Review ASUS Zenfone Max – ASUS sudah berhasil meraih posisi ke dua sebagai vendor smartphone paling populer di Indonesia. Oleh karena itu, ASUS terus memperkenalkan produk mereka yang sangat menarik.
Nah kali ini saya berkesempatan kembali mencoba salah satu produk terbaru dari ASUS, yakni Zenfone Max. Seperti yang diketahui, keunggulan dari Zenfone Max terletak pada kapasitas dan daya tahan baterai miliknya dengah harga hanya Rp 2.499.000.
Sebagai pembuka kamu bisa menyaksikan video review ASUS Zenfone Max di atas yang menjelaskan secara garis besar. Untuk mengetahui secara lebih mendalam, berikut review ASUS Zenfone Max dari saya.
Review ASUS Zenfone Max dimulai dengan melihat desainnya yang tidak jauh berbeda dengan keluarga Zenfone sebelumnya. Varian smartphone yang saya gunakan menghadirkan warna putih dan garis keemasan dipinggirannya. Bentuknya melengkung di berbagai sisi yang membuatnya lebih nyaman ketika digenggam.
Penutup belakang yang bercorak seperti kulit dapat dilepas untuk memperlihatkan dua slot kartu SIM dan satu slot microSD. Selain itu kamu dapat melihat baterai Zenfone Max, namun tidak dapat dilepas oleh penggunanya begitu saja.
Pada bagian atas terdapat lampu notifikasi LED dan tombol capacitive touch. Sayangnya lampu notifikasi LED terlalu kecil dan redup yang menyebabkan saya sering tidak menyadari ada notifikasi. Tombol capacitive Home, Back, dan Option juga tidak dapat menyala sehingga akan sedikit kesulitan ketika digunakan dalam keadaan gelap.
ASUS Zenfone Max memiliki dimensi 77.5mm x 156mm x 10.55mm dengan berat mencapai 202g. Cukup besar dan tentu terasa lebih berat dibandingkan kebanyakan smartphone akibat ukuran baterainya yang besar.
Jika membicarakan ASUS Zenfone Max pasti harus membicarakan kapasitas baterainya yang mencapai 5000mAh. Kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan kebanyakan smartphone yang beredar saat ini tentu wajib masuk dalam review ASUS Zenfone MAx.
Pada review ASUS Zenfone Max ini, saya mencoba terlebih dahulu untuk melakukan bencmark dengan menggunakan aplikasi Geekbench 3. Hasilnya sangat mengejutkan, Zenfone Max mampu bertahan selama 14 jam 37 menit dengan kondisi prosesor bekerja secara terus menerus dan kecerahan layar pada tingkat 50%.
Review ASUS Zenfone Max selanjutnya saya mencobanya dalam dua kebiasaan sehari-hari yang sering saya lakukan, yakni ketika sedang intensif seperti bermain game dan saat sekedar chatting atau browsing.
Pada percobaan pertama saya mencoba untuk bermain game beberapa jam, menyaksikan satu film berdurasi penuh, merekam video, dan browsing. Zenfone Max mampu bertahan hampir satu hari penuh, padahal jika menggunakan smartphone lain mungkin maksimal hanya selama 3 jam saja.
Pada percobaan kedua saya mencoba menggunakannya seperti biasanya. Sebagian besar waktu pada smartphone digunakan untuk membaca, browsing, chatting, dan sesekali bermain game. Hasilnya sangat menakjubkan, Zenfone Max mampu bertahan hampir selama 3 hari penuh.
ASUS Zenfone Max menawarkan spesifikasi kelas menengah dengan chipset Qualcomm Snapdragon 410 Quad-Core 1,2 Ghz yang digabungkan dengan RAM 2GB dan penyimpanan internal 16 GB. Walaupun Zenfone Max lebih mengedepankan efisiensi daya, namun ia masih tetap memiliki kemampuan kinerja yang baik.
Sebagai permulaan untuk review ASUS Zenfone Max bagian kinerja, saya mencoba untuk melakukan benchmark dengan menggunakan aplikasi Geekbench 3 dan AnTuTu v6.
Hasilnya review ASUS Zenfone Max pada AnTuTu mampu meraih nilai 22.345, sedangkan pada Geekbench 3 mendapatkan nilai 485 untuk single-core dan 1.470 untuk multi-core.
Sayangnya perangkat review ASUS Zenfone Max yang saya gunakan datang bersamaan dengan beberapa aplikasi bawaan dari ASUS yang cukup menghabiskan tempat. Saya diharuskan untuk melakukan update seluruh aplikasi tersebut ketika menyalakan smartphone pertama kali.
Sisi baiknya, sebagian besar aplikasi bawaan ASUS ditujukan agar lebih irit daya dibandingkan aplikasi yang tersedia dari pihak ketiga. Tampilan antarmuka ZenUI sebagai andalan ASUS memberikan sangat banyak kustomisasi untuk smartphone walaupun optimalisasi untuk Zenfone Max masih dapat ditingkatkan.
Secara kesuluran melalui review ASUS Zenfone Max ini, smartphone mampu menjalankan aplikasi secara baik dan mampu bermain game 3D yang tidak terlalu berat secara lancar dalam keseharian. Namun, Zenfone Max terkadang sedikit lambat dan tidak responsif baik ketika saya hanya sekedar membuka menu Recent hingga ketika bermain game seperti Final Fantasy Record Keeper.
Kamera merupakan salah satu fitur paling penting untuk smartphone di era sekarang ini. Review ASUS Zenfone Max selanjutnya mencoba melihat hasil gambar jepretan kamera smartphone satu ini.
Kamera belakang 13MP berteknologi Laser Auto Focus yang memungkinkan untuk mengambil gambar secara cepat dan akurat. Begitu juga dengan kamera depan 8MP dari Zenfone Max yang dapat digunakan untuk selfie dengan hasil yang baik.
Kualitas gambar kamera belakang dalam ruang terbuka cukup tajam dan jelas ditambah banyaknya pengaturan yang bisa dilakukan agar hasil jepretan semakin indah. Dalam keadaan lowlight kualitas gambar masih jelas dan terang, namun masih cukup nampak noise disekelilingnya.
Review ASUS Zenfone Max selanjutnya melihat hasil dari layar IPS berukuran 5,5 inci dengan resolusi HD 1280 x 720 pixels. Dengan bentang layar cukup besar kamu bisa merasa lebih puas ketika menyaksikan video kesukaanmu. Saya mencoba untuk menyaksikan beberapa jenis video berbeda dan semuanya mampu dijalankan secara mulus.
Review ASUS Zenfone Max pada bagian speaker yang terpasang di belakang mampu menghasilkan suara yang lantang. Namun pengaturan Equalizer dari ASUS membuat suara sedikit lebih dalam dari yang saya inginkan sehingga harus mengaturnya kembali di ASUS Audio Wizard.
Melalui review ASUS Zenfone Max ini, pihak ASUS berhasil mencapai keinginannya untuk memberikan sebuah smartphone dengan daya tahan baterai sangat lama dan tidak perlu diragukan lagi ketangguhannya.
Selama melakukan review ASUS Zenfone Max, saya tidak perlu lagi membutuhkan powerbank dikarenakan smartphone satu ini dijamin dapat bertahan cukup lama.
Performa yang ditawarkan kurang responsif dan seharusnya masih dapat lebih baik lagi, semoga ASUS dapat membuatnya lebih optimal dengan memberikan pembaruan kedepannya. Walaupun begitu secara keseluruhan performa dapat diterima dan mampu menjalankan aplikasi secara lancar.
Bagi yang suka fotografi juga tidak akan kecewa dengan kamera yang ditawarkan oleh Zenfone Max dengan kualitas yang cukup baik dan banyaknya pilihan pengaturan yang bisa dilakukan. Hasil gambar dalam keadaan lowlight masih tergolong dapat diterima.
Jika kamu menginginkan smartphone dengan daya tahan baterai lama tidak perlu mencari lebih jauh lagi karena ASUS Zenfone Max bisa memenuhi hal tersebut. Ditambah harganya yang hanya Rp 2.499.000 semakin menambah kelebihannya.
Warna | Hitam, Putih |
Layar | 5.5 inci IPS HD 720p |
Pelindung | Corning Gorilla Glass 4 |
Dimensi | 77.5 x 156 x 10.55 mm |
Berat | 202 gram |
Prosesor | Qualcomm MSM8916 QuadCore 1.2GHz |
GPU | Adreno 306 |
RAM | 2 GB LPDDR3 |
ROM | 16 GB |
microSD | hingga 64 GB |
Baterai | 5000 mAh |
Kamera Utama | 13MP, f/2.0, dual-color Real Tone flash, laser auto focus |
Kamera Depan | 5MP, f/2.0, Real Time Beautification |
Sistem Operasi | Android 5.0 Lollipop |
Antar Muka | ZenUI |
Sensor | Accelerator, Compass, Proximity, Ambient Light, Hall |
Kartu SIM | micro-SIM (4G) & micro-SIM (3G) |
Jaringan | 3G, 4G, WiFi, Bluetooth v4.0, microUSB, OTG, NFC |
Harga | Rp 2.499.000 |
* Artikel ini dirilis pertama kali di gadgetren.com, Gadgetren adalah situs divisi TeknoJurnal khusus untuk gadget
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…