulis dibiayai perjalanannya oleh Qualcomm untuk meliput acara Uplinq 2014 ini
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…