Categories: Opini

Mobile Advertising dan Potensi Besarnya di Indonesia

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh BuzzCity, penggunaan mobile advertising global meningkat lebih dari 38% selama kuartal pertama tahun 2011. Ini berarti kira-kira terjadi peningkatan sebesar 23,2 miliar mobile ads impression. Area pertumbuhan terbesar meliputi area Amerika Tengah dan Selatan di negara-negara seperti Costa Rica, Meksiko dan Venezuela dimana negara-negara tersebut memiliki tarif yang rendah dan juga kualitas jaringan yang baik. Menariknya, Mesir mencatat peningkatan yang mengesankan sebesar 144% sepanjang tahun ini, meskipun pemblokiran Internet sedang dilaksanakan oleh pemerintah selama bulan Februari-Maret.

Negara-negara lain yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan adalah Spanyol dengan pertumbuhan 225%, China sebesar 130%, Korea Selatan dengan 92%, Thailand dengan 92% dan Turki sebesar 80%. Nokia mendominasi sebagai perangkat yang digunakan pengguna untuk bisa “online” dengan pasar sebesar 46%, diikuti oleh Samsung (12,5%) dan Sony Ericsson (8,4%).

Berikut adalah beberapa poin mengenai pertumbuhan mobile ads dari hasil penelitian BuzzCity di kuartal pertama tahun 2011. Beberapa poin cukup menarik untuk diketahui karena ternyata Indonesia memiliki andil yang cukup besar dalam bidang mobile ads.

  • Pada kuartal pertama tahun 2011, lebih dari 23,2 miliar banner iklan tersebar di Internet. Dan pada bulan Maret jumlah audiensi untuk banner-banner tersebut sebanyak 177.663.762 pengunjung unik. Jumlah ini merupakan rekor untuk jumlah bulanan secara global.
  • Selama kuartal pertama, biaya rata-rata per klik adalah sebesar USD 0,029 (2,9 sen per klik).
  • India, Indonesia, Amerika Serikat, Korea dan Afrika Selatan melanjutkan dominasi mereka sebagai lima negara teratas dalam bidang mobile advertising.
  • Di India pertumbuhan aktivitas pengguna Internet terus berkembang, tentunya diimbangi dengan jumlah pengiklan yang memiliki “pasar yang cocok” di India semakin besar. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah banner yang beredar di Internet sebesar 44% dari kuartal sebelumnya. Uniknya dengan memanfaatkan dunia olahraga seperti kriket, para advertiser “menumpangkan” iklannya di aplikasi mobile, bahkan game mobile dan berhasil meraih keuntungan terbesar.
  • Indonesia berada di posisi kedua sebagai negara yang berhasil menarik perhatian pengiklan. Dengan capaian peningkatan banner iklan sebesar 31% di kuartal ini, dan semakin berkembangnya pengguna Internet di Indonesia, hal ini dapat menjadi potensi tersendiri untuk menciptakan aplikasi mobile yang profitable

Setelah anda melihat poin-poin dari perkembangan periklanan mobile di dunia dan tentunya mengingat Indonesia masuk sebagai peringkat ke-2, di bawah ini kami paparkan data mengenai pasar pengguna konsten dan telekomunikasi di Indonesia. Biasanya data-data ini digunakan oleh advertiser untuk memasang iklan mereka pada sebuah aplikasi, game maupun situs WAP.

Jika dilihat dari “channel” atau konten yang paling sering dikunjungi dan menjadi mayoritas dengan raihan 63,91% oleh pengguna internet mobile maka “Entertainment & Lifestyle” menduduki peringkat pertama. Yap…. penduduk Indonesia memang sepertinya tertarik dengan info-info entertainment semacam ini :)

Channel

  • Entertainment & Lifestyle 63.91%
  • Mobile Content 24.34%
  • Community 8.68%
  • Search/ Portal/ Services 1.38%
  • Information 1.20%
  • Premium Portals 0.49%
  • Glamour & Dating 0.00%

Untuk vendor telekomunikasi yang digunakan untuk mengakses Internet, nampaknya XL cukup dapat mengungguli pesaingnya dengan penetrasi sebesar 30.08%.

Carrier

  • XL 30.08%
  • Indosat 20.23%
  • Telkomsel 19.17%
  • Axis 14.57%
  • Telkomsel Internet 10.68%
  • Hutchison – 3 4.86%
  • Esia 0.24%
  • Telkom Flexi (CDMA) 0.16%

Berikut adalah data pengakses Internet dilihat dari “Handset Maker” nya. Dan Nokia, walaupun menurun dari segi penjualan dan lain-lain, tetapi dengan menargetkan pasar low-end mereka dapat meraih pasar sebesar 55.49% di Indonesia. Nampaknya pesaing lainnya sepeerti Blackberry dan iPhone, harus mengakui bahwa Nokia dan juga handphone yang menargetkan low-end market seperti Nexian, Mampu mengungguli dalam hal pencapaian pengguna handphone yang menggunakan Internet di Indonesia.

Pembuat Handset

  • Nokia 55.49%
  • SonyEricsson 16.76%
  • MAUI-based Generic 15.27%
  • Samsung 3.67%
  • Nexian 2.09%
  • Vodafone 1.66%
  • LG 0.98%
  • Others 1.03%
  • Blackberry 0.57%
  • Google 0.52%
  • TiPhone 0.37%
  • Motorola 0.36%
  • Onda 0.32%
  • Apple 0.16%
  • Tianyu 0.16%

Jika data di atas dilihat dari para produsen handset, maka data berikut dilihat dari model handset, dimana ternyata handphone cina dengan mengabaikan merek, atau dalam data ini disebut MAUI berada di peringkat pertama. Tetapi jika kita lihat ke bawah, maka anda akan melihat rentetan handphone Nokia disana.

Handset Model

  • MAUI 13.90%
  • Nokia 5130 4.12%
  • Nokia E63 2.59%
  • Nokia N70 2.43%
  • Nokia 6300 2.42%
  • Nokia 2700c 2.35%
  • SonyEricsson W200 1.93%
  • Nokia 2600c 1.92%
  • Nokia 3110c 1.83%
  • Nokia 7610 1.73%
  • SonyEricsson K510 1.67%
  • Nokia 2630 1.59%
  • SonyEricsson K310 1.55%
  • Nokia 5300 1.55%
  • Nokia 2330c 1.52%
  • Vodafone 810 1.41%
  • Nexian NX-G922 1.40%
  • Nokia 6600 1.35%
  • Nokia C3 1.30%
  • SonyEricsson K700 1.22%

Sedangkan data berikut memperlihatkan dari sistem operasi mana pengguna Internet Indonesia melakukan akses Internet. Dan ternyata pasar low-end kembali menang disini, dengan unggulnya Nokia S40, Symbian dan MTK OS. Sedangkan Android, Blackberry OS dan iOS tertinggal jauh di belakang.

Handset OS

  • Nokia S40 33.77%
  • Symbian OS 20.22%
  • MTK / Nucleus OS 16.82%
  • Sony Ericsson OS 2.93%
  • Samsung OS 1.03%
  • LG OS 0.69%
  • Android 0.66%
  • Blackberry OS 0.55%
  • Windows Mobile OS 0.23%
  • Motorola OS 0.23%
  • iPhone OS 0.16%
  • REX OS 0.12%
  • Linux Smartphone OS 0.08%
  • Bada OS 0.04%
  • Windows Mobile (PPC) 0.02%
  • Others 22.44%

Dan data terakhir adalah demografi penduduk Indonesia yang menggunakan Internet secara mobile jika dilihat dari gender, umur, serta daerah.

Jenis Kelamin

  • Laki-laki: 72.64%
  • Perempuan: 27.36%

Umur

  • 25 – 29: 31.26%
  • 20 – 24: 29.04%
  • 30 – 34: 23.80%
  • >= 35: 12.49%
  • < 20: 3.41%

Lokasi

  • Jawa – Jakarta: 28.25%
  • Jawa – Lainnya: 27.63%
  • Lainnya: 18.65%
  • Jawa – Bandung: 10.65%
  • Jawa – Surabaya: 9.15%
  • Jawa – Semarang: 5.67%

Nah bagaimana anda melihat pasar mobilie advertising di Indonesia dengan semua data dan fakta di atas? Saya pribadi akan mengatakan kita adalah negara berpotensi dalam berjualan :) . Nah saat ini bagaimana kita bisa mengambil manfaat dari posisi kita yang berada di nomer dua dalam menarik pihak mobile advertiser. Jangan sampai keuntungan yang bisa negara kita dapat di sedot oleh aplikasi, website, ataupun wap site yang berasal dari pihak luar.

Sumber data: Buzz City

Share
Published by
Putra Setia Utama

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019