Tim Paris van Java beranggotakan Puja Pramudya dari Radya Labs, Tito Daniswara dari Radya Labs, Aqsath Rasyid dari NoLimit dan Azby Luthfan dari Dissee.com. Mereka merupakan punggawa yang sudah berpengalaman di bidang Windows Phone. Lalu soal kenapa Paris Van Java dengan aplikasi Taxify berhasil memenangkan ajang Hackathon Sparxup ini, saya akan menjelaskan tentang aplikasi ini dan telah mewawancarai salah satu pembuatnya yaitu Puja Pramudya.
Tentang Taxify
Menurut Puja, Taxify merupakan aplikasi berbasis Windows Phone yang berguna untuk memudahkan proses pemesanan taksi. Pada umumnya pelanggan taksi harus berhubungan dengan call center sebuah perusahaan taksi dan memesan via operator. Saat menunggu, pelanggan tidak pernah bisa mengetahui taksi berada di mana dan sebagainya. Dengan inovasi dari aplikasi Taxify ini, pemesanan dilakukan dengan langsung menghubungi pengemudi taksi tersebut dan kita dapat mengetahui posisi taksi selama menunggu kedatangan taxi tersebut.
Ide aplikasi Taxify sendiri lahir pada saat tim Paris van Java melakukan brainstroming dan menginginkan aplikasi yang memanfaatkan semua API yang diikutkan pada Hackathon Sparxup 2012. Ketika Ada Foursquare API, Evernote API, dan Nokia Lumia, mereka tahu ini akan menjadi sebuah aplikasi tracking yang akan menghasilkan receipt/bukti pembayaran secara paperless. Untuk itu, maka mereka mencari skenario dimana tracking bisa dilakukan. Sempat muncul ide untuk tracking pengiriman dan tracking taksi, akhirnya taksi yang dipilih karena lebih cocok karena pelanggan kemungkinan ingin selalu memeriksa taksi pada saat memesan. Kalau tracking pengiriman biasanya 1 hari juga dicek sekali.
Taxify sendiri sebetulnya terbagi menjadi dua aplikasi yaitu satu ditujukan untuk pengemudi taksi dan satu lagi untuk pelanggan. Pengemudi taksi harus memiliki aplikasi Taxify Driver ini dapat memanfaatkan fitur Taxify. Sedangkan untuk pelanggan taksi jika ingin memesan ia dapat memeriksa taksi mana saja yang tersedia dan berada di sekitarnya.
Tampilan aplikasi Taxify (sumber foto)
Penggunaan API
API dari Foursquare digunakan di Taxify untuk mendapatkan data lokasi. Setelah itu pelanggan dapat memesan taksi dan lalu pengemudi yang dihubungi dapat menerima pesanan tersebut. Ketika pengemudi sudah menerima pesanan, maka pelanggan setiap waktu dapat memeriksa lokasi taksi. Ketika pengemudi sudah mengantarkan pelanggan, ia dapat memasukkan ongkos taxi ke dalam aplikasi “Taxify untuk Driver” dan mengirimkan tagihan ke akun Evernote si pelanggan.
Kalau menurut Tim Paris Van Java, Taxify ini sangat praktikal dan menyelesaikan masalah nyata yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin juga karena penggunaan API-nya pas dan cocok untuk skenario yang dipilih.
Pengetesan Aplikasi
Saat pengetesan aplikasi Taxify, tim Paris van Java menguji coba tracking-nya dengan live data sehingga mereka harus keluar dari venue hackathon bahkan sampai menggunakan motor untuk berkeliling di area Hang Lekir Jakarta untuk memastikan datanya diperoleh dengan benar. Ini menunjukkan keseriusan tim Paris van Java dalam mengembangkan aplikasi mereka.
Masa Depan Taxify
Tim Paris van Java masih mendiskusikan tentang masa depan Taxify. Dilihat dari kesibukan masing-masing anggota tim, mereka tidak ingin terlalu gegabah dalam mengimplementasi Taxify menjadi perusahaan sendiri ataupun kemungkinan lainnya.
Dengan adanya aplikasi Taxify ini diharapkan akan memudahkan dan membuat nyaman pelanggan taksi ketika akan menggunakan jasa transportasi taksi baik saat memesan maupun menunggunya. Pada saat implementasi terhadap taksi di Indonesia pun semoga sudah terintegrasi dengan baik antara taksi, penyedia jasa Taxify dan pelanggan.
Tips Dalam Mengikuti Hackathon
Menurut Tim Paris Van Java, acara hackathon itu mirip dengan saat mengerjakan proyek aplikasi, namun dalam waktu yang sangat singkat. Jadi, hal yang bersifat esensial untuk mengerjakan proyek seperti scoping, persiapan environment dan lain-lain itu penting. Sehingga, alangkah baiknya saat sudah berada di tempat hackathon pengembang aplikasi dapat langsung mengimplementasikan kode pemrograman, bukan baru menginstal tool-nya ataupun memikirkan idenya.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…