Categories: Opini

Mobile Video Games di iPhone vs Android

Sudah umum diketahui bahwa industri video game sangatlah besar pangsa pasarnya dan saya yakin semua orang suka bermain video game, bahkan yang umurnya sudah tua sekali pun saya masih sering melihat yang bermain video game. Di platfrom desktop PC, video game sudah berkembang hingga sedemikian canggih, video game era sekarang saja grafiknya  sudah jauh lebih bagus dan lebih interaktif permainannya di banding 10 tahun yang lalu. Nah… di dunia mobile, video game pun sudah merambah sejak awal mulai dari game Snake ala Nokia hingga game-game high-end yang ada di smartphone.

Sekarang ini ada 2 platfrom smartphone yang setahu saya menjadi lirikan para pengembang aplikasi mobile, yaitu adalah iPhone dan smartphone-smartphone berbasis Android. Yang membedakan antara koleksi aplikasi games di iPhone dan Android adalah dari sisi kuantitas dan kualitas, koleksi games di iPhone jauh lebih banyak dan berkualitas daripada di Android. Di Android masih sedikit video games yang bagus. Sebagai pembanding kasar, bisa melihat kedua artikel berikut:

Dari pengalaman saya pribadi, setelah menggunakan Android beberapa bulan dan mencoba game-gamenya saya jauh dari rasa puas. Namun, ketika saya mencoba game-game di iPhone walaupun hanya beberapa jam, saya sangat terkesima dengan keunikan, kualitas grafik, dan interaktifitasnya. Sangat jauh lebih berkualitas game-game yang ada di iPhone daripada di Android.

Di platform Android sendiri seharusnya mampu menjalankan game-game yang membutuhkan performa tinggi. Spesifikasi smartphone yang berbasis Android pun banyak yang lebih tinggi daripada iPhone. Namun, tetap saja iPhone masih menang kalau soal mobile video games. Menurut Aulia Masna di tweetnya, hal ini karena para pengembang game belum terlalu melirik Android dan paid marketnya belum global.

Memang di kalangan para developer game Android dikenal memiliki paltform pengembangan game yang buruk, sehingga banyak dari developer game yang kurang berminat untuk mengkonversi game mereka (misal dari iOS ke platform Android).  So.. dengan makin besarnya effort yang diperlukan untuk membuat game Android, maka akan semakin besar juga biaya yang dikeluarkan. Padahal marketnya si Android sendiri seperti yang telah dikatakan sebelumnya belum global, sehingga untuk dapat keuntungan masih cukup sulit. Saat ini pun beberapa game yang menarik di Android kebanyakn adalah hasil perpindahan dari si iPhone.

Hal ini berbeda dengan si iPhone, selain bahasa pemprograman yang digunakan berbasis C yang secara kasar lebih ramah memori daripada Java,  Apple sendiri memiliki konsep App Store yang sangat baik (lebih menguntungkan) sehingga banyak dari para developer yang masuk ke pasar iPhone untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada masuk ke pasar Android. Biasanya para developer yang sudah kelas kakap akan mulai dulu main di pasar iPhone  baru nantinya dipindah ke Android.

Berikut adalah sebuah kutipan menarik yang saya dapat ketika berbrowsing ria di Internet:

Android was designed by engineers and polished by the marketers. iPhone was designed by marketers and implemented by engineers.

Memang video games hanya salah satu fitur yang bisa kita manfaatkan di smartphone dan kita sendiri kalaupun mau nge-game serius lebih baik menggunakan konsol game, namun eksistensi video games di smartphone tidak bisa diremehkan. Apalagi dengan banyak munculnya games yang juga berbasis social networking. Semua permainan yang kita lakukan bisa kita share ataupun bisa kita interaksikan dengan social networking. Saya rasa ini merupakan nilai tambah dari mobile games saat ini (selain kepraktisan dan juga nilai portabilitasnya yang tidak dimiliki oleh konsol game).

Nah beberapa pertanyaan yang mengganjal, kenapa para developer game ini tidak memulai proses developnya di paltform Android terlebih dahulu? Kenapa juga banyak game di Android terkesan tidak kreatif? Apakah karena pengaruh brand? Atau pengaruh umur platform yang lebih mature dari si iPhone?

Bagaimana menurut pembaca?

Share
Published by
Firman Nugraha

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019