Berita

Microsoft Bakal Bawa Sistem File exFAT ke Kernel Linux

[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Microsoft baru saja mengumumkan bahwa mereka akan membawa teknologi exFAT (Extended File Allocation Table) ke lingkungan open-source, tepatnya ke dalam sistem operasi Linux.

Sekarang ini, mereka bahkan sudah meluncurkan spesifikasi teknis dari exFAT melalui halaman dokumentasinya, supaya spesifikasi tersebut bisa diakses lebih mudah oleh komunitas Linux – khususnya bagi mereka yang turut membangun Linux – di mana pun mereka berada.

Dalam laporan yang diterbitkan TechCrunch, Microsoft mempercayai bahwa membawa exFAT ke dalam kernel Linux supaya bisa digunakan oleh komunitasnya merupakan sebuah hal yang cukup penting bagi mereka.

Untuk itu, mereka pun meluncurkan spesifikasi teknis exFAT tersebut sebagai sarana mencapai tujuannya ini. Dengan ketersediaan umum spesifikasi teknis dari exFAT tersebut, tentu saja akan mempermudah pengembangan dan implementasinya.

Dalam hal ini, pengembangan exFAT untuk Linux tentunya dapat terlaksana sesuai dengan set spesifikasinya, dan implementasinya benar-benar dapat beroperasi dan dapat digunakan oleh komunitas dengan baik.

Selain menginginkan exFAT untuk bergabung ke dalam kernel Linux, dalam kesempatan yang sama Microsoft juga menyatakan bahwa mereka berharap supaya spesifikasi exFAT juga dapat menjadi bagian dari definisi Linux Open Invention Network (OIN).

Apabila harapan tersebut kenyataan, atau exFAT berhasil diterima sebagai bagian dari OIN, kode-kodenya akan memperoleh komitmen paten defensif dari 3040 lebih anggota dan pemegang lisensi yang ada di dalamnya.

Sebagai tambahan informasi, exFAT sendiri merupakan sistem file untuk flash drive dan kartu SD yang dikembangkan oleh Microsoft. Sistem file ini pertama kali diumumkan oleh perusahaan tersebut pada tahun 2016.

Semula, karena bersifat hak milik, pemasangan flash drive dan kartu SD yang menggunakan sistem file ini pada mesin yang menjalankan Linux, umumnya akan membutuhkan pemasangan perangkat lunak tambahan.

Namun dengan pengumuman Microsoft hari ini, hal tersebut tentunya tidak diperlukan lagi. Secara mendasar, tentunya kalau sudah diimplementasikan ke dalam kernel Linux, maka pemasangan memori tersebut ke mesin Linux tidak lagi memerlukan piranti lunak tambahan.

Selain itu, bergabungnya exFAT ke dalam ekosistem Linux, bakal semakin mengubah pandangan orang mengenai Microsoft, yang sebelumnya dicap sebagai anti-Linux menjadi penganut open-source dan Linux.

[Sumber: TechCrunch]

Share
Published by
Sukindar

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019