[ilustrasi oleh geralt]
Perangkat digital saat ini sudah dapat merekam gambar dengan baik, namun begitu umumnya perangkat tersebut hanya dapat merekam tanpa menganalisa dan memberikan tindakan lebih lanjut. Nah, ada sebuah startup di Jakarta yang dapat membuat perangkat digital memproses data dengan lebih canggih yaitu Nodeflux.
Jika kita sebagai manusia misal ingin menyebrang dan melihat ada sebuah mobil sedang melintas, mata kita akan merekam mobil tersebut, otak kita lalu akan mengidentifikasi bahwa itu mobil, dan selanjutnya kita menentukan apakah sudah aman menyebrang atau belum.
Proses seperti itu bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan oleh perangkat digital karena biasanya perangkat tersebut hanya dilengkapi dengan fungsi dasar seperti merekam. Di sini lah Nodeflux masuk.
Nodeflux dengan Distributed Computation Platform mereka, akan dapat meproses input data seperti gambar dari sebuah perangkat digital untuk kemudian disajikan hasilnya sesuai dengan keinginan. Nodeflux dapat diimplementasikan di berbagai perangkat seperti CCTV, handphone, webcam, dan lainnya.
Dengan Nodeflux, perangkat digital yang ada akan serasa memiliki otak layaknya manuasia yang dapat mengambil, memproses, menganalisa, dan memahami data . Salah satu contoh penggunaan Nodeflux adalah mengindentifikasi kendaraan yang melaju di jalan melalui kamera CCTV.
Ada berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan dari Nodeflux ini seperti mengihitung berapa banyak kendaraan yang melintas di sebuah jalan tiap jamnya untuk menghitung kepadatan jalan tiap harinya hingga merekam alur pejalan kaki untuk menentukan area-area yang sering dilewati.
Startup seperti Nodeflux nampaknya juga sejalan dengan gerakan smart city yang sering digaungkan di berbagai kota di Indonesia saat ini. Menarik untuk diikuti akan diimplementasikan di mana saja Nodeflux ini nantinya.