Komunitas tempat berkumpul dan saling berbagi para pegiat dunia mobile yang kini digawangi oleh Fauzan, Dimas, dan Agus ini kembali mengadakan meetup. Bertempat di Warung Pasta Margonda, meetup kali ini mengangkat tema “Prospek Industri Mobile di 2014”. Peserta yang datang kebanyakan dari kalangan mahasiswa, namun ada juga peserta Global Game Jam Depok 2014 yang turut hadir.
Sesi pertama dibuka oleh Developer Evangelist dari Nokia, Narenda Wicaksono. Memanfaatkan peluncuran Nokia X yang baru saja berlangsung beberapa hari sebelumnya, Narenda menjelaskan tentang statistik aplikasi Nokia di ruang lingkup internasional, keuntungan mengembangkan aplikasi di Nokia X, hingga bagaimana pengembang aplikasi bisa meraih peluang yang tersedia.
Beberapa keuntungan mengembangkan aplikasi di Nokia X yang saya tangkap dari presentasi Narenda antara lain:
Nokia X memiliki resolusi layar yang sama meskipun beda ukuran dan spresifikasi. Hal ini akan memudahkan pengembang aplikasi karena yang kita tahu dari dulu adalah kesulitan pengembang aplikasi dalam mengembangkan aplikasi Android adalah karena fragmentasi resolusi yang dimiliki oleh perangkat Android.
Nokia X kini telah bekerja sama dengan 160 operator di 60 negara. Ada fakta menarik yang menunjukkan bahwa transaksi sebuah aplikasi meningkat hingga 10 kali lipat setelah menggunakan operator billing.
Narenda menjelaskan bahwa 75% aplikasi tidak perlu perubahan saat diporting ke Nokia X, 25% sisanya bermasalah karena masih menggunakan API Google. Mengenai aplikasi yang di-porting apakah perlu perubahan bisa dicek di laman ini.
Selanjutnya ada Wilson Candra dari Mintsphere yang berbagi pengalamannya dalam mengembangkan games. Wilson menegaskan bahwa dari awal Mintsphere fokus kepada style Anime. Mereka memilih masuk ke dunia games dengan menggunakan pop culture dunia supaya games buatan mereka akan lebih mudah diterima di lingkup internasional.
Khusus untuk game Trigger Knight, Mintsphere fokus pada produk tersebut selama tiga tahun dengan cara masuk ke hampir semua platform. Tujuan mereka saat itu adalah untuk mencari data, dan akhirnya mereka bisa melihat insight games seperti apa yang diinginkan oleh market mereka di beberapa negara.
Setelah itu juga tidak ketinggalan M. Hadi Alatas dari Madina Technologies yang berbagi pengalamannya mengembangkan Momento di platform Windows Phone. Awalnya Madina Technologies mengembangkan InstaHijri di bulan ramadhan. Setelah mendapatkan feedback, mereka kemudian mengembangkan Momento dibantu oleh Narenda. Hasilnya seperti yang kita tahu, saat ini aplikasi tersebut menjadi No. 1 Photo Apps di Windows Phone Store Indonesia, serta Top 5 Photo Apps di beberapa negara lainnya.
Untuk mencapai hasil tersebut, Hadi membagi strateginya menjadi 2, antara lain:
Silvia menjelaskan tentang App Wrapper di Vserv.mobi
Di akhir sesi, Developer Alliances dari Vserv.Mobi, Silvia Andriani, menjelaskan kemudahan memonetasi aplikasi dengan menggunakan AppWrapper. Bagaimana caranya? Tinggal klik, tanpa koding, aplikasi bisa menghasilkan uang melalui iklan. Keseruan Meetup DepokMobi ditutup dengan dibagikannya voucher $100 kepada peserta meetup yang tertarik untuk mendaftarkan aplikasinya.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…