#startupLokal meetup kembali diadakan pada hari Kamis sore tanggal 5 Agustus 2010 lalu di Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat. Saya dan tim dari TeknoJurnal juga kembali datang untuk mengikuti event bulanan ini. Sayang agak telat kami ke acaranya berhubung Jakarta diwarnai dengan hujan sore harinya waktu itu. Tema yang dibahas pada event kali ini adalah komunikasi untuk startup.
Ok sebelum membahas apa saja disana saya coba deskripsikan terlebih dahulu kondisi yang ada disana. Pertama tentang lokasi yang dipilih untuk meetup kali ini Wisma Kosgoro, lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat #startupLokal meetup yang ke 2 di Djakarta Theatre, tempatnya cukup mendukung tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil. Pokoknya nyamanlah untuk dengerin seminarnya plus untuk networkingnya. Di meetup kali ini juga ada beberapa hal baru seperti cara registrasi yang langsung menggunakan web Urbanesia (sekalian promosi nie Urbanesia hehe), dan juga ada display livetweet di depan panggung dengan menggunakan hashtag #startuplokal, jadi apapun yang kita tweet bisa kita lihat secara live oleh banyak orang (ide yang fresh ya… )
Pembicara di meetup kali ini adalah Rene Canoneo yang berbicara tentang bagaimana personal branding mempengaruhi publisitas sebuah produk, Waizly Darwin dari The Marketeers yang berbicara tentang teknik-teknik untuk mendapatkan exposure ke media cetak, dan terakhir ada Silih Agung Wasesa dari AsiaPR yang berbicara tentang bagaimana Public Relations dapat membantu mengontrol apa yang social media interpresentasikan tentang ada.
Setelah sesi pembiacara utama selesasi, di kesempatan kali ini ada sesi presentasi startup lokal yang diisi oleh dua startup. Yang pertaman adalah KayaKarya yang diwakili oleh Jeannie Tan. Saya sangat tertarik dengan presentasi dari KayaKarya. Sebelumnya untuk yang belum tahu tentang apa itu KayaKarya bisa dilihat di link ini, nah secara singkatnya KayaKarya adalah sebuah website asli Indonesia yang menyediakan wadah bagi orang Indonesia menyumbangkan dan menampilkan hasil karya mereka yang bisa berupa foto, gambar, design grafis, sketsa, design baju dan lain sebagainya yang tidak jauh jauh dari media kreatif.
Pada sesi presentasi KayaKarya sempat ada pertanyaan yang cukup baik dari peserta mengenai keaslian / kepemilikan karya yang di upload ke KayaKarya, apakah jelas copyrightnya atau bagaimana? Apakah KayaKarya bisa melegalkan hasil karya yang bukan miliknya tapi di upload sehingga seolah-olah menjadi hasil karya orang yang meng-upload tersebut? Nah kalau menurut saya sih, bukan menjadi hal yang penting mengenai copyright hasil upload seseorang, karena bisa kita bandingkan dengan Youtube, apakah ada copyright-nya? jika pun ada masalah kedepannya saya pikir KayaKarya tidak perlu pusing, hanya dengan menambahkan fitur report/flag/report as bad content bisa mempermudah mereka untuk memonitor data yang di-upload. So, mereka bisa menghindari pornografi, copyright issues, dan juga bisa menambah interaksi dari pengguna mereka. Selain itu Jeannie Tan juga mengatakan bahwa masih jarang atau hampir tidak ada website komunitas seperti KayaKarya yang bermasis media kreatif di Indonesia, walaupun di luar negeri banyak website seperti ini contohnya DeviantArt. Dan yang paling saya suka adalah tujuan dari KayaKarya yaitu tentang bagaimana produk media kreatif anak bangsa yang sebenarnya sangat kompetitif dengan karya dari negara lain dapat dikenal oleh dunia melalui bantuan website KayaKarya.
Untuk presentasi satunya lagi ada dari mas Chandra Marsono dengan produknya yang bernama web.dev.academy. Nah langsung saja saya bahas mengenai apa itu web.dev.academy. Di deskripsikan oleh mas Chandra kalau web.dev.academy bukan merupakan startup yang bersifat online, karena konsep dasarnya adalah membuat sebuah tempat pelatihan yang nantinya lulusannya akan dicoba disalurkan langsung untuk mengerjakan projek – projek rekanan dari web.dev.academy. Jadi secara simpel bisa dikatakan di web.dev.academy akan menghasilkan programmer web yang sudah memiliki portofolio yang baik dan memiliki etos kerja dan teamwork yang baik karena sudah pernah bekerja secara real.
Di meetup kali ini juga ada orang-orang dari Google ikut berpartisipasi, mereka adalah Eugenie Lam (Google Regional Strategic Partner Manager), Charif El-Ansari (Google Head of Syndication & Partnerships South East Asia), dan Erika Oktora (AdWords Account Strategist). Mereka awalnya ingin ke Urbanesia untuk berbicara mengenai konten lokal, lalu oleh Selina Limman (founder Urbanesia) diajak juga untuk ikut menghadiri #startupLokal meetup kemarin.
Selain Google, ada beberapa perwakilan media dan korporat besar yang ikut menghadiri meetup kali ini, beberapa di antaranya adalah PC Media, The Marketeers, Info Komputer, dan CHIP dari media. Untuk korporat ada D~Net, Jakarta Convention & Exhibition Bureau, Bangkok Bank, Telkom, AE Indopacific Edelman, Indonesia Tower, dan Bubu. Masih banyak sebetulnya yang lain. Hal ini menunjukkan seberapa besar antusiasme korporat dan media tentang komunitas #startupLokal ini, dan tentu ini adalah perkembangan yang sangat bagus untuk #startupLokal itu sendiri. Ini juga menjadi kesempatan untuk para pengunjung lainnya untuk berkenalan dengan mereka, siapa tahu dari situ bisa berkenalan lebih lanjut dan bekerja sama hehe :D Saya sendiri juga sudah merasakan efeknya dari kenalan dengan orang-orang yang ada di komunitas #startupLokal, satu kata: Gokil!
Untuk foto-foto lainnya bisa langsung ke:
- Foto-foto #startupLokal Meetup ke-4 oleh Firman Nugraha
- Foto-foto #startupLokal Meetup ke-4 oleh Putra Setia Utama
Untuk artikel-artikel terkait dari web lain bisa ke:
- Cerita #StartupLokal Meetup v.4 : Communication oleh Hadi Gunawan
- Temu Muka antar Perusahaan Berbasis Internet di #StartupLokal oleh CHIP
- #StartupLokal MeetUp v.4 : Communication oleh Nuniek
- StartupLokal 4.0 – The Build Up oleh Batista Harahap
#startupLokal meetup berikutnya akan diadakan tanggal 2 September nanti, sepertinya sekalian dengan buka bersama hehe, untuk detailnya bisa ke: #startupLokal Meetup v.5.0