Berita

Nilai Investasi Startup di Indonesia Kini Telah Berkembang 68 Kali Lipat Sejak 2012

Google bersama A.T. Kearney baru-baru ini merilis hasil riset mereka tentang prospek venture capital di Indonesia. Berdasarkan data dari mereka, terjadi pertumbuhan investasi ke startup secara signifikan di Indonesia pada 5 tahun terakhir ini. Riset ini menggunakan survei ini yang diikuti oleh lebih dari 25 venture capital lokal dan luar negeri.

Investasi di Indonesia menurut Google dan A.T. Kearney telah tumbuh secara signifkan yaitu 68 kali lipat sejak tahun 2012. Pada tahun 2012, nilai investasi di startup Indonesia hanya 44 juta dolar, pada tahun 2016 mencapai 1,4 miliar dolar, dan pada tahun 2017 telah mencapai 3 miliar dolar.

Sebagai perbandingan, investasi di industri migas Indonesia pada tahun 2016 hanya sebesar 5 miliar dolar. Investasi di dunia digital startup diprediksi akan mengalahkan industri migas dalam waktu yang tidak lama.

Untuk area Asia Tenggara, Singapura saat ini masih menjadi terbesar untuk soal nilai investasi dengan Indonesia mengekor di belakang. Namun begitu, perlu diketahui bahwa ada beberapa startup di Indonesia yang diinvestasi di Singapura sehingga sebagian nilai investasi di Singapura sebetulnya ada yang masuk ke Indonesia juga.

Kebanyakan investasi startup di Indonesia dilakukan di seed stage atau early stage. Namun, investasi late stage menghasilkan nilai investasi paling besar.

Untuk kategori investasi paling besar di Indonesia adalah ecommerce sebesar 58% dan transportasi sebesar 38%. Saat ini investasi di Indonesia yang telah dilakukan didonimasi oleh Gojek (1,8 miliar dolar), Tokopedia (1,4 miliar dolar), Traveloka (500 juta dolar).

Dari seluruh nilai investasi di Indonesia, 94% di antaranya ada hubungannya dengan investor dari Cina di seperti di antaranya adalah Tencent, Albaba Group, dan JD.com. Aktifitas investor dari Cina bisa dilihat di Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.

Dalam 1 hingga 2 tahun ke depan, 57% investor lokal dan 80% investor luar negeri mengatakan mereka akan menambahkan investasi di Indonesia. Ini tentu memberikan sinyal positif untuk para startup di Indonesia. Ada 2 kategori investasi startup yang investor tertarik ke depannya yaitu fintech dan kesehatan.

Share
Published by
Firman Nugraha

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019