Infinix, sebuah vendor ponsel asal Hong-Kong, baru-baru ini memperlihatkan taringnya di Indonesia. Setelah sebelumnya sukses menjual ponsel Infinix Hot Note, kini mereka juga merilis ponsel Infinix Zero 2 melalui situs Lazada Indonesia secara eksklusif.
Jika Infinix Hot Note dilepas dengan harga kelas low-end, saudaranya Infinix Zero 2 lebih menargetkan kelas menengah. Namun jangan salah, walaupun harga Infinix Zero 2 berada di kelas menengah namun performanya tidak kalah dengan kelas atas.
Perlu dicatat, spesifikasi ponsel Infinix Zero 2 yang dijual di luar negeri berbeda dengan yang ada di Indonesia. Perbedaan yang paling mencolok adalah Infinix Zero 2 memiliki RAM 3 GB dan dukungan jaringan LTE Indonesia.
Beberapa spesifikasi teknis Infinix Zero 2 adalah sebagai berikut:
Jaringan Seluler: Dual SIM 2G, 3G, 4G LTE
Layar: Layar sentuh 5″ kapasitif Super AMOLED dengan resolusi layar 720 x 1280 pixel (294 ppi) dan dilindungi dengan Corning Gorilla Glass 3
Memori: RAM 3 GB, kapasitas internal 16 GB, dan dukungan MicroSD hingga 32 GB
Prosesor: MediaTek MT6753 64-bit Octa Core 1.5 GHz
Presesor Grafis: Mali-T720 MP3 @ 700 MHz
Baterai: Baterai Li-Polimer 2300 mAh (tidak dapat dicopot)
Kamera: Kamera belakang 13 MP dan kamera depan 5 MP
Untuk spesifikasi lengkapnya, bisa dilihat di situs INPONSEL.
Dari depan Infinix Zero 2 tidak terlihat berbeda jauh dibandingkan ponsel-ponsel pintar lainnya, sebuah papan persegi hitam tanpa logo. Tombol power dan volume terdapat di sisi kanan ponsel, slot micro-USB untuk charging dan headphone jack ada di sisi atas, sedangkan speaker grill ada di sisi bawah ponsel.
Slot untuk 2 kartu SIM dan kartu micro SD tersembunyi di sisi-sisi ponsel dengan menggunakan katup. Untuk membuka katup penutup slot tersebut, ada bolongan kecil yang dapat dipencet dengan menggunakan semacam jarum. Untungnya Infinix sudah menyediakan alat pembuka slotnya di dalam boks paket penjualan.
Yang paling menarik dari desain ponsel Infinix adalah di bagian belakangnya. Bagian belakang ponsel ini menggunakan bahan Kevlar dengan tekstur khasnya, mirip dengan yang ada di ponsel Motorolla Droid. Tekstur Kevlar ini juga membuat ponsel tidak mudah nyelip dari tangan. Di bagian belakang juga terdapat kamera serta logo Infinix Zero.
Infinix mengklaim bahwa Infinix Zero 2 menggunakan bahan aluminium namun kurang jelas di bagian mananya yang menggunakan aluminium. Saya raba-raba di bagian sisinya, rasanya lebih mirip dengan plastik. Mungkin yang alumunium hanyalah rangka di bagian dalamnya saja.
Yang menarik lainnya dari ponsel ini adalah ketebalannya yang cukup tipis (sekitar 6,7 mm) dan beratnya yang sangat ringan (118 gram). Infinix Zero 2 juga bisa dengan mudah dipegang dengan satu tangan karena ukuran layarnya hanya 5″. Namun, di sisi-sisi ponselnya terasa agak “menusuk” tangan ketika ponsel digenggam.
Yang menyebalkan dari Infinix Zero 2 bagi saya adalah tidak adanya lampu notifikasi LED. Padahal fitur ini sudah seperti menjadi standar di ponsel Android apalagi di kelas menengah. Bagi saya yang senang mengoprek-oprek lampu notifikasi LED dan merasakan manfaatnya, ini agak mengecewakan.
Untuk ponsel berharga 2,5 juta, performa ponsel ini membuat saya terkesima. Setiap animasi yang ada di ponsel ini berjalan dengan sangat mulus tanpa ada lag, aplikasi dapat dijalankan tanpa delay yang berarti. Biasanya ini umum jika ponselnya masih baru, tapi ponsel sudah saya instal berbagai macam aplikasi dan aktif saya gunakan namun performanya tetap saja lancar.
Saya coba untuk memainkan game-game berat seperti Dead Trigger 2, Asphalt 8, dan Modern Combat 5 pun semuanya dapat dimainkan dengan lancar. Kemulusan performanya ini mungkin disebabkan oleh RAM-nya yang 3 GB dan prosesor 64 bit berinti delapan yang ada di Infinix Zero 2.
Untuk soal memori RAM, sering kali saya menemukan hampir 2 GB memori masih bebas dari total 3 GB memori yang disediakan. Skor AnTuTu yang saya dapatkan untuk Infinix Zero 2 adalah 35779, sedikit di bawah Nexus 5 dan agak tertinggal dibanding Asus Zenfone 2. Mengesampingkan skor AnTuTu, kecepatan performa ponsel ini sudah bagus.
Kualitas tampilan layar di Infinix Zero 2 sudah bagus, layar terang dan tajam serta warna terlihat cerah. Ini dikarenakan layarnya menggunakan teknologi Super AMOLED, teknologi dari Samsung yang juga digunakan di ponsel kelas atas seri Galaxy S. Walaupun resolusi layarnya hanya 720 x 1280 pixel, namun karena ukuran layar Infinix Zero 2 hanya 5″ itu sudahlah cukup.
Speaker yang ada di bagian bawah ponsel ini kualitas suara yang dihasilkan standar. Memang saya juga tidak berkekspektasi banyak untuk soal kualitas speaker karena kebanyakan ponsel Android juga kualitas speaker-nya biasa-biasa saja.
Untuk soal GPS, seringkali saya temukan posisi saya agak sedikit melenceng di peta terutama ketika sedang berada di dalam kendaraan yang berjalan. Memang tidak terlalu parah namun tetap saja agak mengganggu. Penyakit GPS yang tidak akurat ini sepertinya memang sering ditemukan di ponsel Android yang menggunakan prosesor MediaTek.
Terakhir untuk daya tahan baterai di ponsel Infinix Zero 2 sebetulnya agak sedikit mengecewakan. Saya mendapatkan screen on time sebanyak 3,5 jam dari baterai di level 100% hingga ke level 18%. Jam 7 pagi saya melepas kabel charging dari ponsel, di jam 3 sore saya sudah harus men-charge baterainya lagi padahal penggunaan ponsel lebih sering hanya browsing di Chrome.
Infinix Zero 2 sudah menggunakan Android Lollipop terbaru versi 5.1. Tidak banyak yang diubah oleh Infinix dari sisi antarmuka, Infinix hanya menambahkan beberapa fitur tambahan sehingga kesan Android murni masih terasa. Ada beberapa bloatware aplikasi yang terinstal di Infinix Zero 2 namun itu bisa di-uninstall dengan mudah.
Fitur tambahan yang agak mengganggu bagi saya adalah tombol pembersih memori di daftar recent app. Tombolnya sangat besar dan mengganggu sebagian tampilan daftar recent app. Sering kali saya tidak sengaja memencet tombol membersihkan memori padahal saya hanya ingin berpindah aplikasi.
Fitur tambahan paling bermanfaat yang saya temukan di Infinix Zero 2 adalah fitur auto start management dan app permission di dalam menu penyetelan ponsel. Fitur ini membuat kita bebas mengatur akses aplikasi yang biasanya hanya dapat kita lakukan jika ponsel Android-nya dalam kondisi sudah di-root.
Fitur lainnya adalah jika ada notifikasi yang muncul di ponsel, layar ponsel akan menyala dengan sendirinya dan menampilkan isi dari notifikasi tersebut. Fitur ini sepertinya untuk menutupi kekurangan tidak adanya lampu notifikasi LED di Infinix Zero 2.
Kualitas kamera belakang di Infinix Zero 2 tidak ada yang spesial menurut saya, malah jika memotret di area yang pencahayaannya kurang, foto yang dihasilkan kebanyakan kurang bagus karena banyaknya noise yang dihasilkan. Ketika menjepret kamera juga ada sedikit delay antara setelah saya menjepret hingga foto selesai di proses.
Berikut adalah foto-foto yang saya ambil menggunakan kamera belakang di Infinix Zero 2. Semua foto saya ambil dengan mode auto serta fitur HDR dan flash di nonaktifkan.
[foogallery id=”31094″]
Keunggulan
Kekurangan
Infinix Zero 2 saat ini sudah resmi dijual di situs Lazada Indonesia dengan harga Rp. 2.499.000.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…