Sudah sejak dulu saya ingin menulis artikel tentang ini, persaingan ketat antara 6 pengembang platform smartphone ini: Apple, Google, RIM, Microsoft, Symbian, dan HP. Apple dengan iOS-nya yang simple nan elegan dan mudah digunakan oleh para pengguna smartphone, Google dengan Android-nya yang fenomenal dan bergerak dengan sangat cepat, RIM dengan BlackBerry OS-nya yang menarik minat para korporat (dan para muda-mudi Indonesia :) ), Microsoft dengan Windows Mobile OS-nya yang berusaha menarik kalangan korporat, Symbian dengan Symbian OS-nya yang makin menurun pamornya, dan HP dengan WebOS-nya yang beberapa bulan lalu mengakuisisi Palm.
Berhubung artikelnya akan sangat panjang jika saya bahas semuanya sekaligus, di artikel ini saya akan membahas terlebih dahulu mengenai 3 titan yang diramalkan akan menguasai pasar platform smartphone kedepannya: Apple, Google, dan RIM. Mari kita lihat secara singkat perkembangan dari masing-masing pengembang:
Sebelum saya mulai, saya rasa produk-produk Apple itu yang paling sering dijadikan bahan ejekan. Contohnya ketika iPad diluncurkan, banyak yang bilang bahwa iPad adalah “the greatest joke of the year”, lucunya saya juga mendengar kata-kata tersebut keluar pada saat iPhone dulu diluncurkan. Ingat gambar-gambar berikut?
Kedua produk yang menggunakan iOS ini, walaupun banyak yang mencerca pada awalnya, namun iPad dan iPhone kini menjadi produk yang sangat sukses. Apple sukses menjual 300.000 iPad pada saat hari pertama peluncurannya dan 1,7 juta iPhone 4 terjual dalam 3 hari. iPhone teranyar keluaran Apple ini, iPhone 4, yang awalnya tersandung masalah dengan antenanya yang kemudian berefek pada terkenalnya istilah “AntennaGate” tetap saja mendulang sukses.
Produk-produk Apple ini memberikan sumbangsih yang besar dalam perkembangan iOS dalam menguasai pasar platform smartphone. Sampai sekarang, iOS sudah mencapai versi 4.1 dimana Apple mulai jejaring sosial dengan Ping-nya dan lebih mendalami industri game dengan game center-nya. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa Apple pintar dalam menggaet pasar smartphone dengan produk-produknya yang simple dan menarik serta mudah digunakan oleh banyak orang.
Platform smartphone dari Google ini bisa dibilang adalah “the star of the year”. Perkembangannya sangat cepat, dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun sejak Android versi 1.1 diluncurkan, Android berhasil menarik banyak pengguna dan perhatian dari banyak kalangan di dunia. Berdasarkan data dari comScore, Android telah menempati posisi ke-3 di pasar platform smartphone berdasarkan jumlah subscriber di Amerika Serikat. Dan di saat platform smartphone lain mengalami penurunan perkembangan jumlah subscriber, Android justru meningkat sebanyak 5 poin.
Pesatnya perkembangan Android tidak bisa lepas dengan keterbukaannya untuk diimplementasikan di berbagai macam jenis smartphone. Beda dengan Apple dan RIM yang hanya fokus ke beberapa produk smartphone saja dan tidak bisa digunakan oleh vendor lain, Android digunakan oleh berbagai macam vendor seperti Motorolla, HTC, LG, Samsung, dan lain-lain untuk produk smartphone mereka. Namun hal ini bukan berarti 100% berdampak positif untuk Android dan Google, Android tersandung isu device fragmentation yang berakibat pada repotnya para programmer dan vendor Android dalam mengembangkan produk berbasis Android. Google tentu tidak diam saja mengenai masalah ini dan terus meminimalisir efek negatif dari fragmentasi semenjak dirilisnya Android Froyo.
Dari semua platform smartphone, Android adalah platform yang diramalkan akan menguasai pasar smartphone dalam waktu dekat. Saya juga pernah mengundang beberapa pengembang Android untuk membicarakan apakah Android juga akan menjadi tren di Indonesia dan mereka pun setuju dengan hal ini.
Mungkin di Indonesia orang lebih mengenal jika saya bilang BlackBerry, nah Research in Motion (RIM) adalah pengembang dari smartphone ini dan juga OS-nya. Jujur saja menurut saya tidak ada perkembangan berarti dari RIM belakangan ini. BlackBerry seri terbaru keluaran RIM, BlackBerry Torch terjual 150.000 unit dalam 3 hari sejak peluncurannya, namun angka ini jauh di bawah angka penjualan fantastis dari iPhone 4 sebesar 1,7 juta unit. Untuk seri smartphone yang harusnya menjadikan BlackBerry kembali menanjak lagi tentu ini bukanlah hal yang bagus.
Baru-baru ini juga muncul berita bahwa RIM tidak akan mempublikasikan jumlah subscriber BlackBerry lagi. Dan uniknya langkah ini dilakukan oleh RIM ketika mereka kehilangan perkembangan jumlah subcriber mereka. BlackBerry pun makin tergeser posisinya di kalangan high-end, terdesak oleh Apple dan Google. Ditambah, harga jual rata-rata handset BlackBerry makin kesini makin jatuh, lihat saja statistik di bawah ini:
Namun begitu, RIM mendapat banyak income dari penjualan servis mereka, oleh karena itu hal ini mungkin dilakukan oleh RIM untuk meningkatkan jumlah subcriber mereka. Dan, seperti yang telah diperlihatkan di statistik sebelumnya, untuk region Amerika Serikat, RIM BlackBerry masih berada di atas kompetitornya di pasar platform smartphone walaupun dengan perkembangan yang semakin menurun kesininya.
~
Menarik bukan melihat perkembangan dari ketiga platform smartphone ini. Persaingan ketiga platform ini sangat ketat, masing-masing saling menggaet para pengguna smartphone. Namun ada hal yang menarik saya lihat di sini, secara personal saya pikir persaingan antara Apple dan Google mirip dengan Microsoft dan Linux. Apple iOS bersifat tertutup dan identik dengan berbayar, sedangkan Google Android bersifat terbuka dan gratis. Masing-masing juga memiliki jenis pengguna yang berbeda, sehingga menurut saya Apple iOS dan Google Android saling melengkapi di sini. Sedangkan untuk RIM BlackBerry OS, posisinya makin tergeser oleh iOS dan Android karena fungsi-fungsi yang menjadi servis utama di BlackBerry seperti BlackBerry Messenger dan push mail pun sudah diadaptasi di kedua platform saingannya tersebut. Sepertinya tinggal menunggu waktu hingga kalangan korporat yang sepertinya menjadi pengguna utama BlackBerry makin banyak yang berpindah ke iOS dan Android.
Namun begitu, saat market leader platform smartphone saat ini masih Symbian. Di artikel berikutnya akan saya bahas tentang ketiga platform smartphone lainnya, termasuk Symbian dan kenapa saya tidak bahas Symbian terlebih dahulu.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…