[Ilustrasi Oleh Pixabay]
Indonesia tercatat sebagai negara dengan perkembangan bisnis Internet terbesar dan tercepat di Asia Tenggara untuk tahun 2018. Hal ini pun ditegaskan oleh studi “e-Conomy SEA 2018” yang dilakukan oleh Google berkolaborasi dengan Temastek.
Berdasarkan studi mengenai ekonomi digital tersebut, Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh negara teratas yang paling banyak terlibat di industri internet seluler secara global, bersama dengan Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Secara umum, wilayah Asia Tenggara mengalami lonjakan jumlah pengguna internet yang cukup signifikan. Sampai dengan saat ini saja, telah terdapat hingga 350 juta pengguna internet, yang mana 90 persen dari jumlah tersebut merupakan pengguna perangkat seluler.
Dengan capaian tersebut, jumlah transaksi total atau Gross Merchandise Value (GMV) di wilayah Asia Tenggara mencapai USD 72 Miliar, di mana meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD 50 Miliar.
Dalam hal ini, sektor e-commerce pun menjadi salah satu sektor yang mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang sangat cepat, diikuti oleh online media (iklan, gaming, langganan musik, video on demand dan lainnya), ride-hailing, dan sektor lainnya.
Yang cukup menarik, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan paling besar dan paling cepat di Asia Tenggara. Secara detail, Indonesia memiliki total transaksi sebesar USD 27 Miliar dengan laju CAGR 49%, dan bahkan bisa diperkirakan dapat meningkat hingga USD 100 Miliar pada tahun 2025.
Di sektor e-commerce saja, pasar Indonesia mampu mencapai USD 12,2 Miliar dengan laju pertumbuhan CAGR sebesar 94 persen, yang notabene lebih besar dibandingkan dengan pasar lain di wilayah Asia Tenggara.
Di sektor online media yang dipengaruhi oleh iklan, gaming, layanan musik berlangganan dan video on demand pun, Indonesia memimpin pasar dengan total USD 2,7 Miliar dengan laju pertumbuhan 66 persen, diikuti oleh pasar Thailand dan Vietnam.
Begitu juga di sektor bisnis travel berbasis online, Indonesia menjadi negara dengan jumlah transaksi total sebesar USD 8,6 Miliar (CAGR 20 persen), yang notabene juga menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara.
Di sektor ride-hailing pun, Indonesia menjadi negara yang terbesar dan tercepat Asia Tenggara di industri internet, dengan angka transaksi sebesar USD 3,7 Miliar (CAGR 58 persen) yang mengalahkan negara lainnya.
Menariknya, berbagai sektor tersebut diprediksi akan meningkat pesat pada tahun 2025 mendatang, di mana sektor e-commerce akan mencapai USD 53 Miliar, online media mencapai USD 8 Miliar, online travel menjadi USD 25 Miliar, dan ride-hailing menjadi USD 14 Miliar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Google sebelumnya, beberapa faktor yang menjadi tantangan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di industri internet ini adalah pendanaan, penggunaan internet, kepercayaan konsumen, sumber daya manusia, sistem logistik, dan adopsi sistem pembayaran.