Target platform pengembangan aplikasi di acara ini adalah Nokia S40. Dan, setiap peserta atau tim yang ikut acara ini dipinjamkan handphone Nokia Asha 300 dan Nokia Asha 303. Mengesampingkan mendapat pinjaman handphone, acara ini sungguh menarik dikarenakan kita harus bersaing dengan setidaknya ada 80 peserta.
Peserta yang hadir pun tidak semerta-merta berasal dari Depok semua, tapi ternyata ada juga yang berasal dari Malang, Jogjakarta dan Semarang. Mereka pun ikut memeriahkan acara ini dengan membuat aplikasi game. Tim dari Malang yang juga merupakan Nokia Ambassador membuat sebuah game tentang Gayus dan Nazzarudin. Game yang dihasilkan dalam 24 jam ini cukup unik. Untuk game tentang Gayus, kita diharuskan menebak Gayus ketika Gayus sedang menonton tenis.
Selain tim dari Malang, ada juga dari tim Teknojurnal Studio, mereka membuat 2 aplikasi. Yang pertama adalah KosTime, aplikasi ini ditujukan untuk membantu anak-anak kosan kektika memasak sesuatu, contohnya adalah memanggang roti, kita tinggal memilih menu memanggang roti lalu timer akan berjalan, jika waktunya sudah habis maka akan ada alarm yang berbunyi disertai dengan tampilan animasi yang menarik. Aplikasi yang kedua adalah aplikasi Na9a Reader, aplikasi ini digunakan untuk melihat konten dari situ humor na9a.
Lalu, ada juga dari tim Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang membuat sebuah game physic puzzle dimana kita harus menyusun objek sampai seimbang. Ada juga yang membuat game seperti snake tapi dikemas dengan tambahan puzzle, ada juga game bergenre memory. dan beberapa lainnya.
Ada juga studio game Studio Independent yang memilih untuk membuat sebuah game sederhana yang dinamai Pak-Pok. Game ini cukup sederhana, kita cukup memilih foto dari galeri ataupun memfoto langsung dari kamera, setelah itu kita pilih mukanya, lalu akan tercipta sebuah avatar yang merupakan muka orang tersebut, avatar ini bisa kita ubah-ubah dengan mengganti rambutnya.
Jika dilihat acara ini memang terlihat cukup banyak yang membuat game, seperti dari tim Choco Art yang membuat game penalti sepak bola dimana kita bermain sebagai pemain sepak bola harus menendang bola ke gawang. Tapi bukan berarti tidak ada yang membuat aplikasi, beberapa peserta membuat aplikasi zikir, jadwal kereta, dan lain-lain.
Setelah 24 jam berlalu tiap tim diharuskan mempresentasikan aplikasi yang telah dibuat. Aplikasi-aplikasi yang telah selesai diberikan jangka waktu selama 3 minggu untuk disubmit ke Nokia Store. Target yang ingin dicapai dari acara ini adalah kita bisa melampaui aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh negara lain dan menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Untuk foto-foto lengkapnya di acara ini bisa mengunjungi halaman Facebook DepokMobi.
* artikel ini merupakan hasil edit dan publish ulang dari artikel di blog TheStudioIndependent dengan seizin dari Studio Independent
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…