Menurut 74% responden di Asia Tenggara yang disurvey oleh Nielsen, iklan yang diberikan ke responden berbasis pembelian barang sebelumnya atau website yang pernah dikunjungi sebelumnya oleh responden sangat disukai. Menurut mereka model iklan seperti ini mempermudah gaya hidup mereka. Ini jauh lebih tinggi dibanding rata-rata global yang hanya 58% menyukai model iklan ini dan Filipina (83%) serta Vietnam (82%) adalah yang paling banyak menyukai iklan model ini.
Di jejaring sosial seperti FaceBook, Twitter, dan lainnya, 69% konsumen di Asia Tenggara telah mem-“follow” atau me-“like” akun sebuah perusahaan atau merek, jauh lebih tinggi daripada rata-rata global yang hanya 52%. Dan, lagi-lagi Filipina dan Vietnam menempati urutan paling tinggi untuk hal ini, masing-masing sebesar 79% dan 75%.
Hal menarik lainnya di Asia Tenggara adalah sebesar 54% konsumen sangat atau agak percaya dengan opini konsumen lainnya tentang sebuah produk yang dipublikasikan secara online.
Berikut adalah statistik dari Nielsen tentang seberapa besar pengaruh iklan online di Asia Tenggara:
Dari statistik di atas bisa dilihat tingginya pengaruh iklan online di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia menempati urutan ke-4 negara di Asia Tenggara dengan jumlah konsumen yang agak dan sangat terpengaruh oleh iklan online.
[connections id=’8′ template=’profile’]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…