Diawali dengan tujuan untuk mencari “suatu keingintahuan”. Kini search engine terus berkembang menjadi salah satu media advertising yang dianggap paling akurat untuk di tracking sekaligus paling mumpuni soal natural exposure. Keberadaan teknologi search engine (Google) telah merubah beberapa kebiasaan kita untuk mencari informasi. Lebih dari itu hadirnya search engine sekaligus menjadikan persaingan bisnis antar level menjadi lebih ‘relatif’ seimbang.
Sayangnya seiring perjalanan timeline search engine ini, praktek praktek -sperti spammer- ikut melanda hasil pencarian Google. Implikasinya jelas, merugikan kepercayaan netizen atau pengguna internet terhadap search engine. Sebuah survey kecil dilansir Lifehack.com yang menunjukan Google semakin kehilangan fungsinya sebagai sumber pencarian informasi.
Meskipun rasa rasanya mulai kehilangan sedikit kepercayaan, ternyata Google tetap dipilih sebagai tempat bertanya dan menemukan jawaban paling diminati. Tentu saja diatas kandidat lain semacam Quora, ataupun Vark.
Bagaimana menurut kalian? apakah ke-tidak-relevan-nan search engine (juga) diakibatkan pemilik usaha/brand yang acuh terhadap search engine.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…
