Kemarin, 22 Juni 2016 Lenovo mengadakan acara yang bertema “Trend Virtual Reality (VR) dan Manfaatnya bagi Konsumen” di Fairmont Hotel, Jakarta. Acara ini diadakan dalam bentuk talkshow yang membahas seperti apa tren VR kedepannya. Selain itu, pada acara ini Lenovo memperkenalkan smartphone miliknya yang mendukung fitur TheaterMax yang dapat merubah konten menjadi VR, seperti Lenovo VIBE K4 Note, Lenovo VIBE K5 Plus dan A7000 SE.
Pada acara ini juga Lenovo menampilkan dua produk baru tanpa kemampuan VR, yaitu Lenovo VIBE C dan Lenovo VIBE K5. Selain menawarkan produk-produk smartphone yang mendukung teknologi VR, Lenovo juga berkomitmen membantu pengembangan konten, aplikasi dan game berbasis teknologi VR di Indonesia. Dukungan yang diberikan tidak terlepas dari banyaknya pengembang lokal yang memiliki talenta dan minat untuk mengembangkan konten, aplikasi dan game VR untuk smartphone.
Sesuai dengan tema acara, yang menjadi pembicara terkait tren VR adalah Lucky Sebastian, Pakar Android – Gatorade dan Narenda Wicaksono selaku CEO Dicoding. Untuk pembahasan pertama, Lucky menjelaskan mengenai tren VR di Android. Tetapi, sebelumnya dia menjelaskan pasar untuk Android di tahun 2008 sangatlah kecil, masih kalah dengan Symbian yang menjadi raja pada masa itu. Namun di tahun 2015, perangkat yang menggunakan Android sudah ada sekitar 1.4 miliar.
Banyaknya Android yang digunakan oleh pengguna, menjadikan inovasi terus dibuat agar memberikan banyak manfaat untuk pengguna. Terkait VR, sekarang pengguna bisa merasakan VR menggunakan perangkat Android. Hal ini membawa pengguna ke level yang baru, pengguna dapat merasakan 3D Movie dan video 360 derajat. Selain itu, VR dapat digunakan untuk simulasi dalam belajar, interaksi baru di media sosial, dan lainnya.
Untuk pembahasa kedua, Narenda menceritakan mengenai teknologi baru yang dibahas di Google I/O. Selain Firebase, Progressive Web Apps, VR menjadi obrolan yang paling ramai diperbincangkan. Dan menariknya adalah Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar saat ini. Hal ini dapat menjadi keuntungan banyak bagi para developer lokal dalam menciptakan aplikasi atau game berbasis VR.
Melalui kerjasama Dicoding dengan Lenovo, Narenda menjelaskan bahwa akan membantu para developer dalam menciptakan solusi berbasis VR yang dikemas dalam bentuk tantangan di situs Dicoding. Besar harapan Narenda bahwa yang merajai konten VR harus developer lokal agar Indonesia tidak selalu menjadi konsumen tetapi dapat menciptakan solusi terkait VR.