PageFair Rilis Laporan Terkait Adblocking Pada Perangkat Mobile


Mobile Adblocking banner

[Sumber: PageFair 2016 Mobile Adblocking Report]

Kini berbagai jenis iklan bermunculan pada perangkat mobile, dari mulai iklan yang muncul pada peramban, iklan yang terdapat dalam aplikasi, sampai iklan yang berupa konten atau masukan pada sebuah aplikasi. Kadang kala, iklan-iklan tersebut sangat mengganggu. Akan tetapi, selaras dengan perkembangan iklan, peralatan untuk memblokir iklan pada perangkat ponsel pintar pun sangat berkembang.

Setidaknya ada 419 juta orang dari 1,9 miliar pengguna ponsel pintar di dunia ini melakukan pemblokiran iklan pada perangkat pintarnya. Data tersebut menunjukan bahwa, pemblokiran iklan pada perangkat mobile dua kali lebih banyak dibandingkan pemblokiran yang dilakukan pada desktop.

Dari bulan Januari 2015 sampai dengan Januari 2016, pemblokiran iklan meningkat sampai dengan angka 90 persen secara global. Dan sekarang, pemblokiran tak hanya dapat dilakukan dalam peramban, tetapi iklan dalam aplikasi juga dapat diblokir pada perangkat mobile.

Adblocking-1

[Sumber: PageFair 2016 Mobile Adblocking Report]

Secara umum, terdapat beberapa model peralatan pemblokir iklan yang dapat digunakan pada ponsel pintar. ISP, in-app, browser, dan singgle app merupakan jenis-jenis pemblokiran yang dapat digunakan pada perangkat mobile.

ISP Mobile Adblocking merupakan pemblokiran yang dilakukan oleh pihak ketiga pada jaringan ISP sebelum iklan-iklan sampai kepada ponsel pengguna. Pemblokiran ini sangat efektif untuk digunakan memblokir iklan laman web dan iklan yang terdapat dalam aplikasi. Platform-platform utama yang bergerak di sistem pemblokiran ini adalah  Digicel, Shine, dan Tri.

In-app Mobile Adblocking merupakan pemblokiran yang dapat dilakukan oleh aplikasi pihak ketiga dengan mengatur VPN dari perangkat atau mengatur HTTP proxy. Pemblokiran jenis ini sangat efektif untuk digunakan untuk memblokir iklan pada peramban dan iklan dalam aplikasi. Aplikasi-aplikasi utama yang dapat digunakan adalah AdBlock, Infy, AdShaker, WeBlock, CyberGhost, WebGuard, dan Secure Wireless.

Kebanyakan in-app mobile adblocking beroperasi menggunakan HTTP Proxy yang bekerja hanya untuk koneksi menggunakan wifi. Dan sebagian lainnya menggunakan VPN yang dapat digunakan pada koneksi wifi dan seluler.

Browser Mobile Adblocking merupakan jenis pemblokiran yang ditawarkan untuk iklan pada peramban. Terdapat tiga jenis pemblokiran, yaitu pemblokiran oleh peramban pihak pertama, pemblokiran oleh peramban pihak ketiga, dan pemblokiran konten.

Pemblokiran peramban pihak pertama merupakan pemblokiran yang dilakukan secara default oleh peramban yang terinstal saat pembuatan perangkat baru. Sebagai contoh adalah perusahaan ASUS yang bekerja sama dengan AdBlock Plus untuk mengembangkan adblocking browser pada sekitar 30 juta perangkat di tahun 2016 ini.

Adblocking-3

[Sumber: PageFair 2016 Mobile Adblocking Report]

Adblocking browser merupakan peramban dengan sistem pemblokiran iklan secara default. Peramban jenis ini menawarkan kepada pengguna untuk mereduksi pembiayaan data pada perangkat mobile secara ifikan. Selain terdapat pada sistem pemblokiran oleh peramban pihak pertama, adblocking browser juga dikembangkan oleh beberapa platform pihak ketiga.

Terdapat sekitar 45 adblocking browser berbeda yang tersedia untuk perangkat bersistem operasi iOS dan Android. Empat dari lima adblocking browser papan atas ditempati oleh varian dari UC Browser yang dimiliki oleh Alibaba, yaitu UC Browser – Fast, UC Browser Mini – Smooth, UC Browser HD for Tablet, dan  UC浏览器HD. Baru pada urutan kelima ditempati oleh Adblock Browser for Android.

Adblocking browser kini menjadi sistem pemblokiran iklan paling terkenal di seluruh dunia. 21 persen dari 1,9 milyar pengguna ponsel pintar, atau sekitar 408 juta pengguna, menginstal peramban jenis ini. Angka ini meningkat dari tahun 2015 sebesar 90 persen.  Adblocking browser merupakan jenis peramban yang sangat terkenal di China, India, Indonesia, dan Pakistan.

Jenis browser lain, yaitu opt-in browser blocking, juga menawarkan sistem pemblokiran iklan pada peramban. Peramban jenis ini akan melakukan pemblokiran secara opsional, pengguna dapat mengaktifkan atau tidak fungsi pemblokiran iklan. Peramban-peramban yang menggunakan sistem ini adalah Firefox for Android yang digunakan oleh sekitar 173 juta pengguna, Opera Mini for Android yang diklaim digunakan oleh 120 juta pengguna, dan Maxthon browser yang digunakan sekitar 15 sampai 20 juta pengguna.

Adblocking-2

[Sumber: PageFair 2016 Mobile Adblocking Report]

Pemblokiran konten juga ikut berkembang secara konstan, meskipun perkembangannya sangat lambat. Terdapat sekitar 229 aplikasi pemblokir konten berbeda terdapat pada iOS di tahun 2016 ini. Dan setelah tujuh bulan peluncuran Webview API, yaitu API yang digunakan untuk memblokir konten, pada bulan September 2015, terdapat 4,5 juta unduhan aplikasi pemblokiran konten.

Dan yang terakhir, Single App Mobile Adblocking merupakan jenis pemblokiran yang dikembangkan secara khusus untuk layanan online yang spesifik.Pemblokiran jenis ini  merupakan pemblokiran yang sangat efektif digunakan untuk memblokir iklan layanan web dan iklan berupa masukan pada aplikasi. Salah satu pemain kunci pada pemblokiran iklan jenis ini adalah Friendly Social yang dapat digunakan untuk memblokir iklan atau masukan pada aplikasi Facebook dan Instagram.

Seiring dengan terus meningkatnya harga koneksi data seluler, diperkirakan adblocking browser akan terus meningkat, dan akan menjadi pasar mayor di India dan Indonesia. Selain itu, ISP blocking dimungkinkan akan muncul juga.

Untuk lebih lengkapnya pembaca dapat membaca dengan mengunduhnya di PageFair 2016 Mobile Adblocking Report: Adblocking Goes Mobile, yaitu sebuah laporan yang disusun oleh PageFair dan Priori Data dengan analisis berdasar data empiris dan dua kali demonstrasi.

[via PageFair 2016 Mobile Adblocking Report]