Mayoritas pembaca TeknoJurnal pasti mengenal Google Chrome yang merupakan peramban web open source yang dikembangkan oleh Google. Semenjak dari awal rilisnya pada 2 september 2008 lalu hingga sekarang, Google Chrome telah mendapatkan respon yang baik dari pengguna Internet dan cukup bersaing dengan kompetitornya. Setelah melakukan penelitian yang cukup, pada tanggal 7 Juli 2009 akhirnya Google merilis “saudara” dari Google Chrome yang berbentuk sistem operasi, Google Chrome OS.
Chrome OS adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux dan hanya akan berjalan ekslusif dengan aplikasi web pada perangkat keras yang telah dirancang khusus. Dari segi antarmuka dirancang secara minimalis seperti layaknya Google Chrome. Sistem operasi ini ditujukan bagi mereka yang menghabiskan sebagian besar waktunya di Internet.
Pada tanggal 11 Mei 2011, Google mengumumkan bahwa mereka akan merilis Chrome OS secara komersial bekerja sama dengan dua produsen ternama yaitu Acer dan Samsung Electronics. Chrome OS diklaim dapat melakukan booting awal dalam waktu sekitar 8 detik dan lama pengoperasian sebanyak 8 jam jika mengugnakan baterai. Selain itu juga Chrome OS diklaim aman dari virus karena menggunakan penyimpanan data berbasis cloud yaitu Google Drive. Chrome OS juga sudah tertanam 3G seperti yang sering kita temukan pada tablet maupun ponsel.
Pada tanggal 29 Mei 2012, Chrome OS sudah ditanamkan pada chromebook seri awal chromebook dari Samsung, yaitu Chromebook 550 dam Chromebox. Keduanya merupakan perangkat yang mendukung awal kemunculan dari sistem operasi ini untuk bersaing di pasar dunia.
Google mengintegrasikan media player antara Chrome OS dan peramban web Chrome yang memungkinkan pengguna untuk memutar MP3, JPEG, dan menangani file multimedia lainnya saat offline. Chrome OS juga mengintegrasikan file manager yang mirip pada sistem operasi lain dengan kemampuan untuk menampilkan folder dan file yang terkait serta pratinjau dan mengelola isi file menggunakan berbagai aplikasi web termasuk Google Docs dan Box.net.
Chrome OS dirancang juga dengan tujuan untuk menyimpan dokumen dan file pengguna di server online. Namun, Google belum keputusan mengenai penanganan jenis file tertentu secara offline baik Chrome OS dan peramban web Chrome. Dari segi keamanan sistem operasi ini terpercaya kemanannya karena memiliki berbagai macam fitur kemanan baik ketika ketika chromebook dalam proses booting maupun ketika sudah aktif.
Dengan adanya Chrome OS ini, diharapkan mampu meraih kesuksesan yang diraih oleh sistem operasi Android yang sama-sama buatan Google. Sistem operasi ini pun dapat mengoptimalkan aplikasi yang berada di web untuk langsung dijalankan saat terkoneksi dengan Internet. Besar kemungkinan pengguna akan merasakan hal berbeda ketika mencoba sistem operasi ini, selain harus online untuk menjalankan aplikasi Chrome OS, mereka juga dapat memanfaatkan cloud storage sebesar 100 GB.