Pengenalan Teknologi Intel RealSense


Saat ini kebanyakan dari kita sebagai pengguna melakukan interaksi dengan komputer melalui keyboard dan mouse, yang menggunakan antarmuka berbasis grafis. Antarmuka berbasis grafis biasa dikenal dengan istilah GUI (Graphical User Interface).

Antarmuka berbasis grafis menawarkan komunikasi antara pengguna dan komputer melalui sebuah simbol grafis, misalnya untuk melakukan eksekusi terhadap sebuah perintah disediakan sebuah grafis untuk diklik atau dengan menekan tombol keyboard tertentu.

Interaksi semacam ini telah berlangsung selama hampir 30 tahun hingga kemudian muncul cara interaksi baru melalui sentuhan atau touch. Dengan adanya touch, pengguna komputer menjadi lebih cepat dan efektif dan memunculkan bentuk interaksi baru misalnya zoom, scrolling, dan flicking.

Meskipun kehadiran touch fenomenal karena digunakan hampir di semua perangkat keras, namun sebenarnya touch hanya merupakan pembaruan dari cara interaksi berbasis grafis. Kemudian muncul pertanyaan “Apa interaksi baru setelah touch?”

Para pengembang dari Intel melakukan banyak eksperimen dengan menggunakan depth camera, terlebih ketika pada tahun 2010 muncul teknologi depth camera Kinect yang diproduksi oleh Microsoft. Dengan pendekatan lain, Intel menambahkan kemampuan pada depth camera dengan pengenalan wajah (face recognition), pengenalan gerakan tangan (gesture recognition) dan pengenalan suara (voice recognition).

Pada tahun 2012, Intel berkolaborasi dengan beberapa perusahaan seperti Nuance, Total Immersion, dan SoftKinect mengenalkan teknologi dengan nama Intel Perceptual Computing dan mulai tahun 2014 dikenal dengan nama Intel RealSense.

Intel RealSense diciptakan untuk menambahkan indra / senses pada “otak” PC. Intel RealSense bukan sekedar untuk mengganti keyboard, mouse, dan touch atau dengan kata lain bukan untuk mengganti cara kita berinteraksi dengan komputer. Namun, untuk menambahkan atau melengkapi cara yang sudah ada sehingga dapat memberikan cara pandang baru terhadap interaksi antara manusia dan komputer.

Intel RealSense mempunya 3 misi utama yaitu N-I-I (Natural, Intuitive, Immersive) yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Natural

Teknologi Intel RealSense berusaha menggunakan cara yang biasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Manusia secara natural berkomunikasi dengan sesamanya di antaranya menggunakan suara dan gerakan tangan.

Maka dari itu Intel RealSense menyediakan fungsi pengenalan suara dan pengenalan gerakan tangan yang dapat di implementasikan untuk memberikan perintah kepada komputer.

Intuitive

Intuitive dapat diartikan mudah digunakan dan mudah dimengerti. Pengguna dapat melakukan interaksi dengan komputer tanpa harus belajar secara khusus atau membaca panduan penggunaan yang terlalu banyak.

Pengguna dapat segera mengetahui cara interaksi dengan komputer seolah-olah telah sering melakukannya seperti halnya interaksi kepada sesama manusia.

Immersive

Saat berinteraksi dengan komputer kita dihubungkan melalui sebuat perangkat dan benar-benar harus “memegang” perangkat itu misalnya keyboard, mouse, dan touchscreen.  Intel RealSense berusaha menghilangkan batasan tersebut di mana pengguna tidak perlu lagi berinteraksi dengan “memegang” sebuat perangkat apapun.

* Artikel ini ditulis oleh Aulia Faqih, seorang Intel Innovator dan dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Intel Innovator.