Konferensi Big Data Indonesia 2016 : Pelajari Tantangan Big Data di Indonesia


Pada tahun 2016 ini pemanfaatan data sangat penting untuk membantu masyarakat dan negara dalam era digital ini. Dengan adanya pengolahan data menggunakan teknologi akan membuat kehidupan menjadi lebih baik,mulai dari kehidupan masayakarat, kegiatan ekonomi, gaya hidup, situasi sosial politik, dan arah kebijakan pemerintah.

Menyadari hal tesebut, idBigData kembali menyelenggarakan konferensi Big Data 2016 yang merupakan acara ketiga sejak awal diselenggarakan. Sekilas, idBigdata merupakan sebuah komunitas big data Indonesia yang menjadi sebuah wadah bagi para profesional, akademisi, maupun peminat big data dari seluruh penjuru Indonesia dengan tujuan untuk memasyarakatkan dan mendorong penguasaan teknologi big data dan pemanfaatannya untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Sementara itu, Konferensi Big Data Indonesia 2016 merupakan acara besar mengenai big data yang diadakan di Indonesia oleh idBigdata yang dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian informasi kepada para peserta dengan mengombinasikan antara penjelasan, diskusi, showcase, dan studi kasus.

Acara besar ini telah diselenggarakan selama dua hari mulai dari tanggal 7 hingga 8 Desember 2016 di Auditorium BPPT, Jakarta. Saya berkesempatan untuk menghadiri Talkshow yang bertajuk “Tantangan & Daya Saing Big Data di Indonesia” pada Konferensi Big Data Indonesia 2016 di hari pertama.

Dalam kesempatan ini turut dihadirkan beberapa pembicara yang telah berpengalaman pada bidangnya masing-masing yang terdiri dari Andry Alamsyah, S.Si, M.Sc selaku Asosiasi ilmuwan Data Indonesia (AIDI), Beno Kunto Pradekso selaku CEO Labs247, dan Dr Eng. Wisnu Jatmiko selaku Manager Riset Fasilkom UI. Untuk moderatornya dibawakan oleh Dr. Ir. Ade Jamal.

Wisnu Jatmiko memberikan gambaran peluang mengenai riset untuk mengatasi permasalah dengan menggunakan big data. Sebagai seorang manager riset Fasilkom UI, Wisnu menjelaskan bahwa dengan adanya big data yang diolah ini akan memudahkan negara untuk mengambil kebijakan pada kehidupan sehari-hari, mulai dari ekonomi, kesehatan, dan masih banyak lagi.

Salah satu riset besar yang dipaparkan oleh Wisnu dalam menggunakan big data adalah Big Data Intellegent Traffic System. Riset ini sendiri dimulai dari tahun 2007 hingga sekarang. Pada tahun 2007 – 2008 mendistribusikan pengendali lampu lalu lintas menggunakan peta yang dibuatnya sendiri, 2008 – 2011 menerapkan prototype pengendali lalu lintas yang menggunakan data dari CCTV dengan kecerdasan komputasional.

Selanjutnya, pada tahun 2011-2013 menerapkan sistem pengumpulan informasi lalu lintas secara real time untuk mengatasi jumlah kendaraan di kota besar. Pada tahun 2013 – 2014 menerapkan jaringan sensor nirkabel untuk sistem lalu lintas cerdas. 2015 – sekarang menerapkan sistem lalu lintas cerdas untuk pemerintah yang berkelanjutan.

Meskipun penelitian yang dilakukan memakan waktu yang cukup lama, namun saat ini dapat menciptakan hasil yang cerdas untuk mengatasi masalah sehari-hari di Indonesia dengan menggunakan big data yang diolah lebih lanjut menjadi informasi yang berguna, bahkan bisa menghasilkan sistem yang cerdas.

Menurut Wisnu, tantangan bidang ini terdapat pada kesabaran dan kecerdasan big data yang dapat disampaikan agar bisa menjadi informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, menjadi data scientist untuk bidang big data memiliki gaji yang besar karena harus bisa mengolah data yang sangat besar menjadi informasi penting yang tepat untuk mengarahkan kebijakan-kebijakan dengan teknologi.

Kini orang Indonesia sudah mulai dapat bersaing dengan orang-orang luar negeri dalam memanfaatkan big data yang besar ini. Tidak hanya orang Indonesia yang ditarik oleh perusahaan multinasional, bahkan startup – startup baru Indonesia yang berkecimpung dalam big data ini sudah cukup banyak.

*disclosure : TeknoJurnal merupakan salah satu media partner dari acara Konferensi Big Data Indonesia 2016