Industri keuangan di Indonesia semakin menggeliat sejalan berkembangnya financial technology atau fintech. Data Statista mencatat pada 2017, nilai transaksi fintech di Indonesia diperkirakan menyentuh angka 248 Triliun Rupiah. Tak heran karena fintech bisa masuk ke sisi investasi, perencanaan keuangan, melahirkan produk keuangan, hingga berperan dalam riset perbankan.
Potensi tersebut dilirik Bank Bukopin yang bekerja sama dengan Kibar membentuk BNVLabs. Setelah diluncurkan pada Maret 2017 lalu, kini BNVLabs telah memiliki sebuah coworking space yang berlokasi di Lantai 5 Menara KIBAR, Jakarta Pusat. Hadirnya coworking space ini akan memfasilitasi para startup yang telah resmi menjadi mitra BNVLabs.
Selama lima bulan terakhir Bank Bukopin bersama KIBAR telah membentuk Agent of Change, sebuah tim khusus untuk pengembangan inovasi dan program inkubasi bagi startup. “Saat ini para Agent of Change telah siap untuk berkolaborasi dengan delapan startup yang sudah resmi bekerja sama dengan BNVLabs. Sebagai bank dengan puluhan tahun pengalaman di industri finansial, kami siap membuka sistem perbankan Bank Bukopin untuk dimanfaatkan oleh para startup,” papar Adhi Brahnantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi, Bank Bukopin.
Adanya coworking space BNVLabs dapat menjadi payung bagi startup untuk fokus pada Mentorship, Expertise, dan Market Access. Saat ini ada delapan startup yang berkolaborasi, yaitu Jojonomic, Reblood, eFishery, Olride,Riliv, 8villages, Iwak, dan Pasienia. Ke depannya akan menyusul startup lain yang masuk tahap inkubasi. Di BNVLabs coworking space para startup bisa berinovasi sekaligus mengembangkan sistem perbankan dari sisi payment gateway, core banking system, dan credit scoring.
Salah satu startup yang telah resmi menjadi mitra BNVLabs adalah Reblood, aplikasi yang membantu untuk donor darah di tempat terdekat. CEO Reblood, Leonika Sari, mengatakan lewat kerja sama dengan BNVLabs, Reblood bisa mengeksplorasi pengembangan produk dari sisi finansial, misalnya lewat donasi atau crowdfunding.
Menanggapi hal ini, Octa Ramayana selaku Head of Incubation KIBAR mengatakan, “Ke depannya di BNVLabs akan ada mentor sebagai fasilitator. Namun, tak hanya seputar fintech saja yang dibahas, tetapi juga masalah industri lainnya. Dengan begitu, para developer bisa masuk ke sisi fintech-nya. Komunitas pun bisa bergabung, berkolaborasi, dan bertanya seputar fintech.”
Dalam acara peresmian ini juga ada dua sesi panel diskusi yang membahas seputar perkembangan fintech di Indonesia. Kedua sesi panel diskusi diisi oleh beberapa pembicara, di antaranya Indrasto Budisantoso (CEO Jojonomic), Dwi Sna (VP Bussiness Development eFishery), Yosamartha (Direktur, Fintech Office Bank Indonesia), dan Dr. Hargo Utomo (Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Universitas Gadjah Mada).
Melalui coworking space ini diharapkan startup dan fintech dapat berjalan beriringan untuk menghadirkan inovasi dan solusi untuk Indonesia. “Dua terbaik dari startup yang telah bekerja sama dengan BNVLabs akan kami pilih untuk mendapatkan kesempatan terbang ke Silicon Valley untuk mengembangkan network dan skill lebih dalam,” tutup Adhi.