Nokia, Si Raja Pasar Handphone yang Eksistensinya Makin Meredup


Losing Market ShareSetelah Nokia meluncurkan handphone teranyar mereka di bulan Oktober lalu, Nokia N8, Nokia semakin mengukuhkan kekuatan mereka di bidang hardware perangkat handphone. Dengan dilengkapi hardware-hardware spesifikasi tinggi terutama dengan kamera 12 berlensa Carl Zeiss dan flash Xenon, cukup wah untuk jajaran smartphone kelas atas, dan setahu saya saingannya N8 paling dekat adalah Sony Erricson Satio. Nokia pun sampai sekarang masih merajai pasar handphone di dunia secara keseluruhan.

Lihat saja data dari Gartner tentang penjualan handphone di kuartal 3 tahun ini:

Gartner Q3 Cellphone Sales

* Menurut Gartner penurunan persentase penjualan handphone Nokia kali ini dikarenakan kekurangan komponen handphone seperti kamera dan layar sehingga stok handphone berharga murah berkurang

Nah sekarang pertanyaannya, kenapa dengan porsi pasar yang masih besar sekarang ini dan dukungan hardware yang bagus, Nokia sepertinya makin meredup eksistensinya? Ini pertanyaan yang sering muncul di benak saya ketika memikirkan tentang Nokia. Berikut adalah beberapa poin yang ada di pikiran saya:

Lebih Banyak Berita yang Mengcover Smartphone

Smartphone bukan pijakan utama Nokia saat ini dan sudah tentu website-website yang menampilkan seputar perkembangan handphone terbaru lebih tertarik untuk membuat artikel tentang handphone kelas atas seperti iPhone, BlackBerry, atau smartphone-smartphone berbasis Android. Dan tentu ini membuat eksistensi Nokia di media berkurang dan lebih banyak serangan negatif ke sistem operasi smartphone-nya Nokia yaitu Symbian yang sepertinya agak terbelakang untuk bersaing dengan iOS dan Android, walaupun sebetulnya Nokia masih merajai pasar handphone dimana-mana.

Kurang Ramah untuk para Pengembang Aplikasi Mobile

Hal ini menyebabkan komunitas pengembang aplikasi mobile untuk Nokia lebih sedikit dibanding komunitas pengembang aplikasi untuk iPhone atau Android. Otomatis ini berakibat pada sedikitnya variasi dan jumlah aplikasi yang tersedia. Sedangkan konten adalah salah satu faktor utama saat ini untuk mendapatkan posisi dan eksistensi yang kuat di pasar handphone.

Serangan dari Handphone-Handphone Lokal

Berhubung Nokia belum fokus total di pasar smartphone, maka otomatis Nokia akan bersaing ketat dengan handphone-handphone lokal di beberapa negara yang mentargetkan pasar low-mid end seperti di Cina dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, Nokia harus bersaing dengan handphone-handphone lokal sekaliber Nexian dan TiPhone yang sekarang ini bisa dibilang cukup berhasil menggaet pasar handphone lokal.

~

Dengan kurangnya eksistensi positif Nokia di media-media, tentu berimbas pada lifestyle penggunaan handphone saat ini. Orang-orang menurut saya lebih suka melihat kecanggihan suatu brand handphone dari seberapa canggih handphone yang ditawarkan, dan dalam konteks ini tentu smartphone. Dan lagi-lagi berhubung Nokia belum berhasil menggaet pasar smartphone, maka jika ditanyakan kepada orang-orang maka akan terasa lebih keren jika menggunakan handphone yang sedang ngetren saat ini seperti iPhone, BlackBerry, atau yang berbasis Android.

Mengesampingkan segala kekurangan Nokia, menurut saya Nokia saat ini sedang berjalan ke arah yang lebih menjanjikan dengan sistem operasi Meego-nya dan Nokia N8 yang cukup memukau. Dan saya pribadi suka dengan slogan Nokia untuk handphone N8-nya:

It’s not technology, it’s what you do with it

Sebetulnya handphone yang menggunakan teknologi terbaru seperti iPhone dan Android akan sia-sia saja fitur yang ditawarkan jika pengguna hanya menggunakan ya itu-itu saja yang sebetulnya ada di handphone-handphone lain dan hanya terpaku pada gaya hidup dan brand. Tapi ya memang faktor “keren” dalam menggunakan handphone tidak bisa dikesampingkan.

Nah, gimana menurut pembaca tentang Nokia? Dishare ya komentarnya di kolom komentar.

* update: baru sadar saya kalau pasar handphone “others” ternyata cukup besar, 33 persen dan mengalami penanjakan yang cukup besar dari tahun lalu. Mungkin akan saya bahas lain kali mengenai handphone “others” ini.