TeknoJurnal
  • Data
  • Tentang TeknoJurnal
    • Tim TeknoJurnal
    • Layanan Kami
  • Kontak Kami
TeknoJurnal
Reading now

Samsung Tanpa Android

Feb 09, 2014

Dice Roller – Game Teka-Teki Dadu yang Unik

Feb 07, 2014

Jomblo.com – Jejaring Sosial bagi Para Jomblo untuk Saling Berinteraksi

Feb 07, 2014

Developer Android di Indonesia Kini Sudah Bisa Berjualan di Google Play

Feb 05, 2014

Aplikasi Pemesanan Taksi Blue Bird Kini Telah Tersedia di Windows 8

Feb 04, 2014

3StepNotes – Aplikasi Pesan Pengingat Tugas di Windows Phone

Feb 04, 2014

Suara Bandung – Website untuk Memantau Performa Pemerintah Bandung di Twitter

Load more

Samsung Tanpa Android

Opini By TeknoJurnal / February 10, 2014
next
Use ← → keys to navigate
  • A+ A-

Galaxy Note

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa apalah jadinya bisnis ponsel Samsung tanpa Android. Tak salah memang, karena bisnis ponsel Samsung banyak terbantu dengan mengadopsi Android. Seperti halnya Sony yang memutuskan untuk menggunakan Android pada setiap ponsel Xperia. Begitu pula Motorola di beberapa tahun lalu.

Tapi tentunya kebergantungan Samsung terhadap Google selaku pemilik Android juga kurang bagus. Terlebih ketika Google memutuskan untuk mengakuisi Motorola Mobility. Walaupun alasannya untuk membeli hak paten, tapi Google pun mendapatkan manufaktur perangkat keras, artinya Google memproduksi perangkat lunak dan perangkat kerasnya sendiri, bahkan jalur distribusi penjualannya. Hulu ke hilir.

Hubungan antara Samsung dengan Google dan Motorola pun jadi agak aneh. Rekan kolaborasi sekaligus pesaing dalam kompetisi. Untuk menjadi produsen yang utuh layaknya Google-Motorola, tentu Samsung harus melepaskan ketergantungannya terhadap Android.

Tapi siapa yang menyangka kalau Samsung walaupun masih mengandalkan Android sebagai amunisinya, tapi kini Samsung hampir tak pernah lagi mengedepankan Android dalam promosinya. Kalau Samsung mengandalkan Android, maka apa bedanya dengan produsen ponsel Android lainnya kan? Harus ada diferensiasi.

android.inside

Baca Juga:

  • Samsung dan Google Android Merajai Amerika Serikat
  • Samsung Galaxy Y, Satu Lagi Handphone Android Murah Dari Samsung
  • Rumor: Samsung Menguasai Pasar Handphone Android di Indonesia

Samsung sudah mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan baik. Mulai dari UI skin Android, hingga inovasi pressure sensitive dari Wacom yang disematkan pada lini Galaxy Note. Bisa dibilang, Android hanya jadi back-end saja. Sementara front-end (UI/UX) sudah citarasa Samsung. Di Galaxy S4 dan Note, Samsung sudah berhasil dengan ciri khasnya sendiri, tak lagi “menjual” Android.

Tizen digadangkan akan menjadi pecahan puzzle terakhir Samsung. Memang belum terlihat sama sekali kebolehannya. Samsung dan Intel sudah mendapat dukungan dari 36 perusahaan pada Tizen Developer Summit, mulai dari produsen ponsel, developer aplikasi, hingga operator seluler. Ponsel berbasis Tizen pun direncanakan akan rilis tahun ini.

samsungknox

Bisa jadi, Samsung nantinya akan memproduksi ponsel cerdas berbasis Tizen dengan bungkusan yang sama persis dengan lini Galaxy. Apa kabar Android? Mungkin Android hanya akan dikenal sebagai sistem operasi saja, bukan sebagai “platform” utama di produk Samsung. Apalagi kalau nanti Samsung memiliki toko aplikasi sendiri yang berisi aplikasi yang bisa berjalan baik di Android maupun Tizen (cross platform) seperti halnya aplikasi di Windows Store yang bisa berjalan di Windows 8.1 maupun Windows RT 8.1.

Belum lagi ketika masing-masing produsen seolah tak mau kalah dalam hal layanan nilai tambah yang eksklusif. Open platform? Kini hanya sebatas Android-nya saja. Samsung pun sudah bersiap bekerja sama dengan developer untuk mengembangkan aplikasi dan layanan (atau mungkin juga perangkat keras serta aksesoris) eksklusif Samsung pada Samsung Developer Conference di San Francisco, Oktober 2013 silam. Saat pasar mulai homogen, tentunya diferensiasi sangat diperlukan untuk tetap menonjol. Standout from the crowd.

Samsung tanpa Android? Tak lagi jadi masalah nantinya. Tapi Google akan kehilangan mitra produsen ponsel Android terbesarnya.


adham Artikel ini merupakan guest post dari Adham Somantrie dan pertama kali dirilis di blog pribadinya. Ia adalah seorang praktisi media digital serta blogger pemerhati dunia teknologi, bisnis, dan gaya hidup digital. Pembaca bisa mem-follow akun Twitternya di @adhams
TwitterFacebookWhatsAppGoogle+LinkedIn
Tags: android, google, samsung, sistem operasi, smartphone, tizen

You may also like

Berita By Sukindar / January 3, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Berita By Sukindar / January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Berita By Sukindar / December 31, 2019

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Copyright © 2021 by TeknoJurnal.
Proudly powered by WordPress. Theme by DesignWall.
Tutup Iklan X