Rekap Meetup Educode 2015


header-image-meetup-educode2015

Kemarin malam, DailySocial dan Pustekkom Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyelenggakan meetup Educode 2015. Meetup ini bertujuan memberikan informasi dan arahan bagi para developer dan penggiat digital sekaligus persiapan untuk acara puncak Hackathon Educode 2015 yang akan diselenggarakan pada tangal 12 -13 Desember 2015.

Meetup ini dihadiri sangat antusias oleh para developer, praktisi IT, dan penggiat startup terbukti dengan banyaknya jumlah peserta meetup Hackaton Educode 2015 ini. Meetup dibuka dengan sambutan melalui video dari Anis Baswedan selaku menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Beliau berharap di ajang Hackathon Educode 2015 ini teknologi bisa digunakan untuk membantu proses pendidikan jauh lebih baik.

Setelah itu Ari Santoso selaku Kepala Pustekkom Kemdikbud menyampaikan data yang akan dibuka untuk acara hackathon nanti bisa berupa teks, gambar, audio, video, atau simulasi. Data yang disiapkan bisa berupa CSV atau dalam bentuk layanan web dengan format JSON. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat menjadi lebih peduli terhadap pendidikan.

Beliau juga menyampaikan aplikasi yang menjadi juara di ajang Hackathon Educode 2015 ini selain mendapat hadiah juga aplikasinya akan digunakan dan dibeli oleh Pustekkom. Tidak menutup kemungkinan aplikasi yang belum menjadi juara tapi menarik dan dibutuhkan maka akan dibeli oleh Pustekkom atau didukung misalnya dalam bentuk publikasi.

Setelah Bapak Taufik Hanafi selaku staff ahli Kemdikbud melanjutkan acara dengan menyampaikan tiga strategi Kemdikbud dalam memajukan pendidikan yaiu: memperkuat pelibatan publik dalam memajukan pendidikan Indonesia; peningkatan kualitas akses dan mutu pendidikan; penguatan pada aktor pendidikan yang meliputi guru, siswa, kepala sekolah, dan bahkan orang tua.

Setelah sesi sambutan dan pembukaan, acara dilanjutkan dengan informasi pelaksanaan teknis untuk hackathon tanggal 12-13 Desember 2105 mendatang. Pembahasan ini disampaikan oleh Rahmat Harlyadi dari DailySocial. Ia menyampaikan bahwa jenis aplikasi di hackathon bisa berupa mobile seperti Android, iOS, Windows Phone atau web.

Yang bisa diikut sertakan dalam hackathon bisa berupa aplikasi atau berupa game dengan tema pendidikan. Aplikasi yang dimaksud bisa berupa solusi dari masalah yang ada mengenai pendidikan atau hanya sebuah aplikasi yang menampilkan konten.

Pada proses penjurian hackathon, aplikasi akan dinilai dari beberapa faktor diantaranya:

  • Faktor aplikasi yang dipakai benilai 20 poin
  • Faktor masalah apa yang diselesaikan bernilai 15 poin
  • Fitur dan kegunaan aplikasi dengan poin 10
  • Penggunaan data pada aplikasi bernilai 10 poin
  • Faktor potensi pengembangan bernilai 10 poin
  • Konsep dan ide bernilai 10 poin
  • Skala pengguna aplikasi bernilai 10 poin
  • Tampilan aplikasi atau game yang baik bernilai 5 poin
  • Faktor teknis pembuatan bernilai 5 poin
  • Faktor aplikasi atau game yang sesuai dengan tema dengan nilai 5 poin.

Bagi para pembaca yang tertarik untuk mengikuti Hackathon Educode 2015 ini bisa melihat informasi lebih lanjut dan cara pendaftarannya di artikel sebelumnya dari Teknojurnal.

, ,