Honor merupakan sub-brand Huawei yang sukses dengan smartphone berspesifikasi tinggi, namun memiliki harga terjangkau. Menariknya, hari ini Honor secara resmi meluncurkan perangkat flagship terbarunya yang bernama Honor 10 di Indonesia.
Bisa dibilang smartphone andalan Honor ini memiliki spesifikasi hardware, fitur, kamera, dan desain yang mumpuni untuk bisa bersaing dengan perangkat kelas atas kompetitornya. Pastinya Gadgeter sangat penasaran seperti apa sih kemampuan Honor 10 untuk bersaing di pasar Indonesia.
Kebetulan saya berkesempatan untuk mencoba dan melakukan pengujian Honor 10 selama beberapa minggu, mulai dari penggunaan sehari-hari hingga aktivitas berat. Untuk menghilangkan rasa penasaran dari Gadgeter, maka dapat langsung melihat artikel review berikut ini :
Honor 10 hadir dengan desain yang ramping dengan menggunakan bodi yang terbuat dari bahan logam. Sementara bagian belakangnya memiliki desain melengkung di kedua sisinya sehingga terasa pas ketika digenggam oleh tangan.
Selain itu, bagi belakangnya memilki warna glacier dengan dilindungi kaca yang akan memberikan efek gemerlap dan efek mewah ketika dipantulkan pada cahaya. Pada bagian atas belakangnya terdapat dua kamera utama yang menonjol didampingi dengan LED Flash dan tulisan AI Camera.
Beralih ke bagian depannya terdapat layar 5,84 inci dengan resolusi Full HD+ (2.280 x 1.080 piksel), berteknologi IPS, kaca 2,5D, dilindungi kaca anti gores Corning Gorilla Glass, dan beraspek rasio 19:9 yang memenuhi bagian depannya.
Bahkan pihak Honor pun sudah menyematkan pelindung kaca tambahan dalam paket penjualannya yang sudah langsung terpasang di Honor 10. Mengikuti tren saat ini, poni atau notch sudah disematkan pada bagian atasnya yang menjadi tempat untuk menyimpan kamera depan, sensor, dan lubang suara.
Tombol fingerprint masih berada di bagian bawah depannya, meskipun layarnya sudah hampir memenuhi bagian depan. Sementara pada bagian kirinya terdapat SIM Tray yang terdapat dua slot untuk kartu SIM. Sayangnya tidak terdapat slot kartu microSD sama sekali, namun hal ini sudah tertutupi dengan storage internal yang besar.
Selanjutnya pada bagian kanannya terdapat tombol volume maupun power yang ditempatkan sejajar sehingga memudahkan untuk melakukan kombinasi screenshot. Seperti Xiaomi maupun Huawei, Honor 10 juga memiliki sensor Inframerah pada bagian atasnya yang dapat berfungsi sebagai remote control perangkat elektronik.
Terakhir, pada bagian bawah smartphone ini terdapat port jack audio 3,5mm, speaker, dan port USB Type-C. Meskipun desainnya menarik dan enak digenggam, namun bagian belakang Honor 10 terasa licin karena menggunakan kaca sehingga sebaiknya menggunakan casing jelly tambahan yang sudah hadir dalam paket penjualannya.
Selain performa yang dimiliki Honor 10, saya sangat menyukai dua kamera belakang yang hadir di dalamnya. Sekilas, Honor telah menyematkan dua kamera belakang dengan kombinasi kamera primer 16 MP, aperture f/1.8, bersensor RGB + kamera sekunder 24 MP, aperture f/1.8, bersensor monokrom, PDAF, dan LED Flash.
Hampir mirip dengan Huawei, aplikasi kamera bawaan dari EMUI 8.1 ini menawarkan segudang fitur fotografi yang dapat dieksplorasi lebih dalam oleh penggunanya. Dalam pengujian pertama kali, saya langsung mencoba fitur kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang diklaim oleh Honor dapat menghasilkan foto dengan bagus.
Untuk mencobanya, saya langsung masuk ke menu Photo pada aplikasi kamera bawaan Honor 10 dan secara otomatis tulisan AI pada bagian atas sudah menyala dengan berwarna gradasi. Selanjutnya, saya langsung mencoba untuk melakukan foto pada obyek yang sedang berada di sekitar saya.
Hasilnya AI pada Honor 10 memutuskan secara pintar pada hasil foto yang telah diambil, mulai dari peningkatan warna, penyesuaian cahaya, mode scene yang digunakan, hingga tingkat bokeh (background blur) agar fotonya menjadi bagus serta memanjakan mata.
Sejauh ini, saya puas dengan hasil foto yang diambil menggunakan AI ini karena terjadi peningkatan dibandingkan hasil yang tanpa AI. Namun apabila penggunanya tidak suka dengan fitur ini maka bisa langsung dimatikan.
Sementara itu, apabila penggunanya ingin mengambil foto bokeh (background blur) secara instan dan cepat maka dapat menggunakan mode Aperture untuk menangkap obyek benda atau Portrait untuk menangkap obyek manusia.
Pada mode Aperture ini penggunanya juga bisa menentukan tingkat bokeh (background blur) dengan aperture mulai dari 0,95 hingga 16 sesuai dengan selera. Sementara pada mode Portrait, penggunanya dapat menentukan tingkat beauty dan menggunakan efek tambahan baru bernama 3D Lighting Portait yang mirip dengan milik iPhone X.
Dengan hadirnya 3D Lighting Portrait ini memungkinkan penggunanya dapat menghasilkan foto yang artistik, baik berwarna (stage lighting) maupun hitam putih (Classic lighting). Fitur ini pun hadir juga apabila menggunakan kamera depan.
Selain fitur ini, aplikasi kamera bawaan Honor 10 juga menyediakan mode menarik lainnya seperti Pro, Night Shot, Panorama, Monochrome, Light Painting, HDR, Time-Lapse, Filter, Slow Motion, Time Lapse, 3D Panorama, AR Lens, dan masih banyak lagi yang akan memanjakan penggunanya.
Meskipun sangat bagus dalam menghasilkan foto pada kondisi cahaya yang cukup atau terang, namun hasil foto yang diambil pada kondisi low light atau minim cahaya bisa dibilang biasa saja sehingga memang penggunanya perlu menyesuaikan kondisi ketika mengambil foto malam hari agar hasilnya menjadi sangat bagus.
Selanjunya, kamera depan Honor 10 mempunyai resolusi 24 MP dengan aperture f/2.0 yang dapat menghasilkan foto selfie dengan bagus. Bahkan kamera depannya pun memiliki mode Aperture, Portrait, Panorama, Filter, dan masih banyak lagi. Untuk itu, bagi Gadgeter yang penasaran dengan foto Honor 10 maka dapat melihat hasilnya sebagai berikut ini :
Kamera Belakang
Foto dengan AI
Foto dengan 3D Portrait Lighting
Foto dengan Aperture
Foto Malam Hari
Foto Monokrom
Kamera Depan
Honor 10 telah dilengkapi dengan teknologi terbaru yang bernama GPU Turbo. Pihak Honor sendiri mengklaim bahwa teknologi ini memungkinkan kinerja GPU dapat meningkat 60% dibandingkan kondisi normal, namun dengan konsumsi daya baterai yang menurun hingga 30%.
Dengan kata lain pengguna smartphone ini dapat bermain game secara lancar dan cepat dengan waktu yang lebih lama. Pada saat pengujian Honor 10 ini saya sudah mendapatkan update GPU Turbo sehingga dapat merasakan bermain game dengan waktu yang lama.
Sementara itu, pihak Honor sendiri mengatakan bahwa untuk mendapatkan teknologi GPU Turbo ini. Pengguna Honor 10 dapat mengunjungi menu Settings > memilih menu System > membuka menu System Update > nantinya Honor 10 akan mencari update terbaru > apabila update telah tersedia maka penggunanya cukup langsung memilih Yes untuk menyetujuinya.
Sekilas, update EMUI 8.1 yang sudah mendukung GPU Turbo ini hadir pada versi COL-L29.8.1.0.140 (C636) sehingga apabila Honor 10 yang dimilikinya telah masuk ke versi ini maka secara otomatis telah mendukung GPU Turbo.
Sebagai smartphone flagship, Honor 10 ini dibekali dengan chipset Kirin 970 Octa-core (4×2.4 GHz Cortex-A73 & 4×1.8 GHz Cortex-A53 yang lengkap dengan GPU Mali-G72 MP12 dan NPU (Neural Processing Unit) yang dapat mengendalikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Dalam mengimbangi kemampuan chipset tersebut, smartphone yang saya gunakan ini telah ditanamkan RAM 4 GB dan storage internal 128 GB. Secara teori, kombinasi hardware ini dapat membuat smartphone menjalankan game atau aplikasi berat sekalipun dengan sangat lancar.
Untuk itu, saya melakukan pengujian terhadap Honor 10 untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari menjalankan aplikasi atau game ringan hingga berat. Bahkan menjalankan aplikasi secara multitasking.
Pada saat pengujian aplikasi yang dijalankan multitasking dengan melakukan perpindahan aplikasi secara cepat, Honor 10 dapat berjalan dengan lancar tanpa hambat. Sementara itu, pada saat melakukan pengolahan di aplikasi, baik chat, telepon, SMS, mengetik dokumen, update status di media sosial, maupun video call dapat berjalan dengan mulus.
Pada pengujian game berat, saya mencoba memainkan beberapa game dengan grafis paling tinggi, mulai dari Mobile Legends, Arena of Valor, PUBG Mobile, Rules of Survival, Final Fantasy 15 Pocket Edition, Honkai Impact 3, hingga Asphalt 9 dapat dimainkan dengan lancar dan cepat.
Bahkan khusus Mobile Legends dan Arena of Valor yang dimainkan dengan grafis tinggi ditambah FPS tinggi pun masih dapat berjalan dengan optimal tanpa kendala. Bisa dibilang fitur GPU Turbo berjalan dengan cukup baik untuk menjalankan game, namun dengan konsumsi daya baterai yang menurun.
Tak lupa, saya pun melakukan pengujian performa menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark dan Geekbench. Terlihat Honor 10 berhasil mendapatkan skor tinggi mencapai 202.215 poin pada pengujian AnTuTu. Sedangkan pada pengujian Geekbench, smartphone ini mendapatkan skor 1.902 pada pengujian single-core dan 6.510 pada pengujian multi-core.
Dalam pengujian yang dilakukan secara manual dan aplikasi, terlihat Honor 10 memang memiliki performa smartphone kelas atas. Dengan kata lain, performa yang dimiliki oleh Honor 10 ini merupakan salah satu nilai jual utamanya.
Honor 10 ini dibekali dengan baterai berkapasitas 3.400 mAh yang diklaim pihak Honor dapat bertahan lama. Untuk membuktikannya, saya melakukan pengujian multitasking dalam aktivitas sehari-hari.
Dalam pengujiannya, saya melakukan chat, telepon, SMS, update status, upload foto, bermain game, mengetik dokumen, sesekali, menonton video sesekali, maupun mendengarkan musik sesekali. Hasilnya Honor 10 dapat bertahan hingga 12 jam 10 menit hingga titik kritis 15%.
Sementara itu, Honor 10 dibekali dengan fitur SuperCharge yang dapat melakukan pengisi daya baterai dari 0% hingga 65% hanya dalam waktu 30 menit saja. Namun untuk pengisian ulang hingga 100% memakan waktu 1 jam hingga 1 jam 25 menit.
Bisa dibilang Honor 10 ini memiliki daya tahan baterai yang baik, meskipun memiliki performa yang tinggi. Sebagai catatan, saya menggunakan satu kartu SIM dengan jaringan 4G-LTE dalam pengujian ini sehingga akan berbeda hasilnya apabila menggunakan dua kartu SIM sekaligus.
Meskipun layarnya memenuhi bagian depan, namun Honor tetap menyematkan sensor fingerprint pada bagian bawah depannya dan diklaim dapat mengenali sidik jari hanya dalam waktu 0,5 detik. Dalam pengujiannya sendiri, saya merasakan bahwa sensor fingerprint ini mampu mendeteksi sidik jari saya dengan cepat untuk membuka kunci smartphone.
Selain untuk membuka kunci, sensor fingerprint ini juga dapat digunakan untuk membuka aplikasi yang dikunci. Sementara itu, Honor sendiri memberikan akses 5 sidik jari berbeda yang dapat dideteksi oleh sensor fingerprint.
Sebagai alternatif dari sensor fingerprint, Honor 10 juga dibekali dengan Face Unlock yang memudahkan penggunanya membuka kunci smartphone hanya menggunakan wajah. Pada saat menguji fitur ini, saya menghadapkan wajah ke bagian depan smartphone dan ternyata wajah saya dapat dideteksi dengan cepat oleh smartphone, bahkan dalam kondisi dengan cahaya kurang terang sekalipun.
Honor 10 sudah langsung dibekali dengan sistem operasi masa kini EMUI 8.1 berbasiskan Android Oreo yang memiliki beragam fitur menarik. Sementara itu, User Interface (UI) dan User Experience (UX) yang dihadirkan oleh EMUI 8.1 ini memudahkan saya untuk menjelajahi menu, pengaturan, sistem, maupun aplikasi di dalamnya.
Sekilas, Master Lab sendiri telah menobatkan EMUI sebagai salah satu sistem operasi dengan UI terbaik nomor 2 di dunia. Selain itu, manajemen konsumsi RAM dan aplikasi yang berjalan dapat diatur oleh EMUI dengan baik.
Saya dapat membuka dua aplikasi sekaligus dalam satu layar hanya dengan menahan tombol Recent beberapa detik atau memanfaatkan fitur Knuckle Gesture, dimana penggunanya menggunakan gesture dari tulang jari yang diseret dari bagian kiri ke kanan agar membentuk sebuah garis lurus di tengah layar sehingga dapat menjalankan dua aplikasi sekaligus.
Bahkan saya pun dapat memanfaatkan fitur Motion Control untuk membuka aplikas yang diinginkan hanya dengan membuat pola huruf menggunakan tulang jari. Misalnya saja saya akan membentuk huruf C di layar untuk dapat membuka aplikasi Kamera secara cepat.
Apabila penggunanya Honor 10 merasa layarnya sangat lebar maka dapat menggunakan menu One-Handed UI yang memungkinkan layar menjadi lebih kecil di sisi kiri maupun kanan dengan menggeser tombol Home ke Recent atau Home ke Back sesuai sisi yang diinginkan.
Selain transisi animasi, EMUI 8.1 ini juga menyediakan berbagai tema yang menarik untuk digunakan pada Honor 10. Tak hanya itu, terdapat juga Simple Mode yang akan memberikan UI atau tampilan antarmuka sederhana dan ikon besar untuk memudahkan pengguna lanjut usia menggunakannya.
Sebagai smartphone flagship, memang sudah seharusnya Honor 10 dibekali dengan NFC (Near Field Communication) yang dapat digunakan untuk transfer data antar smarthpone, mengecek maupun mengisi emoney, hingga pembayaran digital. Dalam pengujiannya sendiri, saya menggunakan NFC ini untuk mengecek saldo BNI TapCash yang dapat dideteksi dengan cepat.
Screenshot merupakan salah satu fitur yang menarik pada setiap smartphone karena dapat mengambil gambar, baik dari video, musik, tampilan, aplikasi, game, dan masih banyak untuk dijadikan bukti atau disimpan.
Pada Honor 10 ini saya dapat menggunakan beragam cara untuk mengambil screenshot, mulai menyapu tiga jari dari bagian atas ke bawah layar, mengetuk layar dua kali menggunakan tulang jari, membuat pola lingkaran menggunakan tulang jari, dan menekan lama tombol volume bawah + power selama beberapa detik. Bahkan saya pun dapat mengambil screenshot panjang untuk mengabadikan website atau dokumen dengan halaman yang panjang.
Secara keseluruhan, Honor 10 menawarkan performa bertenaga, desain cantik, dan fitur yang sangat bagus. Bisa dibilang saya merasa puas ketika menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari karena dapat menjalankan aplikasi maupun game dengan lancar tanpa kendala.
Bahkan saya sangat menyukai kemampuan dua kamera belakang + AI dari Honor 10 ini karena dapat menghasilkan foto – foto yang bagus dengan menyesuaikan terhadap lingkungan. Meskipun, perlu peningkatan lagi dalam pengambilan foto di kondisi low light.
Foto-foto bokeh (background blur) pun bisa dapat dihasilkan dengan mudah dan cepat berkat hadirnya mode Aperture, Portrait, dan AI. Bahkan 3D Lighting Portrait sendiri dapat membuat foto terlihat artistik.
Soal urusan bermain game, saya pun merasa puas karena dibekali dengan chipset Kirin 970 ditambah GPU Turbo yang memberikan peningkatan performa sehingga dapat dengan lancar menjalankan game yang diatur menggunakan grafis tinggi dan FPS tinggi.
Meskipun desain bodi dari Honor 10 menawan, namun sidik jari mudah membekas pada bagian belakangnya karena dilapisi kaca sehingga sebaiknya dilindungi dengan casing jelly tambahan yang sudah tersedia dalam paket penjualan.
Honor 10 ini telah dijual secara resmi dibanderol Rp 6.999.000 di Indonesia. Apabila dilihat dari harga yang ditawarkan ini, bisa dibilang sudah sesuai dengan performa dan desain yang ditawarkan. Dengan kata lain Honor 10 dapat menjadi salah satu smartphone pilihan di kisaran harga ini.
* Artikel ini dirilis pertama kali di gadgetren.com, Gadgetren adalah situs divisi TeknoJurnal khusus untuk gadget
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…