Review Octagon VR Luna – Perangkat Virtual Reality Asal Bandung

Baru-baru ini saya berkesempatan untuk mencoba perangkat virtual reality buatan startup asal dari Bandung, Octagon Studio, yaitu Octagon VR Luna. Dalam kesempatan tersebut saya mencoba merasakan sensasi bermain game dengan perangkat virtual reality tersebut.

Pada awal tahun ini, Octagon Studio resmi meluncurkan situs terbaru mereka  www.octagonvr.com yang berfokus pada dunia virtual reality dengan menawarkan kepada pengguna untuk mengeksplorasi tempat-tempat di seluruh dunia secara virtual.

Meskipun teknologi yang dipakai masih terbilang jauh dari Oculus Rift atau Samsung Gear VR, tetapi Octagon VR Luna ini membuat saya tertarik karena merupakan hasil buatan lokal dari Bandung. Yuk simak saja ulasan dari saya mengenai Octagon VR Luna.

Desain dan Bahan

Walapun fungsinya sama dengan Google Cardboard, tetapi Octagon VR Luna ini dibuat dengan bahan yang berbeda daripada Cardboard yang dibuat dari bahan kertas. Bahan yang digunakan Octagon VR Luna ini adalah plastik berwarna hitam doff yang memberikan kesan perangkat ini terlihat elegan dan tidak murahan.

Desain dari Octagon VR Luna ini sekilas terlihat mirip dengan desain dari Oculus Rift yang membuatnya terlihat kokoh. Hal ini disebabkan bahan yang digunakan dari plastik, Octagon VR Luna menjadi cukup awet dan tahan lama serta sangat mudah dibersihkan dengan tisu. Berbeda dengan Cardboard yang berbahan kertas yang akan sedikit cepat rusak terlebih jika kita termasuk orang yang sering berkeringat. Selain itu, perangkat ini menggunakan lensa besar dengan ukuran 28 mm yang membuat mata pengguna lebih mengeksplorasi virtual reality.

Octagon VR Luna ini didesain untuk smartphone Android dan iOS dengan ukuran layar 4 sampai 6 inchi. Tetapi, dapat digunakan secara maksimal menggunakan smartphone dengan ukuran layar 5 sampai 5.7 inchi dengan resolusi lebih dari 400 dpi.

Untuk menahan smartphone pada Ocatagon VR Luna, disediakan dudukan dibagian depan dengan Rubber Cord atau karet yang berfungsi untuk menahan smartphone agar tidak jatuh. Pada perangkat ini terdapat juga Touch Button, atau sebuah tombol navigasi untuk mengarahkan penglihatan kita ketika menggunakan aplikasi atau game dengan menggunakan perangkat ini. Tetapi, tidak semua aplikasi atau game mendukung tombol ini.

Perangkat ini juga memiliki tali karet dibagian belakang, sehingga memberikan kenyamanan terhadap pengguna ketika menggunakan perangkat ini. Ketika pengguna bermain game virtual menggunakan perangkat ini, pengguna tidak harus memegang perangkat ini seperti Google Cardboard. Dengan tali karet dibagian belakang, kita bisa bermain game sangat lama dan tidak akan merasakan rasa pegal di tangan.

Berwisata dengan Octagon360

Dengan bantuan aplikasi Octagon360, kita dapat melakukan eksplorasi tempat-tempat di seluruh dunia secara virtual. Aplikasi ini tersedia pada sistem operasi Android dan iOS. Selain itu, Octagon 360 memiliki koleksi dari berbagai tempat di seluruh dunia seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Belanda, Jerman, Dubai, Hongkong, Korea Selatan, Singapura, Thailand, dan Indonesia.

Ketika saya mencoba aplikasi ini menggunakan Octagon VR Luna, saya melihat tempat-tempat menarik yang ada di Australia dan negara lainnya. Tampilan akan berubah sesuai gerakan kepala kita. Ini sangat menarik karena kita bisa melihat sekeliling dari tempat-tempat menarik disebuah negara.

Selain berwisata secara virtual, saya mencoba sebuah game perang dengan pesawat, Battle 30 VR. Lensa dari Octagon VR Luna ini memberikan sensasi nyata seperti masuk ke dalam permainan. Perangkat virtual ini cukup nyaman digunakan dalam waktu yg cukup lama karena saya mencoba Octagon VR Luna ini sekitar 40 menit. Ditambah dengan dilengkapi tali karet dibagian belakang membuat saya tidak pegal karena harus memegang perangkat ketika bermain game.

Untuk mengunduh aplikasi atau game yang sudah mendukung perangkat Octagon VR Luna ini, silahkan kunjungi situs resminya di octagonstudio.com/vr/.

Mengembangkan Aplikasi pada Octagon VR Luna

Tren virtual reality di tahun ini tampaknya akan sangat pesat. Dengan kondisi yang seperti ini bisa menjadi pasar bagi para developer khusunya yang ahli pada bidang virtual reality. Semakin banyaknya pengguna perangkat virtual reality akan membuka kesempatan bagi para developer yang ingin memonetasi aplikasi atau game virtual reality yang dibuatnya semakin terbuka lebar.

Untuk membuat aplikasi atau game virtual reality pada sistem operasi Android atau iOS, salah satunya para developer dapat mempelajari Google Cardboard SDK. Selain menggunakan native Java, para developer juga bisa membuat aplikasi atau game virtual reality menggunakan Unity.

Baru-baru ini Google melakukan perubahan pada Google Cardboard SDK, perubahan ini terkait audio spasial. Dengan perubahan SDK ini pengguna akan merasakan sensasi suara yang realistis ketika memainkan game virtual. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perubahan pada Google Cardboard SDK, pengguna dapat melihat pada artikel sebelummnya.

Share
Published by
Riswan Abidin

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019