Baru-baru ini saya mendapatkan ponsel Android baru untuk mengganti Nexus 4 saya, Xperia Z1, ponsel anti air teranyar dari Sony. Kesan pertama yang langsung saya dapatkan ketika menggenggam ponsel adalah ponsel ini terlihat dan terasa sangat menawan dan premium diikuti dengan ukurannya yang cukup besar.
Xperia Z1 terdiri dari 3 versi warna: hitam, putih, dan ungu. Saya sendiri mendapatkan versi warna putih dari Xperia Z1 dan cukup terkejut saya menyukai warna putihnya karena saya jarang menyukai ponsel berwarna putih.
Boks Xperia Z1 yang saya dapatkan tidak berbeda jauh dengan boks ponsel Xperia lainnya dari Sony. Boksnya sederhana dan berisi ponsel Xperia Z1, kabel charger, paket earset, paket pelindung layar, dan dokumen-dokumen resmi. Sayangnya tidak terdapat Xperia SmartTags dan kartu Micro SD gratis.
[toc]
Ponsel Xperia Z1 secara kasat mata terdiri dari 2 kaca untuk bagian depan dan belakangnya dengan pinggiran aluminium. Semua port di ponsel ini (kecuali bagian headphone port) ditutup dengan sebuah katup, hal yang umum ditemukan di kebanyakan ponsel keluaran Sony.
Katup-katup tersebut juga berfungsi untuk membuat ponsel ini agar tahan air dan debu sehingga dapat dioperasikan di dalam air atau situasi tidak umum lainnya.
Di bagian bawah ponsel, Sony menempatkan speaker utama dari ponsel ini. Pemposisiannya speaker-nya cukup bagus dibandingkan dengan ponsel Nexus 4 di mana LG hanya menempatkan speaker kecil di bagian belakang yang mudah tertutup.
Untuk kaca di bagian depan Sony menggunakan kaca jenis Dragontrail Glass dan Gorilla Glass untuk bagian belakang. Saya belum menemukan alasan sebenarnya kenapa Sony menggunakan 2 jenis kaca yang bebeda untuk bagian depan dan belakangnya.
Satu yang selalu saya tidak suka dari Sony ketika merilis ponsel adalah mereka selalu memasangkan anti shatter film di bagian kaca di ponsel mereka. Sony mengatakan bahwa hal ini untuk mencegah kaca di ponsel bertebaran dan melukai pengguna ketika kacanya pecah. Saya sendiri merasa ini tidak perlu karena saya pernah memecahkan kaca 2 ponsel saya dan tidak pernah melukai saya.
Walaupun Sony menggunakan kaca yang anti gores, namun lapisan anti shatter film di ponsel ini TIDAK ANTI GORES. Sengaja saya tulis dengan kapital dan ditebalkan karena lapisan ini mudah tergores dan membuat tampilan ponsel menjadi jelek. Sayangnya, logo Sony di bagian depan ponsel ini menjadi satu dengan lapisan ini sehingga jika lapisannya dilepas maka logo Sony akan hilang di bagian depan ponsel.
Untuk menghindari lapisan ini dari goresan dan memperburuk tampilan ponsel, ada 2 opsi yang dapat kita gunakan: mencopot lapisan tersebut (bisa dengan menggunakan kuku) atau menambahkan pelindung layar tambahan yang anti gores. Saya sendiri memilih opsi terakhir untuk mengatasi masalah ini. Jika memilih opsi menggunakan lapisan pelindung tambahan, sebaiknya opsi ini dilakukan segera setelah membeli ponsel Xperia Z1.
Lihat video di bawah ini untuk melihat semudah apa menggores lapisan anti shatter film di Xperia Z1 serta bagaimana caranya untuk mencopot lapisan tersebut di video lanjutannya.
Ponsel ini cukup besar namun masih bisa saya gunakan dengan nyaman, mungkin karena saya sudah terbiasa memegang Nexus 4. Bagi mereka yang terbiasa dengan ponsel berukuran ramping seperti iPhone, mungkin akan risih ketika menggunakan ponsel ini.
Untuk penggunaan ponsel secara optimal, dibutuhkan 2 tangan untuk ukuran tangan kebanyakan orang Indonesia. Hal ini mungkin agak merepotkan untuk situasi-situasi yang memaksa kita untuk menggunakan satu tangan dalam penggunaan ponsel seperti ketika sedang berdiri di kereta atau bis.
Sony sepertinya menyadari bahwa ukuran ponsel ini besar untuk kebanyakan orang sehingga menempatkan mereka menempatkan tombol power, pengatur volume suara, dan kamera secara agak rendah di sisi kanan ponsel. Penempatan tombol ini agar pengguna tidak repot untuk memencet tombol-tombol tersebut dengan satu tangan.
Lihat gambar di bawah ini untuk melihat perbandingan ukuran Xperia Z1 dengan Nexus 4 dan iPhone 5s (sumber: PhoneArena).
Jika berbicara tentang Xperia Z1 sudah pasti akan membicarakan kameranya juga. Xperia Z1 menggunakan kamera Exmor RS dengan 20.7 MP dan ukuran sensor 1/2.3″. Dengan kamera ini, pengguna dapat mengambil gambar dengan resolusi maksimal 5248×3936 piksel.
Di aplikasi kamera bawaan Xperia Z1, ada 2 mode pengambil gambar yang menarik yaitu mode Superior Auto dan Timeshift. Di mode Superior Auto, aplikasi secara otomatis menyimpulkan konfigurasi kamera seperti apa yang cocok digunakan ketika pengguna ingin mengambil gambar di lokasi yang diinginkan sehingga pegguna tidak perlu repot.
Mode Timeshift mengambil gambar sebanyak 61 buat dalam waktu hanya 2 detik dan lalu setelahnya pengguna dapat memilih gambar mana yang diinginkan. Sayangnya mode Thimeshift setelah pengguna memilih gambar yang diinginkan tidak menghapus sisa gambar lainnya sehingga membuat penuh tempat penyimpanan di ponsel.
Saya sudah mencoba kamera di Xperia Z1 dan saya cukup puas dengan kebanyakan foto yang dihasilkan. Namun, untuk kondisi dengan pencahayaan yang kurang seperti malam hari, hasil kamera Xperia Z1 belum memuaskan. Untuk melihat hasil percobaan saya bisa dilihat di kedua foto di bawah ini, keduanya saya hasilkan menggunakan mode Superior Auto tanpa flash.
Untuk melihat ulasan lebih lengkap tentang peforma kamera di Xperia Z1 bisa membacanya di Digital Photography Review. Sejauh pengamatan saya, Xperia Z1 menghasilkan kualitas foto yang sangat bagus dibandingkan ponsel Android lainnya. Namun, Xperia Z1 masih belum mengalahkan Nokia Lumia 1020 untuk soal kualitas foto.
Salah satu fitur yang ditonjolkan oleh Sony di Xperia Z1 adalah fitur anti air. Ponsel ini dapat digunakan ketika penggunanya berada di dalam air, di kamar mandi, atau ketika sedang hujan. Fitur ini berguna untuk orang-orang yang suka membawa ponselnya ke daerah yang basah atau berair.
Sony mengatakan bahwa pengguna ponsel Xperia Z1 dapat mengambil foto di dalam air tawar selama 30 menit. Xperia Z1 dapat di bawa ke dalam air hingga ketinggian 1,5 meter.
Untuk dapat membuat ponsel Xperia Z1-nya menjadi tahan air, seluruh katup di ponsel ini harus ditutup. Sony juga tidak menyarankan penggunanya untuk membawa ponsel ini ke dalam air laut, lumpur atau pasir, dan cairan kimia.
Sony tidak main-main dengan “jeroan-jeroan” yang dimasukkan oleh Sony ke dalam Xperia Z1. Kebanyakan komponen yang ada di Xperia Z1 berkualitas dan berperforma tinggi. Hal ini memang harus melihat harga Xperia Z1 cukup mahal dan masuk ke kategori ponsel kelas atas.
Beberapa spesifikasi teknis dari Xperia Z1 adalah sebagai berikut:
Jaringan Seluler: 2G, 3G, 4G LTE
Layar: Layar sentuh TFT anti gores dengan 16M warna, resolusi 1080×1920 piksel, dan kepadatan pixel 441 ppi
Memori: MicroSD hingga 64 GB, kapasitas internal 16 GB, dan RAM 2 GB
Prosesor: Qualcomm MSM8974 Snapdragon 800 quad-core 2.2 GHz Krait 400
Presesor Grafis: Adreno 330
Baterai: Li-Ion berkapasitas 3000 mAh (tidak dapat dicopot)
Lainnya: NFC, radio stereo FM, Bluetooth
Sejauh ini saya puas dengan kualitas tampilan di layar Xperia Z1. Namun, ada beberapa hal yang agak mengganjal yaitu warna putih di ponsel ini tidaklah murni putih. Di beberapa bagian dalam ponsel agar terlihat sedikit kekuning-kuningan. Kasus ini hanya mempengaruhi beberapa seri Xperia Z1 saja.
Awalnya saya mengalami masalah soal warna putih yang agak kekuning-kuningan ini, namun semenjak saya memperbaharui Xperia Z1 saya ke versi terbaru masalah ini terkoreksi. Perwakilan Sony mengatakan akan merilis konfigurasi untuk mengatur tingkat white ballance di Xperia Z1 dalam mengatasi masalah ini di awal tahun depan.
Selain soal warna putih, masalah di layar Xperia Z1 adalah sudut penglihatan layarnya yang kecil. Jika kita melihat layar Xperia Z1 secara tidak lurus, kualitas tampilan layar menurun. Untuk soal ini saya tidak begitu masalah karena saya juga sangat jarang melihat layar ponsel saya dengan sudut penglihatan yang tidak lurus.
Xperia Z1 dilengkapi dengan baterai yang berkapasitas besar, baterai Li-Ion berkapasitas 3000 mAh. Dari percobaan awal, saya berhasil menggunakan ponsel ini rata-rata 8 jam dengan layar menyala selama 4 jam sebelum baterainya mencapai titik kritis (kurang dari 15%).
Perlu dicatat saya mencoba ketahanan baterai Xperia Z1 dengan menggunakannya secara cukup sering untuk bermain Twitter dan Facebook, menggunakan Google Maps, chatting, membaca dan menulis email, dan lainnya. Dengan model penggunaan yang sama, di Nexus 4 biasanya saya hanya mendapatkan total waktu sekitar 6 jam dengan layar menyala 3 jam sebelum baterai mencapai titik kritis.
Tidak sulit untuk menemukan aksesoris untuk Xperia Z1. Dari Sony sendiri di Indonesia menyediakan beberapa aksesori untuk Xperia Z1 seperti SmartTags NT3, SmartWatch 2, dan charging dock magnetis. Toko-toko seperti Welcomm Shop atau Lazada.com sudah menyediakan beberapa aksesoris lainnya seperti casing ponsel.
Hingga saat ini, tempat paling mudah dalam menemukan banyak aksesoris yang khusus untuk Xperia Z1 di Indonesia terutama untuk jenis casing dan lapisan anti gores adalah di FJB Kaskus. Untuk level internasional, bisa mencari aksesoris Xperia Z1 di Amazon namun biasanya lama dan mahal untuk proses pengirimannya.
Secara keseluruhan, saya sangat menyukai ponsel Xperia Z1 dari Sony ini walaupun terdapat beberapa kekurangan. Yang paling saya suka dari ponsel ini adalah desainnya yang menarik dan performana yang sangat cepat.
Keunggulan
Kekurangan
Saat ini, Xperia Z1 sudah tersedia di Indonesia dan biasanya dijual di kisaran harga Rp. 8,5 juta.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…