Pada tanggal 30 Mei 2013 bertempat di Jakarta, Acer meluncurkan produk terbarunya Acer Aspire P3. Produk yang bertajuk Ultrabook Hybrid ini adalah generasi terbaru dari notebook, inovasi teknologi yang memadukan tablet dengan notebook kedalam satu perangkat. Desain futuristik ini memungkinkan kita menggunakan perangkat ini selayaknya laptop dengan keyboard atau menjadikannya sebagai tablet layar sentuh. Untuk lebih lengkap tentang acara launching tersebut bisa dibaca di artikel TeknoJurnal beberapa waktu lalu.
Beruntungnya saya memiliki kesempatan mencoba perangkat canggih ini lebih mendalam. Sekarang mari kita bahas satu persatu pengalaman saya menggunakan ultrabook hybrid Acer Aspire P3 ini.
1. Desain Tampilan
Ultrabook Acer Aspire ini dirancang untuk digunakan oleh kalangan profesional yang mempunyai mobilitas tinggi. Layar ultrabook ini berukuran 11,6 inch dan memiliki 1366 x 768. Salah satu keunikan dari ultrabook ini adalah bisa digunakan dengan dua mode yang berbeda, yaitu sebagai ultrabook atau sebagai tablet.
Sebagai penggemar keyboard yang bermodel chiclet, menurut saya ultrabook ini sangat nyaman saat digunakan mengetik dokumen. Untuk menulis artikel ini pun saya menggunakan ultrabook hybrid ini.
Percobaan pada layar sentuhnya saya gunakan dengan menggunakan aplikasi Music Maker Jam. Perangkat ini didukung dengan kemampuan multi touch hingga 10 titik. Dengan kemampuan tersebut saya bisa mengoptimalkan banyak titik untuk mengatur musik yang sedang diputar.
Dilengkapi dengan keyboard yang menggunakan konektivitas bluetooth membuat kita masih bisa mengontrol apa yang terjadi di layar meskipun monitor telah dicopot dari dock-nya.
Bagaimana dengan berat dan ketebalan dari ultrabook ini? Acer Aspire P3 ini memiliki ketebalan kurang dari 2 cm, cukup tipis ya. Saat digunakan sebagai tablet, beratnya hanya 790 gram. Namun saat sudah digabung dengan keyboardnya, berat dari ultrabook ini seberat 1,3 kg. Masih termasuk cukup ringan untuk pengguna yang memiliki mobilitas tinggi.
Namun sayangnya ultrabook ini tidak menyediakan touchpad pada perangkatnya, sehingga pengguna hanya bisa memaksimalkan layar sentuh pada monitor.
2. Spesifikasi dan Performa
Acer Aspire P3 dilengkapi dengan kemampuan proccessor Intel Core i3-3229Y, 1.4 GHz, DDR 3, architecture 64-bit. Ultrabook ini didukung dengan memori 2 GB DDR 3. Kita harus puas dengan besarnya memori tersebut karena memori tersebut tidak bisa di uprade.
Kapasitas penyimpanan menggunakan teknologi SSD (Solite State Drive) sebesar 60 GB yang membuat performa OS windows 8 yang diberikan menjadi lebih baik. Sehingga saat anda melakukan booting kurang dari 5 detik dan shutdown hanya membutuhkan waktu paling lama 10 detik, begitu juga saat kita membuka aplikasi kecepatannya sangat mengagumkan. Namun di titik ini juga yang menjadi kelemahan dari ultrabook ini. Kita hanya bisa memanfaatkan ruang penyimpanan sebesar 60 GB (hanya sekitar 30GB setelah digunakan untuk ruang instalasi OS). Bila ingin memiliki kapasitas yang lebih besar lagi kita harus menggunakan media penyimpanan cloud atau merogoh kocek lebih untuk membeli harddisk drive eksternal.
Dengan dukungan teknologi Intel Ivy Bridge yang hanya menggunakan daya sebesar 7 watt, serta baterai berkekuatan 40 Wh membuat daya tahan Ultrabook Hybrid Acer Aspire P3 ini bisa digunakan selama 4-6 jam.
3. Konektivitas
Ultrabook ini dilengkapi dengan beberapa port dan koneksi. Diantaranya:
- Port USB 3.0 (mendukung transfer data hingga 5GBps)
- Port micro HDMI
- Jack audio 3,5 mm
- Bluetooth 4.0
- Wi-fi 802.11 a/b/g/n
Namun sayangnya, sebagai pengguna notebook yang baru berpindah ke ultrabook, saya masih merasa kurang dengan ketersediaan port USB yang hanya ada 1 buah. Port yang lebih dari satu buah berguna bagi yang sering bekerja dengan dokumen menggunakan mouse, terlebih lagi ketersediaan SSD yang hanya 30 GB (30 GB sisanya sudah digunakan untuk OS) sangat diperlukan port untuk menghubungkan HDD eksternal.
4. Kamera dan Multimedia
Bagaimana dengan kemampuan multimedia perangkat ini? Acer Aspire P3 didukung dengan Acer Crystal Eyes 720p HD dan kamera belakang yang memiliki resolusi hingga 5 MP sehingga kita dapat menangkap dan merekam momen dengan resolusi yang memuaskan.
Dari sisi suara, ultrabook ini dilengkapi dengan fitur Dolby Home Theater v4 yang diklaim bisa meningkatkan suara hingga 10x lebih kencang.
Bila ingin melakukan desain atau memainkan games, Acer Aspire P3 ini didukung dengan Intel HD Graphic 4000.
Kesimpulan
Ultrabook Hybrid yang dijual oleh Acer Indonesia seharga Rp 8,499,000 ini sangat memuaskan dari sisi multimedia, nyaman saat digunakan untuk bekerja, flexibel dalam mode penggunaannya dan memang sangat cocok untuk digunakan oleh profesional yang memiliki mobilitas sangat tinggi.
Demikian pengalaman saya saat menggunakan Acer Aspire P3. Ada pembaca yang pernah mencoba dan ingin berbagi eksperience juga? Silahkan tambahkan di kolom komentar.