Membuat Produk Aplikasi Itu Bukan Hanya Tentang Koding


Tren menjadi pengusaha di bidang teknologi informasi di kalangan pengembang aplikasi di Indonesia hingga kini saya lihat masih berlanjut. Masih banyak pengembang aplikasi di Indonesia, terutama yang masih muda, membuat produk aplikasi tersendiri dan ingin produknya sukses serta digunakan oleh banyak orang. Namun, dari yang saya lihat banyak juga pengembang aplikasi yang produknya ternyata tidak sukses di pasaran sehingga usahanya terseret-seret.

Menurut pengalaman dan pengamatan saya, salah satu faktor utama penyebab banyaknya produk pengembang aplikasi yang gagal adalah karena terlalu fokus di pengkodingan aplikasi dan menghiraukan hal-hal di luar koding. Mengapa demikian? Karena dalam mengembangkan sebuah produk aplikasi itu tidak hanya berurusan dengan proses pengkodingan saja, namun ada juga soal pemasaran, desain, copy writing, dan lain-lain. Mungkin untuk beberapa pengembang aplikasi hal tersebut terlihat remeh temeh namun sebetulnya hal-hal diluar pengkodingan aplikasi memiliki peran yang besar dalam kesuksesan sebuah produk.

Beberapa contoh hal yang sangat penting dalam mensukseskan produk aplikasi yang dibuat adalah seperti desain aplikasi,  judul aplikasi, deskripsi aplikasi, bahkan hingga logo aplikasi. Untuk melihat seberapa besar peran hal-hal di luar koding seperti yang sudah disebutkan, mari kita lihat apa yang terjadi misalnya Rovio ketika merilis Angry Birds asal-asalan dalam membuat logo, judul, dan deskripsi aplikasi di toko aplikasi seperti di gambar di bawah ini:

Perbandingan konten promosi aplikasi Angry Birds original (atas), Angry Birds fiktif versi asal-asalan (bawah)

Terlihat jelas bedanya bukan? Mana yang lebih menarik pengguna untuk mencoba aplikasinya? Yang Angry Birds versi original atau Angry Birds versi asal-asalan? Bayangkan misalnya Angry Birds pada awal-awal peluncurannya hanya seadanya saja seperti gambar tersebut di bagian bawah, tentu calon pengguna pun akan malas mengunduh aplikasi tersebut karena cara promosi aplikasinya tidak menarik dan mungkin Angry Birds tidak akan menjadi besar seperti sekarang ini.

Walaupun misal secara kodingan aplikasi yang kita buat sudah bagus namun tidak dapat dikemas dengan bagus maka percuma saja. Di kehidupan nyata, banyak produk yang sebetulnya tidak bagus namun karena dikemas sedemikian rupa maka jadi terlihat bagus dan menarik pembeli, seperti misal sales yang menjual asuransi abal-abal namun karena pintar mempromosikannya maka dibeli juga sama orang yang sedang jadi target pembeli. Saya tidak menyarankan hal seperti itu, namun jika produknya bagus dan dapat dikemas dengan bagus juga, maka hasilnya pun akan lebih bagus.

Saya sendiri mengerti jika ada pengembang aplikasi yang kesulitan dalam hal di luar koding ketika berurusan dengan pengembangan produk aplikasi karena saya sendiri juga pernah mengalami hal yang serupa. Namun, sebagai pengusaha, apalagi jika masih baru, memang dituntut untuk mengerti tentang dan mengurusi berbagai macam hal. Jikalaupun sudah mentok pada suatu bidang di luar koding, maka berkolaborasi lah dengan orang lain yang memiliki keahlian yang dapat menutupi kekurangan kita.

Jadi… ingatlah bahwa dalam mengembangkan suatu produk aplikasi untuk usaha yang sedang kita jalani itu tidak hanya berurusan dengan hal-hal seputar koding saja.

,