Rocking Chair Tennis – Aplikasi yang Menerapkan Paradigma ‘Sense, Understand, and Adapt’


IMG_20130928_052538 (Custom) (3)

Seperti yang kita tahu bahwa pada BlackBerry Jam Amerika yang berlangsung pertengahan tahun ini, BlackBerry memperkenalkan sebuah paradigma yang membantu para pengembang aplikasi untuk dapat meningkatkan user experience para penggunanya, yaitu ‘Sense, Understand, and Adapt’. Sense (merasakan) input dari berbagai macam sumber, Understand (mengerti) konteks dari input yang diterima, dan Adapt (beradaptasi) merespon input tersebut berdasarkan konteksnya.

Dengan adanya jutaan orang yang menggunakan ponsel pintar, pengembang aplikasi harus bisa meningkatkan user experience pada tiap aplikasinya agar bisa berkompetisi memenangkan pasar. Angka mungkin bisa dimanipulasi, tapi pengalaman langsung yang dirasakan pengguna adalah hal yang tidak bisa dibohongi lagi. Tujuan akhir dari paradigma ini untuk membangun aplikasi atau game kontekstual berdasarkan lingkungan dan input yang didapat.

Pada BlackBerry Jam Asia 2013 di Hongkong kali ini, sebuah game yang mengimplementasikan paradigma tersebut, game tersebut bernama ‘The Rocking Chair Tennis’ yang dibuat oleh dari salah satu tim BlackBerry Developer Elite Swedia.

IMG_20130928_062335

Demo permainan ‘Rocking Chair Tennis’ di BlackBerry Jam Asia 2013

Game tersebut diinstal pada BlackBerry Z30 dan berjalan pada BlackBerry 10.2 OS. Bagaimana cara game ini mengaplikasikan paradigma ‘Sense, Understanding, and Adapt’? Berikut ini rangkaian penjelasannya:

Sense, merasakan input dan koneksi data.

  • Kursi goyang mengontrol  papan pemukul (sisi kanan-kiri pada gambar bagian tengah) via akselerometer yang ada di perangkat BlackBerry.
  • Teknologi: Hardware interface, HDMI, NFC untuk menghubungkan controller devices, Accelerometer – Controller, Bluetooth – Controller untuk Game accelerometer data.

Understand, mengerti konteks berdasarkan situasi nyata yang sedang terjadi.

  • Counter-measures (kipas, lampu), berjalan pada screen-taps perangkat game.
  • Teknologi: Bluetooth – Controller message to game; Bluetooth – Game to Arduino (microcontroller yang mengontrol kipas dan lampu di kursi goyang)

Adapt, beradaptasi dengan cara merespon terhadap apa yang terjadi.

  • Beradaptasi dan berkomunikasi via Bluetooth ke game controller (Z10, Z30) dan pengukur alat kontrol (kipas, dan lampu)
  • Teknologi: Cascades UI Framework, APIs – HDMI Screen, Accelerometer, Arduino board, NFC.

Seperti yang diucapkan oleh Johan Larsby, sang software developer. Demo pada BlackBerry Jam Asia kali ini sebenarnya bertujuan untuk merangsang imajinasi dari para pengembang aplikasi, serta menunjukkan bahwa ada banyak kemampuan dari BlackBerry 10 OS yang bisa dieksplorasi untuk mengembangkan sebuah game baik dari sisi teknis maupun psikis.

http://www.youtube.com/watch?v=5u7aruTWXGI