[sumber: wikimedia]
Untuk mengembangkan Android, Google menggunakan teknologi Java API dari Oracle. Google menggunakan pengorganisasian, urutan, dan struktur dari API menjadi bagian dari mesin virtual Dalvik yang ditanamkan pada Android.
Penggunaan Java API tersebut memperoleh klaim pelanggaran hak cipta dari perusahaan Oracle. Perusahaan Oracle berargumen bahwa Google telah “mencuri” teknologi. Oracle telah lama menegaskan bahwa penggunaan Java di Android tanpa kerja sama dengan Oracle merupakan pencurian terhadap pasar mobile dan merampok Oracle dengan miliaran potensi keuntungan.
Akan tetapi klaim tersebut tidak valid. Setelah pengadilan tinggi menemukan aspek-aspek tertentu dari hak cipta Java API dan mencari kesalahan Google saat menggunakan API tersebut ke dalam bagian Android, Argumen Oracle telah lama dianggap tak berdasar. Juri beranggapan bahwa Google menggunakan SSO dari Java API Oracle di bawah penggunaan yang adil.
Dalam arti praktis, klaim Oracle selalu tunduk pada pengawasan intens, dan beberapa telah dianggap sebagai kasus dendam pendiri Oracle, yaitu Larry Ellison, terhadap Android. Dan apabila Google membayar lisensi ke Oracle untuk penggunaan Java API, Oracle akan memiliki banyak pilihan. Akan tetapi, Google berpendapat bahwa Java bersifat open-source membuat semua lisensi tersebut tidak perlu.
Menurut Google, penggunaan Java API pada Android adalah gratis dan jelas hak cipta Oracle pada penggunaan yang adil. Sehingga klaim Oracle tersebut tidak valid dan google tak perlu membayar lisensi untuk Java API sedikitpun.
[Via Android Police]