Judul artikel ini adalah pertanyaan yang muncul di benak saya beberapa tahun lalu dan sempat saya tanyakan ke teman saya yang bergerak di bidang usaha pengembangan aplikasi yang sudah cukup lama bergelut di dunia pembuatan proyek aplikasi.
Bagi pengembang aplikasi yang menggantungkan hidupnya di pengerjaan proyek aplikasi, alur kas perusahaan sangat bergantung pada intensitas dan besar nilai proyek aplikasi. Jika datang saat di mana proyekan sedang sepi apalagi ditambah uang perusahaan sedang tipis, tentu akan bingung bagaimana caranya agar mendapatkan uang tambahan jika hanya bergantung pada proyekan pembuatan aplikasi.
Setelah saya berdiskusi dengan teman saya tersebut, dia mengatakan bahwa triknya dalam mengatasi hal ini adalah dengan memutar uang perusahaannya di luar proyek pengembangan aplikasi. Ia memutar uangnya di beberapa area yang menurut dia lebih stabil pemasukannya dibanding pengerjaan proyek aplikasi sehingga setidaknya mengurangi rasa ketidaknyamanan ketika proyekan sedang sepi.
Beberapa cara yang ia lakukan adalah membuka usaha warnet dan menyediakan layanan web hosting. Untuk warnet, ia cukup menginvestasikan beberapa uang perusahaannya hasil pengerjaan proyek pembuatan aplikasi ke bidang tersebut dan mengintegrasikan lokasi warnetnya dengan lokasi kantornya sehingga beban sewa kantor dan internet terbagi.
Beberapa Trik Memutar Uang yang Umum Dijumpai
Untuk web hosting, ketika ia membuatkan proyek aplikasi web ia juga menawarkan layanan hosting dari dia sendiri bukan menggunakan layanan hosting lain. Ia cukup memasang server yang dapat digunakan untuk banyak clientnya untuk disewa dengan begitu tiap tahun ia akan mendapatkan pemasukan pasif dari layanan web hosting ke clientnya.
Lebih baik mencari usaha pedamping yang stabil untuk menyokong usaha utama
Teman saya tersebut mengatur usaha sampingan dari perusahaannya secara sedemikian rupa dan diintegrasikan dengan usaha utamanya untuk menopang kas perusahaan. Menurutnya, minimal sudah menutup biaya operasi bulanan saja sudah bagus karena hidup menjadi lebih tentang tanpa harus terus dipusingkan dengan proyek.
Dua kasus di atas bukanlah solusi satu-satunya, ada banyak cara lainnya untuk memutar uang perusahaan mulai dari membuat tempat makan, cafe, hingga bermain di investasi semacam reksadana. Tiap cara memutar uang memiliki resiko tersendiri dan belum tentu berhasil.
Akhir kata, menurut saya pengembang aplikasi yang menggantungkan hidupnya di proyekan pembuatan aplikasi dihadapkan ke dua pilihan yaitu membiarkan uangnya menumpuk di bank dengan resiko inflasi dan suku bunga bank yang kecil atau uang perusahannya diputar untuk mendapatkan pendapatan pasif namun dengan resiko usaha tambahannya bisa gagal.
[ilustrasi investasi oleh Shutterstock]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…