Di CES 2015 lalu, Qualcomm meluncurkan chipset terbaru mereka yaitu Snapdragon 810. Tim TeknoJurnal berkesempatan untuk mencoba secara langsung kemampuan Snapdragon 810 ini di workshop Qualcomm Snapdragon yang diadakan di Singapura sekaligus mencari tahu apa saja yang bisa dimanfaatkan oleh pengembang aplikasi mobile.
Prosesor Qualcomm Snapdragon 810 sudah mendukung 64-bit dan menggunakan GPU Adreno 430. Qualcomm menyebutkan bahwa chipset ini ditargetkan untuk dipakai oleh ponsel dan tablet kelas atas. Ada beberapa kemampuan menarik dari prosesor ini yang dimanfaatkan oleh para pengembang aplikasi mobile.
Salah satu kemampuan menarik yang dihadirkan oleh Snapdragon 810 adalah kemampuannya secara native untuk merekam & memainkan video, streaming video, dan mengambil gambar dalam format 4K dengan kompresi H.265 video codec untuk video.
Bagi pengembang aplikasi mungkin tahu bahwa proses editing dan rendering gambar dengan format 4K itu di aplikasi ponsel sangat menguras energi. Ujung-ujungnya aplikasi akan terasa berat ketika dijalankan, bahkan berdasarkan pengalaman akan menimbulkan error di aplikasinya.
Dengan adanya Snapdragon 810 ini, selain dapat mengatasi masalah tersebut, pengembang aplikasi juga akan diberikan kemudahan dalam mengelola dan mengoptimalkan Snapdragon 810 melalui SDK yang disediakan untuk pemprosesan 4K. Sayangnya belum dapat dipastikan kapan SDK ini akan tersedia secara umum.
Kemampuan menarik berikutnya dari Snapdragon 810 adalah optimalisasi 3D game rendering pada ponsel dan tablet. Dengan dukungan Adreno 430 di Snapdargon 801 ini memungkinkan para pengembang aplikasi untuk bisa membuat game dengan efek pencahayaan yang lebih detil. Proses tessellation juga dapat memuat lebih banyak objek tanpa mengorbankan performa dari game itu sendiri.
Sebagai tambahan, Snapdragon 810 dengan Adreno 430 juga memiliki dukungan OpenGL ES 3.1 plus hardware tessellation, geometry shaders, dan programmable blending. Qualcomm mengatakan bahwa dengan kemampuan seperti ini, para pengembang aplikasi dijanjikan performa grafis yang lebih cepat 30%.
Semua kemampuan ini dapat dinikmati para pengembang dengan menggunakan Adreno SDK yang disiapkan oleh Qualcomm di halaman web resmi mereka.
Disamping 2 kemampuan di atas, masih ada beberapa hal menarik dari Snapdragon 810 yang dapat dimanfatkan oleh pengembangan aplikasi mobile. Untuk mengetahui lebih lanjut, pembaca bisa mengunjungi halaman resmi Qualcomm Developer di developer.qualcomm.com
Qualcomm sendiri sudah bekerjasama dengan beberapa pengembang aplikasi dari berbagai negara untuk membuat aplikasi yang mengoptimalkan kemampuan Snapdragon 810. Sayangnya, untuk dapat mencoba dan melihat performa aplikasi aplikasi tersebut, pembaca harus bersabar hingga Snapdragon 810 rilis di pasaran di tahun 2015 ini.
Untuk saat ini, Qualcomm 810 akan diluncurkan dalam waktu dekat bersama Xiaomi Mi Note Pro, varian terbaru Galaxy Note 4, dan LG G Flex 2. Mari kita tunggu dukungan apalagi yang akan dihadirkan oleh Qualcomm bagi pengembang apikasi kedepannya khususnya di Indonesia.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…