Categories: Opini

Potensi Menjual Game di Nokia Ovi Store

Beberapa waktu lalu saya menulis tentang game Urban Fatburner dari Agate di Nokia yang telah mencapai 100.000 download dalam waktu yang cukup singkat, hanya dalam 3,5 bulan saja. Yang menarik adalah apa yang terjadi jika game tersebut tidak gratis melainkan dijual seharga sebut saja Rp.3.000 ? Kalikan saja 100.000 dengan Rp.3.000, hasilnya Rp.300.000.000 sebuah angka yang cukup besar.

Ya memang mungkin jika tidak gratis game Urban Fatburner tidak akan sebesar itu jumlah downloadnya, tapi dengan kualitas game yang diberikan pasti akan tetap ada yang membeli. Dan, menurut statistik Ovi Store oleh Nokia, game merupakan jenis aplikasi yang paling sering didownload secara berbayar dan dan paling banyak peminatnya.

Sistem pembayaran di Nokia Ovi Store pun menurut saya cukup mudah dan tidak ribet. Di Indonesia, khusus untuk pengguna Telkomsel kita dapat dengan mudah membeli aplikasi dengan cara pemotongan pulsa sehingga tidak perlu credit card untuk melakukan pembelian. Pembayaran aplikasi dengan pemotongan pulsa saya rasa lebih nyaman daripada menggunakan credit card apalagi di Indonesia belum banyak yang mempunyai credit card bekum banyak dan tidak merata. Ya sayangnya untuk saat ini operator yang mendukung model pembayaran seperti ini di Ovi Store baru hanya Telkomsel saja.

Nokia sendiri saat ini masih banyak penggunanya di Indonesia dan di beberapa bagian di dunia. Dengan dukungan jumlah pengguna yang banyak dan sistem pembelian aplikasi yang mudah, menjual aplikasi di Ovi Store terutama untuk aplikasi games sepertinya masih berpotensial.

Yang masih menjadi hambatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada ini menurut saya adalah masih ada orang-orang yang mempunyai mindset ingin semua aplikasi itu gratis. Yang ironisnya adalah kadang orang-orang yang mampu membeli handphone mahal malah enggan membeli aplikasi yang harganya tidak seberapa dan bahkan lebih senang mencari versi “crack”-annya. Ya namun begitu hal ini adalah persoalan klasik apalagi untuk daerah Asia dan Afrika dimana pembajakan masih merajalela.

Diluar soal mindset gratisan dan pembajakan, menurut saya menjual aplikasi games di Nokia Ovi Store masih mempunyai potensi. Dan walaupun market share Nokia terus turun saya rasa Nokia masih berpotensi setidaknya untuk 3 tahun kedepan namun tergantung juga dengan perubahan ada di masa depan nanti.

Share
Published by
Firman Nugraha

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019