Categories: Opini

Perang Platform Smartphone: “The Other 3” Nokia – Microsoft – HP

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel saya sebelumnya: Perang Platform Smartphone: “The 3 Titans” Apple – Google – RIM. Kali ini saya akan membahas mengenai ke-3 partisipan lainnya dalam perang platform smartphone ini: Nokia, Microsoft, dan HP.

Nokia (Symbian OS)

Jika kita berbicara tentang Nokia di ranah smartphone maka tidak bisa dilepaskan dengan Symbian dan sistem operasi-nya Symbian OS,  Symbian sendiri sudah lama diakuisisi oleh Nokia yang saat ini berada di bawah Symbian Foundation. Symbian OS sering digunakan oleh Nokia untuk produk smartphone mereka.

Alasan kenapa saya di artikel sebelumnya membahas Apple, Google, dan RIM  dibanding Nokia yang sebetulnya masih nomor 1 di pasar platform smartphone dilihat dari market share-nya adalah karena tidak ada perkembangan yang berarti di Nokia, malah  cenderung menurun. Symbian OS dari Nokia kalah jauh di berbagai bidang dibanding pesaingnya, Apple iOS dan Google Android. Hal inilah yang  menjadi penyebab kenapa perkembangan Nokia menurun di pasar platform smartphone.

Smartphone teranyar Nokia, Nokia N8, sebetulnya bagus, hanya saja sistem operasinya lemah, Symbian. Vendor-vendor handphone seperti Sony Ericsson dan Samsung pun mulai meninggalkan Symbian. Tapi diramalkan bahwa Symbian 4 bisa lebih bagus daripada pendahulunya, namun  Symbian 4 diperkirakan akan diimplementasikan oleh Nokia pada awal 2011, masih  agak lama.

Salah satu hal yang membuat Symbian tidak dilirik adalah karena application store-nya yang sangat buruk, Nokia Ovi Store, tidak seperti Android Marketplace atau Apple Application Store. Hal ini menyebabkan para developer aplikasi mobile tidak tertarik membuat aplikasi untuk platform Symbian sehingga koleksi aplikasi di Nokia Ovi Store tidak sebanyak yang lain. Tapi walaupun begitu Nokia kuat dari segi hardware dan distribusi smartphone mereka yang luas.

Symbian memang sepertinya memang sudah harus ditinggalkan, dan Nokia sepertinya sudah menunjukkan gerak-gerik untuk berpindah ke MeeGo ketika MeeGo sudah resmi diluncurkan.

Microsoft (Windows Mobile dan Windows Phone 7)

Microsoft salah satu pemain lama di pasar platform smartphone sampai sekarang tidak berhasil menggaet porsi yang besar di pasar platform smartphone. Seri Windows Mobile mereka gagal untuk menarik banyak pengguna smartphone. Namun sekarang Microsoft kembali mengembangkan platform smartphone terbaru dari mereka, Windows Phone 7, yang merupakan pengembangan dari Windows Mobile. Microsoft pun tidak tanggung-tanggung dalam mengembangkan Windows Phone 7,  mereka menggelontorkan dana yang sangat besar untuk Windows Phone 7, sebesar 100 juta dolar. Ini berarti Microsoft masih sangat antusias dengan pasar platform smartphone dan menaruh harapan yang besar di Windows Phone 7 untuk dapat bersaing dengan platform-platform smartphone yang ada.

Namun, Windows Phone 7 dari Microsoft ini tersandung isu tethering (penggunaan perangkat mobile untuk mengakses Internet dengan menggunakan jaringan seperti 3G dan 4G sebagai Internet gateway atau poin akses untuk perangkat lain). Windows Phone 7 sebetulnya mendukung tethering tapi tergantung operator jaringannya apakah tethering diperbolahkan atau tidak oleh operator jaringan Internet yang bersangkutan.

Windows Phone 7 dari Microsoft ini rencananya akan dirilis dalam waktu dekat, dan mungkin akan menjadi gebrakan di pasar platform smartphone. Preview dari Windows Phone 7 pun cukup menjanjikan. Microsoft pun sepertinya menganggap demikian hingga para karyawan Microsoft merayakan pesta yang agak gila untuk merayakan “kekalahan” Apple dan Google di pasar platform smartphone.

HP (WebOS)

Mungkin ketika awal-awal tahun 2000-an para pembaca sering melihat orang menenteng produk keluaran Palm. Era 2000-an awal belum banyak yang menggunakan smartphone, dan smartphone adalah sebuah barang yang sangat ekslusif, dan produk keluaran Palm ada adalah salah satu yang sering digunakan. Palm bisa dibilang adalah salah satu pionir di industri smartphone, tapi itu dulu… Palm sekarang telah diakuisisi oleh HP (Hewlett-Packard) pada tanggal 28 April 2010 setelah performa Palm di industri smartphone sudah sangat rendah.

Keputusan HP mengakuisisi Palm sendiri sepertinya lebih untuk mengambil IP (Intelectual Property) dan teknologinya daripada orang-orang yang berada di dalam palm. Hal ini diperkuat dengan pernyataan ex-CEO HP Mark Hurd berikut:

We didn’t buy Palm to be in the smartphone business. And I tell people that, but it doesn’t seem to resonate well. We bought it for the IP. The WebOS is one of the two ground-up pieces of software that is built as a web operating environment…We have tens of millions of HP small form factor web-connected devices…Now imagine that being a web-connected environment where now you can get a common look and feel and a common set of services laid against that environment. That is a very value proposition.

Dari pernyataan tersebut terlihat jelas bahwa HP lebih tertarik dengan WebOS. Ini juga diperkuat oleh banyaknya karyawan dan petinggi Palm yang dipecat oleh HP setelah diakuisisi. Dan setelah Palm diakuisisi HP, HP menyatakan tidak akan membuat smartphone berbasis Windows Phone 7 lagi (dan juga smartphone berbasis Android) dikarenakan HP sudah mempunyai WebOS. Lagipula tidak masuk akal jika HP membeli mahal-mahal Palm sebesar 1,2 juta dollar lalu menggunakan OS smartphone dari perusahaan lain sedangkan HP sekarang sudah mempunyai WebOS.

Awalnya, banyak yang mengira bahwa HP tidak akan fokus di pasar smartphone dan lebih fokus untuk mengembangkan WebOS untuk produk-produk printer mereka, namun sepertinya HP cukup serius untuk menggaet pasar smartphone dengan beredarnya rumor-rumor mengenai smartphone terbaru mereka.

WebOS sebetulnya memiliki potensi untuk mendapat porsi yang besar di pasar platform smartphone, hanya saja ntah kenapa di bawah Palm sebelum diakuisisi oleh HP penjualan smartphone berbasis Palm sangat rendah. Dan, versi WebOS yang terbaru, WebOS 2.0, memiliki fitur-fitur yang tidak kalah dengan platform smartphone yang ada saat ini seperti iOS dan Android. Jika HP pintar dalam membuat strategi melawan platform-platform smartphone besar seperti iOS dan Android bukan tidak mungkin WebOS bisa kembali berjaya.

Share
Published by
Firman Nugraha

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019