[Sumber: Flickr]
Perusahaan peramban ternama, Opera, mencapai kesepakatan untuk menjual bagian peramban mobile dan desktop dari bisnisnya sebanyak 600 juta dollar atau sekitar 7,89 triliun rupiah dan akan mempertahankan bisnis iklan yang dimilikinya. Terdapat beberapa perusahaan yang berasal dari Tiongkok mencoba membeli bisnis peramban yang telah dikembangkan oleh Opera, seperti Kunlun Tech Co. dan Qihoo 360.
Kunlun Tech Co. menjadi perusahaan yang menjadi pemimpin investor di antara para pembeli. Kunlun Tech Co. merupakan sebuah perusahaan yang memiliki basis di Beijing yang mengoperasikan toko aplikasi untuk desktop Brothersoft dan toko aplikasi Android 1Mobile.
Sedangkan Qihoo 360 merupakan perusahaan yang memiliki bisnis yang lebih spesifik dibandingkan KunlunTech Co. Perusahaan ini memiliki bisnis yang lebih fokus terhadap produk-produk antivirus miliknya, yaitu seri-seri 360, dan iklan yang dijual melalui produk-produknya tersebut.
Kedua perusahaan tersebut, Kunlun Tech Co. dan Qihoo 360, menyatakan akan membangun perusahaannya agar dapat berkompetisi dengan perusahaan raksasa Tiongkok, Alibaba dan Tencent, dengan lebih baik.
Di sisi lain penjualan peramban Opera untuk mobile dan desktop, Opera juga menjual kinerja dan teknologi privasi, berbagai macam lisensi yang dimiliki perusahaan, serta saham yang dimiliki Opera di perusahaan nHorizon di Tiongkok, yang turut serta mengembangkan sebuah peramban.
Akan tetapi, dalam kesepakatan yang ditawarkan Opera, bisnis iklan yang menjadi aspek kecil pada bisnisnya, yang memiliki nilai sekitar 600 juta dollar, dihilangkan. Pada kesepakatan sebelumnya, Opera menawarkan seluruh bisnis yang dimilikinya dengan harga sekitar 1,2 miliar dollar.
[Via Android Police]